Meet

13.5K 105 1
                                    

Shabila POV


"Kapan kamu datang? Kok aku ga tau kamu dateng?" Vino langsung memelukku dan mencium pipiku,  aku hanya terkikik "Kamu terlalu focus kalau lagi kerja, makanya ga denger aku dateng " sambil cemberut didepannya.

"Iya iya, jangan cemberut gitu dong"  Vino  menarikku untuk duduk dipangkuannya.

Crap!

Aku langsung  duduk dipangkuannya dan holy shit! Dia turn on.

"Vino , kamu " aku geram dan langsung menghadiahi dia dengan cubitan-cubitan.

"wait wait baby, aduh, sakit " vino meringis ketika aku selesai dengan aksi cubitanku.

" Jangan salahin aku dong, kamunya juga sih, kenapa pakai bajunya kayak  gitu "  sambil menunjuk mini dress hitam 15 cm diatas lutut yang kini kupakai.

"Lho? Kenapa aku yang disalahin" aku tidak terima vino menyalahkanku.

" Hari ini kamu so damn hot baby, jangan salahin aku kalau aku pengen memasuki kamu sekarang "  

Aku tersentak, melihat mata vino mulai menggelap dan suaranya benar benar.... Menggodaku?

"Cmon vin, jangan mulai deh, ini masih pagi,  bentar lagi aku ada kelas, " Sambil menyerahkan makalah yang dikasih vino minggu lalu.

Alvino, salah satu dosen fakultas ku, dia mengajar kelas manajemen bisnis , dan dia benar-benar hot.

Dengan tinggi 185 cm, aku + high heels kesayanganku saja aku hanya se dadanya yang wow itu.

Rahang kokoh, alis tebal, mata tajam yang dimilikinya cukup membuat mahasiswi disini basah ketika bertatapan dengannya. Tubuh yang sempurna dengan cetakan eight pack itu, dan wajah yang benar2 bukan manusia. Dia malaikat. dan juga "sesuatu" yang dia punya juga tidak kalah luarbiasa-nya.

Dan aku bangga ketika menyebutnya. Dia Milikku.

 

"Ngelamunin apa?hemm? " Vino menyusup ke lekukan leherku dan shit!dia membuat kissmark lagi.

 "Vino.. enggghh..." yah, kalian tahu, akubenar benar tidak berdaya kalau berhadapan dengan makhluk tua super tampan ini.

"Hemmm?" vino terus menyerangku dengan ciumannya,



 Alvino POV


Ini benar-benar tidak bisa ditahan lagi, berdekatan dengan dia membuatku tidk bisa berfikir jernih.

Wanita  ini sangat mempengaruhiku.

"Ishhh... Vino.." Shabila melenguh , melengkungkan tubuhnya agar Vino lebih leluasa mnciumi lekukan leher dan bahunya.

"Baby,," Aku menatap mata terindah yang pernah kulihat, Iris mata berwarna abu-abu yang mulai sayu itu mulai menggodaku.

"Ah...Se..bentar.. lag..gi..aak..u ad..a ke..las "  Shabila mulai meracau.

" Sssst, Aku tidak akan melepaskanmu, dia membutuhkanmu " aku mulai menyerang bibirnya.

Melumatnya dengan rakus , denngan cepat aku menaikkan baju sialan itu sampai berkumpul  diperutnya.

Perutnya benar benar menggoda.

Dengan satu tarikan, robek sudah celana dalam gadisku ini.

Shabila membuka pahanya dan duduk menghadapku.


—————————————————————————————————————————————————————-


Masih bingung harus bikin bagaimana... ini karya pertamaku yg aku publish... mohon sarannya Readers :) 

 

My hot babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang