Prolog

1.1K 76 27
                                    

Haloo! Vote komen duluu

Terinspirasi dari beberapa manhwa, sama anime. 

Tandain kalau ada typo ygy!

Happy reading!

Ini hanya fiktif belaka, jika ada kesalahan dalam bentuk apapun saya mohon maaf. Karya ini murni gabut semata. Saya tidak ada niat menghina lgb* atau sejenisnya. Sekian.





ฅ^•ﻌ•^ฅ





Namanya Kanigara Fathan. Gus dipondok pesantren al-Jannah. Cowok jakung itu selain hafidz al-Quran, juga pecinta anime one piece, dan membaca webtoon action. Kesehariannya normal cenderung flat. Ke sekolah, ngaji, hafalan, dan kebiasaan gus pada umumnya. Tidak ada yang spesial.




Hingga Cintya Ayu Dista—adiknya—merekomendasikan sebuah buku novel padanya. Awalnya ia tidak mau, karena tau bahwa adiknya itu fujoshi akut. Tentu saja konten yang akan dibaca berbau percintaan garda putra. Memikirkannya saja ia sudah jijik.



Sudah satu bulan Cintya  mengganggunya. Gangguannya macam macam, diantaranya memberi banyak rekomendasi novel, komik, bahkan film bergenre bl. Sungguh, Fathan sudah muak mendengar celotehan dunia pelangi Cintya . Akhirnya dibaca lah novel pilihan Cintya yang menurutnya paling aman.



"Kak, udah dibaca belum? Gimana tanggapan kakak?" Cintya, gadis berjilbab rabbani abu itu mengguncang lengan kakaknya. Fathan menatap adiknya jengah.



"Cin, kamu baca begituan dari kapan?" Tanya nya tajam.


"Dari kelas 4 SD. Kakak mau ga, aku comblangin sama ustadz Yuda? Tau ga, dia itu semeable! Cocok sama kakak yang ukeable! " Terang Cintya menggebu gebu.


"Gak, dan ga akan pernah mau. Cukup novel itu aja. Hubungan sesama jenis, apa lagi sampai seks, itu menjijikan. Suka sesama jenis aja udah dosa, apalagi sampai begituan. " Kecamnya.


Lalu melangkah pergi meninggalkan adiknya dipelataran asrama putri. Niatnya ingin melaksanakan patroli malam, malah bertemu adik fujo nya.


"Awas aja. Aku sumpahin, kakak masuk novel bl. Biar tau rasanya! Mereka juga punya alasan masing-masing jadi gay. Kakak ga akan pernah paham!" Teriaknya. Cintya berlari meninggalkan kakaknya, melupakan niat awalnya untuk mengembalikan flashdisk milik kakak kelasnya. 



"Ya, sekalipun paham. Aku ga mau tau, aturan tetap aturan." Gumamnya pelan.


ฅ^•ﻌ•^ฅ


'Eunghh'

Mata heterochromia itu mengerjab. Matanya diusak pelan. Lalu menguap. Entah kenapa kepalanya terasa sakit. Kepalanya dibalut perban.


Tunggu sebentar,
Perban? Fathan menyentuh perban yang ada di kepalanya. Lalu mengaduh pelan saat tidak sengaja memencet terlalu kencang.

Ia kemudian melihat ruangan yang ditempatinya. Bau khas rumah sakit menyeruak masuk ke dalam indera penciuman nya. Bukankah sebelumnya dirinya ada di kamarnya?  Kenapa ia bisa disini?! Ini bukan kamarnya! TAPI RUMAH SAKIT!


Waduh
Apakah dia diculik?


"Umii! " Teriaknya. Oke Fathan, jangan panik. Ingat kata abi, masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin.

Tarik napas, hembuskan.
Iya benar, seperti itu.

“UMII TOLONG ATHAN, ATHAN DICULIK!” Teriaknya histeris. Baik, mari kita tarik kata-kata tadi.


Fathan panik, ditariknya  selang infus yang menancap dipunggung tangan kirinya. Darah merembes dengan cepat, seolah abai dengan darah yang mulai mengotori pakaian rumah sakitnya.

Mengabaikan sakit dikepala dan punggung tangannya, Fathan berjalan cepat menuju pintu.


Yap.
Pintunya terkunci.
T

entu saja.


“HEI, SIAPA PUN. BUKA PINTUNYA!” Fathan berteriak panik. Tenggorokannya serak, demi apapun rasanya ia ingin menangis.


Bagus, ini waktunya panik.
Tidak ada yang akan membantunya.
Habis sudah. Suaranya semakin serak karena dehidrasi.


Tubuh Fathan meluruh ke lantai. Wajahnya pucat. Tangannya terasa kebas. Darah tercecer di lantai. Kepalanya juga pening. Bisa Fathan dengar derap langkah kaki mendekat. Lalu terbuka dengan suara berdebum kuat.


Matanya memberat, sebelum matanya tertutup rapat, Fathan mendengar seseorang dengan keras meneriaki namanya.





ฅ^•ﻌ•^ฅ



T
B
C

Udah segitu dulu, udah vote belum,
nih?

Oke kalau udah, sampai jumpa next chapter👋


Next ga nii?

Spam next disinii

Spam bintang disinii

👇⭐



7-10-2022

Transmigrasi GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang