Mereka sampai di kediaman keluarga Hwan tepat ketika hari sudah beranjak malam. Suhu udara sangat rendah, butir-butir salju turun dengan lebat dan sepanjang jalan semua tempat membeku oleh salju. Menyeramkan, itulah kesan pertama yang hadir dalam kepala Soojae ketika ia sampai di istana tempat suaminya tinggal. Kediamannya besar, tetapi tempat itu dipenuhi oleh aura gelap. Pepohonan besar membuat bayang-bayang mengerikan, salju turun lebih lebat daripada di tempat lain. Sungguh keajaiban mobil mereka tidak tergelincir dan mengalami kecelakaan setelah melintasi jalan yang licin akibat jalanan membeku.
Dari tempat duduknya, terikat oleh sabuk pengaman. Soojae memandang marah ke arah bulan yang membulat di atas mereka. Bulan yang besar dan nampak kemerahan itu membuat Soojae teringat akan kisah hantu yang pernah diceritakan ayahnya. Air mata Soojae kembali mengalir di pipinya yang bersih.
"Percuma saja kau menangis," kata Jungkook, pria itu duduk di sisinya.
"Lepaskan aku bajingan!"
"Oh, ya?" Jungkook tertawa.
"Dad, gadis ini memang harus dihukum."
"Tega sekali kau melukai ayahku!"
Soojae berteriak marah saat mobil mereka mulai memasuki gerbang utama. Dengan susah payah digerakan-gerakan kedua tangannya yang diikat.
"Kau gadis yang pantang menyerah."
Ketika Jungkook mendekatinya, Soojae menyundul dagu pria itu dengan sekuat tenaga. Bukannya kesakitan, Jungkook justru hanya tertawa.
"Kau gadis lemah yang agresif."
Dicengkeramnya tengkuk Soojae dan diamatinya reaksi di wajah gadis itu. Cuih!
Ludah Soojae mendarat di wajah Jungkook, mengundang amarah pria itu berikutnya.
"Untung saja kau istri dari ayahku, kalau tidak. Sudah kupatahkan leher mungilmu ini!"
Jungkook menepuk-nepuk pipi Soojae yang lebam dan lecet karena terhantam aspal. Tadi, ketika tersadar dari tidur singkatnya. Soojae langsung memberontak dan melompat keluar dari dalam mobil yang melaju kencang, sungguh beruntung nyawa gadis itu masih bisa diselamatkan. Dia benar-benar gadis pemberani.
"Lihat, kau luka-luka. Mari! Biar kusembuhkan kau."
Soojae memberontak, tetapi ketika ibu jari Jungkook menekan nadi di pergelangan tangannya. Rasa hangat menyebar ke seluruh tubuh, membuat perasaan nyaman datang merambah, berikut rasa kantuk. Ketika Soojae membuka mata, tahu-tahu luka yang dideritanya sudah pulih kembali.
"Kau bukan manusia," itulah bisikan yang Soojae berikan sebelum Jungkook meniupkan sihir kepadanya. Gadis itu langsung terkulai lelap. Taehyung menoleh dari kursi penumpang, mengangkat sebelah alis.
"Mengapa tidak kau buat dia tertidur lebih awal?"
"Aku suka melihat perlawanannya."
"Berikan dia sihir manipulasi."
"Sudah, Dad."
Jungkook menunduk menatap wajah lugu gadis itu.
"Padahal kau gadis yang manis, sayang sekali kita akan segera berpisah."
***
"Bawa gadis itu ke kamarnya."Taehyung mengangguk ke arah putranya yang tampan dan berotot. Jungkook keluar dari balik kemudi, berjalan memutari moncol mobil untuk membukakan pintu bagi ibunya.
"Terima kasih." Soojae menengadah dengan polos, dalam kepalanya mendadak hilang segala kemarahan dan perlawanan yang selama ini ia lakukan.
"Ikutlah denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Deal With The Devil (SUDAH TERBIT)
FanfictionSejak umurnya beranjak dewasa. Han Soojae menderita penyakit aneh yang merenggut sebagian besar harapan hidupnya. Seorang tetua suku Nahulu berkata kalau Soojae telah dikutuk dan satu-satunya cara untuk mematahkan kutukan adalah dengan menikah. Akhi...