●My Pinnochio●

325 71 16
                                    

Baron van Amstel, lelaki lajang yang sudah hidup selama 34 tahun lamanya. Mengabdi sebagai seorang pengrajin  kayu dan menjadi cukup terkenal karena semua maha karyanya mampu diminati semua kalangan.

Baron selalu mendapat pujian atas semua pahatan buatannya. Patung, peralatan sehari-hari, perahu dan gerobak, sampai yang paling ia suka yaitu membuat boneka untuk anak anak.

Meski begitu Baron hidup sendirian di dekat hutan. Tak pernah ia merasakan apa itu jatuh cinta dan bagaimana sibuknya menyiapkan pernikahan seperti orang lain kebanyakan.
Baron hanya hidup untuk dirinya sendiri. Terasa hampa dan juga dingin namun harus ia biasakan.

Sampai seorang wanita yang mengaku sebagai pelanggan datang mengetuk pintunya di musim dingin ini. Baron tidak pernah melihat wanita cantik itu sebelumnya, jadi sebisa mungkin ia jamu wanita itu dengan sangat baik, dengan apapun yang ia miliki.

“Ku dengar anda adalah pengrajin kayu terbaik yang ada disini.”

Baron sedikit tersanjung ketika dipuji sedemikian rupa oleh wanita cantik itu. Dia bahkan menyentuh banyak sekali kerajinan kayu yang sengaja Baron pajang.

“Hahah... tidak juga, hasil kerajinan ku hanya disukai anak anak.” Baron berkata sambil menuangkan teh hangat.

“Hm... Kau tau Tuan Baron, aku datang dari jauh sekali hanya untuk melihat kemampuan istimewa mu ini.” Wanita itu tersenyum lalu membuka tudung yang menghalangi sebagian kepalanya dari tadi. Dari situlah bisa Baron lihat helaian rambut pirang yang sangat indah.

Wanita itu mengeluarkan sebuah gulungan kertas dari tasnya. Lalu disimpan diatas meja dan diperhatikan dengan seksama oleh Baron.

“Aku ingin kau membuat boneka seperti ini. Buatlah sebaik mungkin dan sebagus mungkin dari semua pahatan yang kau buat.”

“Design ini cantik. Untuk siapa boneka ini jika saya boleh tahu?” Baron bertanya penasaran.

Wanita itu tersenyum misterius kemudian mengeluarkan satu kantung koin emas yang sangat banyak untuk Baron.

“Untuk mu.”

Baron merasa aneh, karena baru pertama kali ada yang memesan kerajinan namun untuk diberikan kepadanya. Tentu saja Baron menolak, apalagi ketika melihat jumlah koin emas yang wanita itu berikan.

“Tolong buatkan saja. Kau akan segera mendapatkan kebahagiaan. Terima kasih atas waktunya Baron, permisi.” Wanita itu pamit dan pergi begitu saja.

Baron hendak mengejarnya ke luar, namun sesampainya di depan pintu, wanita misterius itu sudah menghilang diiringi tiupan angin dingin dan salju yang mulai menutupi jalan.
Ini aneh, tapi lebih aneh lagi... Baron tidak bisa mengabaikan permintaan itu.

Esoknya ia mulai menekuni pekerjaannya lagi. Dia selesaikan pesanan milik warga desa dan anak anak, ia antarkan satu satu kepada mereka dan menerima uang. Setelah itu Baron duduk diatas karpet tebal didepan perapian yang hangat. Ia perhatikan kertas dari wanita misterius lusa kemarin.

Pertama kali ia lihat gambar boneka ini, rasanya Baron mendapatkan sebuah dorongan berupa semangat dan rasa yang berdebar di hati.

Gambar ini cantik dan sangat detil. Baron rasa ini akan sempurna dari pada kerajinan sebelum sebelumnya.
Baron beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruang pahatnya. Ia membuka sebuah peti yang sangat ia jaga, isinya adalah bongkahan kayu besar yang sangat kokoh dan cantik. Baron simpan diatas meja dan langsung memahat kayu itu sedikit demi sedikit.

Sesuai dengan gambar yang diberikan wanita itu, Baron mulai memahat dengan jeli. Seperti biasa, ia tuangkan cinta kepada setiap pahatannya. Ia poles dengan hati hati.

My PinnochioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang