3

391 52 3
                                    

Shion Point of View Started

.
.
.

Mai emang keras kepala! Dia salah tapi gak mau ngaku. Dia benar benar adik yang bodoh!

Gue larang dia ini-itu supaya dia aman. Tidakkah dia lihat banyak contoh kasus mengerikan yang dialami remaja perempuan di luar sana?

Mai bodoh! Mai bodoh!

Gue gak suka saat dia mengabaikan gue kayak gini. Dia malah asik bercanda sama orang asing, satu kayak cewek galak satu lagi cowok preman. Kok Mai berteman sama orang modelan gitu sih!

Lebih kesel lagi mereka gak pulang pulang! Apa mereka gak punya rumah apa!

Ini kan hari libur, harusnya gue sama Mai bisa diam dirumah sambil nonton film kesukaan kami. Kayak waktu Mama dan Bapak masih ada. Kita selalu meluangkan waktu weekend buat keluarga.

"Natapnya biasa aja dong."

Gue gak suka, gue gak suka preman ini! Dia tinggi besar! Bener bener preman. Dia kayak anjing, berisik!

"Shion, lewat muka lo yang menekuk galak gitu gue bisa denger lo lagi ngumpatin gue ya?"

Gue menghela nafas, Mama bilang jangan sering marah marah, nanti darah tinggi.

Gue pun fokus lagi menyiapkan sarapan. Gue cuci sayuran sayuran yang ada, rencananya mau dibikin tumis sayur, mumpung nasi baru saja matang. Lalu gue juga bikin telur dadar bawang daun. Mai suka menu sarapan ini.

"Kak, gue sama Alda mau ke sekolah. Ternyata semalem wali kelas bilang hari ini harus ngumpulin foto copy KK."

"Eh, kenapa? Mau apa?"

Kok gini sih?

"Mau ada perekaman KTP masal di sekolah. Lumayan irit biaya."

"Lama gak?"

"Yo ndak tau, kok tanya saya~"

Gue kesel, segera gue lempar Mai dengan sayur pakcoi. Dia mendengus marah dan langsung bergegas pergi.

"Mai! Lo belum sarapan."

"Gue sarapan nanti aja, sisain. Soalnya ini udah telat."

"Enggak! Gak boleh pergi sebelum sarapan."

Nanti kalau dia sakit perut terus pingsan di sekolah gimana? Mai itu lemah.

Gue tarik lengan bajunya supaya masuk lagi ke rumah. Tapi Mai tetap menolak. Bahkan Alda si cewek galak juga menolak sarapan.

"Tenang, lo gak sendirian. Gue kelaparan, gue mau sarapan."

Tinggal sisa si preman?!

Gak sudi!

"Lo pulang sana!"

"Jangan ngusir ngusir dong, gak baik." Dia bilang gitu sambil duduk menunggu menu sarapan.

Gue gak suka...

The TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang