•03

1.7K 138 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam sekejap, posisi sudah berbalik. Jimin terlentang di bawah dengan Yoongi yang mengukung diatasnya. Satu tangan besar Yoongi mencekal kedua tangan Jimin keatas.

Untuk sepersekian detik, keduanya saling menatap dalam diam. Degup jantung yang sama berdetak, pun sorot pandang saling menerobos masing-masing.

"oh maaf, tangan saya terkilir tadi" ujar Yoongi langsung berdiri dan berpura-pura kikuk. Sejujurnya tadi itu hanya reflek nya saja, sungguh ia lupa kalau sedang menjadi Dosen culun saat ini, bukan Letnan Min.

Sedang pemuda yang masih terlentang itu justru menekuk kedua bahunya yang semula tercekal untuk dijadikan bantal. Rautnya terlihat masih tak bersahabat, namun ia fokus menelisik dalam diam, pun ingin mengumpulkan nyawanya dulu setelah bangun tidur.

"tau tempat ini dari mana?" tanyanya dengan suara agak memelan dibanding sebelumnya.

"temanmu yang bernama Jongguk"

"sialan!!.." umpat Jimin pelan, "...kau beneran dosen?"

Yoongi mengangguk, Jimin belum mengerti keadaan saat ini. "urusanmu apa?"

"nyari kamu"

"buat apa?"

"sebaiknya anda bangun dan cuci muka terlebih dulu, wajahmu sangat kusut, ada kotoran juga di matamu itu," mendengar ucapan blak-blakan pria yang mengaku sebagai dosennya itu, membuat Jimin membelalakkan mata. Segera jemarinya mengusap brutal seluruh wajahnya dan beranjak ke kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Yoongi tersenyum melihat tingkah pemuda itu, ia mendekat kemudian mengetuk, "ttok.. ttok.. tidak usah buru-buru, hari ini kamu tidak ada kelas, saya juga. Kita bisa mengobrol banyak, kamu mau sarapan apa?!!"

"pergi!!!" terdengar teriakan nyaring dari dalam. Yoongi semakin terbahak lalu beranjak kearah kulkas.

Tidak menemukan apapun, hanya ada beberapa botol alkohol dan air putih. Ia kemudian memutari tempat itu, membuka satu pintu yang isinya ternyata sebuah meja biliar dengan sofa besar disampingnya. Lumayan juga tempat ini. gumamnya.

Kembali berjalan, membuka satu pintu lagi dan tidak ada ruangan lainnya, hanya ada satu punggung lemari besar yang memenuhi dari sudut ke sudut dinding. Oh, rupanya ini adalah penyekat dengan gudang yang asli.

Dalam hati Yoongi membatin, bagaimana bisa anak itu memilih tinggal di tempat seperti ini dibanding bersama keluarganya yang hangat. Atau di apartemen nya yang besar. Untuk apa membelinya kalau dia lebih suka tempat sempit ini.

Melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul delapan, Yoongi pun kembali ke depan kamar mandi dan mengetuknya seperti tadi.

"ttok.. ttok.. Jimin, saya keluar dulu cari makanan, nanti saya kembali. Kamu mau makan apa!!??"

"gausah sok perhatian, aku gak lapar!!"

"yasudah, saya pergi dulu. Sepuluh menit tidak keluar, saya dobrak pintu ini..!!"

Crazy mission ( yoonmin 🔞 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang