Sudah hampir satu bulan lamanya Arga mencari pekerjaan kesana-kemari, namun sampai saat ini dia belum menemukannya.
Jika kalian ingin tahu, Arga bukan lulusan SMA, SMK, ataupun Sarjana. Dia hanya tamatan SMP dan hidup mandiri dengan pekerjaan. Jadi tidak usah heran jika Arga kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Shena, gadis itu mengikuti apa yang Arga lakukan. Seperti satu bulan ini, Arga tidak mengobrol bahkan berbicara panjang kepada Shena. Laki-laki itu hanya berbicara seperlunya dan jarang dirumah.
Grekk!
Arga yang sedang duduk santai sedikit menoleh kearah Shena yang baru saja keluar dari kamar mandi. Gadis itu terlihat pucat dan tidak sehat, bahkan dia memegangi perutnya sedari tadi.
"Laper?" Tanya Arga tiba-tiba.
Shena menggeleng. Dia merebahkan tubuhnya dikasur menghiraukan Arga.
"Kalo laper bilang, gue beliin nasi" Ucap Arga.
"Gak perlu. Utang lo udah banyak di warung, gue sampe malu kalo ditegur penjualnya" Jawab Shena.
"Besok gue bayar, biar lo gak malu"
Shena menatap Arga yang duduk dengan sinis. "Bayar pake apa? Ginjal lo? Gak usah sok-sokan bilang bayar kalo lo sendiri aja gak ada uang"
Arga seketika terdiam.
"Kenapa sih ga lo gak balik kerja lagi aja sama Gerald. Mungkin kalo lo masih kerja sama dia, hidup gue gak buruk-buruk banget kaya sekarang"
Arga memejamkan matanya erat. Memangnya harus disela-sela pembicaraan mereka ada nama laki-laki itu apa?
"Suami lo itu gue bukan Gerald. Stop mengharapkan apapun dari Gerald, ngerti?" Tutur Arga.
"Tapi cuma Gerald yang bisa ngertiin gue. Dia bahkan bisa bahagiain gue!"
"She--"
"Akhhh" Ucapan Arga terhenti saat melihat Shena meringis kesakitan memeluk perutnya.
"Shena lo kenapa?" Cemas Arga tiba-tiba mendekat kearah istrinya.
"Perut gue sakit dari pagi" Ucap Shena seraya menahan itu.
"Kenapa lo gak bilang sama gue?"
"Mau bilang gimana? Lo aja jarang dirumah" Kesal Shena.
"Ck. Lo kan bisa telfon gue"
Shena masih mencengkram perutnya seraya menahan sakit yang kian bertambah.
"Terus gimana, gue bingung?" Bingung Arga menggaruk kepalanya frustasi.
"Kerumah sakit lah bego! Didalam perut gue ada anak lo, sialan!" Geram Shena.
"Gue gak ada duit she"
"Itu urusan lo, gue gak mau tau"
Arga benar-benar sangat frustasi sekarang. Dirinya bingung ingin membawa Shena kerumah sakit, tapi dirinya tidak mempunyai uang sepeserpun.
"Awwss" Ringis Shena lagi memegangi perutnya.
"Yaudah ayo she kita kerumah sakit. Soal biaya biar gue pikirin nanti" Ajak Arga ingin membantu Shena bangkit.
Shena memegang tangan Arga, dirinya dirangkul oleh sang suami untuk berjalan keluar rumah dan menunggangi sepeda motornya.
"Lo masih kuat kan She?" Tanya Arga.
"Ga?" Tanya Shena menahan tangan Arga yang ingin menaiki motornya.
Arga menaikan alisnya.
"Gak usah kerumah sakit, sakitnya perlahan hilang kok. Ini aja udah mendingan" Ucap Shena.
![](https://img.wattpad.com/cover/323797245-288-k373352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
99% TOXIC ARGA [Terbit]
Random~ 𝙎𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠𝙨𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖𝙖𝙣~ _______ Menikah dengan pacar teman sendiri tak pernah terlintas di pikiran seorang Arga. Niat ingin membalaskan dendam kepada temannya, malah petaka yang datang menghampiri dan memper...