Shena memandang cermin di hadapannya dengan tersenyum. Meskipun dirinya sedang hamil, tak akan mengubah wajah cantiknya saat bermake-up seperti ini.
"Gue ijin apa gak ya sama Arga?" Ucap Shena sendiri.
"Dia kan kerja. Gue gak usah ijin deh. Lagian nanti yang pulang duluan pasti gue." Monolog Shena.
Setelah ia rasa puas, Shena menarik tas nya lalu keluar kontrakan dan berjalan keluar gang untuk bertemu seseorang yang mengantarnya sampai acara.
Meskipun hanya menggunakan dress dusty selutut, gadis itu nampak terlihat cantik dengan rambut yang ia gerai.
"Sorry lama ya al" Ucap Shena kepada Gerald yang berdiri dengan bersandar di bagasi mobilnya.
Gerald terdiam memandang penampilan Shena dari atas sampai bawah.
"Gerald?" Panggil Shena.
"Iya she kenapa?" Kaget Gerald baru tersadar.
"Lo yang kenapa, daritadi diem aja" Kesal Shena.
"Lo cantik banget she" Kagum Gerald.
"Gue emang cantik dari dulu kali al"
"Tapi malam ini lo beda. Lo nambah cantik. Mungkin gara-gara lo lagi bunting jadi aura lo beda" Ucap Gerald mendapat tabokan dari Shena.
"Gue masih sama al, udah deh gak usah lebay. Udah ayo ntar telat"
Gerald terkekeh pelan lalu mengangguk. Dia membukakan pintu mobilnya untuk Shena setelah itu dia menaiki mobilnya dan akhirnya pergi meninggalkan tempat.
Dilain sisi Arga mengepalkan tangannya kuat. Dia kembali memakai helmnya ingin pergi, tapi di cegah oleh perempuan yang bersamanya.
"Arga lo mau kemana sih?" Tanya Aretha.
"Gue mau ngejar orang brengsek" Tekan Arga sangat kesal.
Aretha yang bingung akhirnya ikut membonceng di belakang dan mereka mengejar mobil Gerald yang melaju menuju arah sekolah Shena.
Saat mobil Gerald sudah sampai di sekolah Shena, Arga ikut memarkirkan motornya di deretan motor yang lain. Dia melihat Shena merangkul tangan Arga memasuki gedung sekolah itu.
"Sialan" Desis Arga.
"Arga" Panggil Aretha menahan tangan Arga yang ingin mengejar mereka.
"Lo kenapa sih?" Kesal Aretha.
"Istri gue tha, dia ketemuan sama mantannya dibelakang gue" Ujar Arga.
"Ya terus masalahnya buat lo apa?" Tanya Aretha.
"Gue gak rela milik gue di sentuh sama orang lain"
"Lalu apa perlakuan lo tidak seperti itu? Menyentuh hak orang lain?" Sindir Aretha membuat Arga menatapnya tajam.
"Lo gak akan pernah tau perasaan gue" Ucap Arga terdengar kesal.
"Lo yang gak pernah ngerti keadaan!"
Arga menghela nafasnya kasar tidak ingin menggubris Aretha dan ingin pergi. Namun Lagi-lagi ditahan olehnya.
"Lo dan jalang di luar sana sama aja ga. Sama-sama murahan. Bedanya jalang masih ada harganya, sedangkan lo. Lo gak ada harga dirinya." Cibir Aretha dengan berani.

KAMU SEDANG MEMBACA
99% TOXIC ARGA [Terbit]
De Todo~ 𝙎𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠𝙨𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖𝙖𝙣~ _______ Menikah dengan pacar teman sendiri tak pernah terlintas di pikiran seorang Arga. Niat ingin membalaskan dendam kepada temannya, malah petaka yang datang menghampiri dan memper...