Happy ReadingSasuke memasuki sebuah restoran lalu duduk dihadapan Naruto.
Naruto mengeryitkan alisnya.
"Tumben kau tidak tepat waktu" Ucap Naruto pada Sasuke.
"Biasa banyak kerjaan" Jawab Sasuke datar.
Sasuke langsung memesan makanannya.
Tak lama terdengar suara dering ponsel Sasuke.
Sasuke hanya menatap datar ponselnya.
"Siapa? Kenapa tidak kau angkat?" Tanya Naruto sambil menyeduh kuah ramennya.
"Tak penting" Jawab Sasuke singkat.
Naruto melirik ponsel Sasuke yang masih bergetar memperlihatkan foto perempuan di panggilan itu, perempuan di panggilan itu memiliki rambut lavender dan mata amnesty, nama kontaknya adalah Hinata.
"Dia kekasih mu kan? Angkat saja siapa tahu penting" Kata Naruto yang masih memperhatikan ponsel Sasuke yang bergetar.
Sasuke menatap datar Naruto.
"Hiraukan saja, dia selalu seperti itu menelfon setiap menitnya membuatku muak" Sahut Sasuke jengah.
"Itu berarti dia perhatian padamu, kau ini gimana sih jadi laki-laki masa tidak peka, bersyukur harusnya pacarmu itu selalu menelfon mu menanyai kabar mu, berbeda jauh dengan pacarku dia hanya menelfon ku saat dia sedang free saja, kau tahu kan sesibuk apa dia" Ucap Naruto sekaligus mengeluh mengenai pacarnya yang seorang dokter, sangat sibuk tidak ada waktu untuknya.
"Lebih baik begitu, daripada setiap menit selalu ditelfon terus, aku juga sibuk" Kata Sasuke datar.
Naruto tidak setuju pada Sasuke, oh ayolah Hinata sangat girlfriendable menurut Naruto, sangat tidak cocok dengan Sasuke yang sangat cuek.
Akan sangat disayangkan wanita seperti Hinata dicueki, Naruto pernah sekali bertemu dengan Hinata dan kesan pertamanya, Hinata adalah wanita yang feminim, anggun, lemah lembut bertubuh yang bisa dibilang menggoda iman laki², mungkin Sasuke sudah tidak waras telah menyia-nyiakan wanita seperti Hinata.
Begitupun dirinya dengan Sakura pacarnya, Sakura terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya, tidak ada waktu dengan dirinya, setiap diajak kencan, Sakura selalu menolak dengan alasan kelelahan, Sakura memiliki tubuh tidak begitu mencolok hanya kurus biasa, Sakura juga tidak memiliki sifat lemah lembut seperti Hinata.
Bahkan dalam hubungan ranjang pun sekarang mereka sangat jarang karena Sakura selalu kelelahan pulang bekerja.
Well tanpa disadari Naruto, ia telah membandingkan pacarnya sendiri dengan pacar sahabatnya, bukankah itu sangat menyakitkan bagi Sakura kalau ia tahu?.
Terdiam beberapa detik, Naruto tiba-tiba memiliki sebuah ide yang bisa dibilang gila dan konyol.
"Mari bertukar pasangan bagaimana? Kebetulan aku juga jenuh dengan Sakura" Ucap Naruto menatap Sasuke.
Ide gila itu muncul begitu saja.
Sasuke mengeryitkan alisnya.
"Kau gila?" Tanya Sasuke sarkas, ayolah mana ada orang yang ingin bertukar pasangan sangat konyol.
"Tidak, aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi kekasih Hinata dan juga bukankah kita sama-sama jenuh dengan pasangan kita masing-masing?" Kata Naruto menyakinkan Sasuke untuk setuju.
Sasuke menatap Naruto datar.
"Aku mungkin memang jenuh pada Hinata tapi bagaimana mungkin menukarkannya dengan kekasihmu? Mereka bukan barang lagipula mereka tidak akan mungkin mau ditukar" Sahut Sasuke tak setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWAP COUPLE 21+
RomancePeringatan cerita ini mengandung unsur dewasanya, yang dibawah umur mohon di skip. Kalau tetap kekeuh baca, dosa ditanggung masing-masing dan jangan ditiru adegan-adegan negatifnya. Ambil positifnya😉 "Mari kita bertukar pasangan bagaimana? kebetula...