Chapter 2

29 4 0
                                    

Matahari semakin naik, suara teriakan itu sedikit lebih damai, kelas mulai terasa pengap, panas, belum sampai tengah hari sudah ada yang mengeluh. Banyak alasan yang di keluarkan, semuanya menghela nafas. Tapi tidak bagi orang yang memiliki rasa aneh ini, bagaimana cara bilangnya?itu susah, perasaan itu tak gampang di jelaskan

" para murid saya wali kelas kalian, Bu Sasmita, Salam kenal semua.."

Para murid langsung hening ketika guru memulai dengan perkenalan singkat nya

"Salam kenal!.." sahut semua murid terlebih Alen juga

"Saya selaku wali kelas berharap dapat menjaga hubungan antara sesama murid, cobalah untuk berkenalan, tak perlu sungkan untuk berkenalan dengan orang baru, jangan memandang dari fisik, kita tetap sama.." jelas Bu Sasmita panjang lebar menjelaskan

Seperti nya wali kelas ini sedikit tahu seperti apa yang akan terjadi, berbeda dengan yang lain, mungkin guru ini adalah orang baik, dari suara ucapannya saja sudah lembut

"Berkenalan?"//Batin Alen

Bu Sasmita meminta agar para murid bisa maju bergantian untuk perkenalan diri. Di mulai dari abjad A sampai Z. Alen merasa lega karena duduk di bagian tengah dan orang itu?ada di belakang sudut kanan. Alen merasakan nya lagi, perasaan yang sama seperti dulu

"Eh- setelah ini kau Alen!.."

Khania menepuk pundak Alen, dan membuat nya sadar dari lamunan.

"L-loh cepet banget?!"

"Makanya jangan ngelamun nanti kesambet!"

Alen melihat murid bangku sebelahnya sudah duduk kembali, dan sekarang adalah gilirannya, ini saatnya menatap seluruh kelas. Alen berdiri, sedikit mendorong meja mencari celah agar bisa keluar. Tas ransel nya ia taruh dan di tempatkan di kursi

Derap langkah sepatu nya terus membawa Alen ke depan papan tulis. Alen semula masih menatap lantai dibawahnya namun kali ini pandangan nya harus lurus supaya tak mengira Alen adalah Pengecut

"Perkenalkan nama saya Alena Oktavia Artyna, orang biasa memanggilku Alen.."

Rasanya sedikit gugup, saat mengucapkan kalimat itu mata nya memeriksa dari kiri ke kanan, di tengah Khania sedang menatap Alen, tatapan itu sudah berarti jika ia tak perlu gugup dan takut. Alen mengangguk pelan lalu lintas mata nya berlanjut sampai ke kanan. Lagi-lagi hal yang sama terulang, Alen melihat lelaki itu. Dan dia juga menatap Alen. Tiba-tiba dia melihat bayangan cepat terlintas, seseorang sedang menatap layar ponsel nya sambil menangis.

Deg!

"Apa it -tidak mungkin!"

Bayangan kilat itu hilang begitu saja, Sangat cepat. Jantung nya mulai berdenyut lebih cepat. Cepat atau lambat Alen harus segera duduk
Setelah selesai Alen langsung beranjak pergi dan duduk.

"Hei ada apa?!kau seperti nya tiba-tiba kaget gitu aja padahal ga ada apa-apa loh.." tanya Khania

"Em tidak apa-apa..aku hanya gugup..itu saja.." jawab Alen tersenyum garing, menyembunyikan sesuatu yang terjadi tadi

Perkenalan di lanjutkan, berurutan sesuai barisan, dan sekarang saatnya bagian orang itu, Alen sedikit gugup, kenapa dengan dirinya saat ini, sebelum nya tidak pernah terjadi, mengapa sekarang rasa itu di datang lagi?

"Devano Gabriel Atmaja,itu nama gw..." ucap nya santai dan langsung kembali duduk dengan tenangnya

"Gabriel?" Batin Alen

Setelah perkenalan singkat, Bu Sasmita memberitahu tata tertib dan alasan bla..bla..yang lain. Begitu guru pergi semua nya langsung menghela nafas lega

"Hei Alen...kenapa dengan mu tadi?.. kayaknya gugup banget.." Khania bertanya kepada Alen

Tes

Satu tetes keringat jatuh ke lantai

"Aku...juga...tidak tahu..." Sambung Alen tersenyum tipis

Bagaimana cara menjelaskan perasaan itu?tidak ada yang tahu, melihat bayangan kilat yang memperlihatkan seseorang sedang menangis dengan menatap layar ponselnya, orang itu menangis di kamar

"Ei Alen..kok bengong Mulu dah dari tadi.."

Khania menepuk pundak Alen, lagi-lagi Alen tersentak kaget dan sadar dari lamunannya

"Tadi...saat aku memperkenalkan diri, aku menatap semua orang dan melihat ke orang yang memperkenalkan dirinya terakhir, aku melihat bayangan.." Alen

Khania sudah paham sampai disini, langsung mengganti pembicaraan

"Ey udah nanti mau ke kantin gak Alen, katanya warungnya agak elite.."

"Elite?.."

* * *


"Kau mau jajan?.."

"A-aku titip saja hari ini.."

Waktu yang tersisa semakin berjalan, matahari semakin naik ke atas, dan disinilah Alen sedang duduk, sendirian di dalam kelas bersama murid lain yang belum dia kenal, teman-temannya pergi ke kantin termasuk Khania

Sebenarnya Khania ingin Alen tetap ikut agar tak mengingat masa lalu yang kelam itu, tapi bagaimana lagi?ini keputusan Alen sendiri

"Semoga Khania cepet kembali kelas.."//Batinnya menoleh ke arah pintu terbuka lebar

Dan malangnya ada Gabriel di dalam kelas, dia sedang bercanda bersama teman sebangkunya bernama Revan

"Gabriel?kenapa ga jajan lu?.." tanya Revan sedang bosan memukul meja yang tak bersalah sama sekali

Alen mendengar suara yang sedikit berbeda reflek menoleh ke belakang sudut kanan, lagi dan lagi Alen menatap Gabriel, anehnya lagi Gabriel juga menatapnya

"Hei kurasa dia menyukai mu.." ucap Revan cengesesan

"Memang aku peduli?!"

Deg!

Alen berbalik menoleh ke depan

"Peduli? kata-kata itu..kenapa Sangat menusuk hatiku.."

Entah kenapa? rasanya seperti akan terulang kembali, kejadian yang dulu ...tekad Alen hanya ingin melupakan masa lalu dan orang yang harus ia pantas lupakan bahkan selamanya

"Khania...cepat balik... hatiku...s-sakit...."

Alen mempunyai trauma tentang cinta, tapi masih bisa ia lupakan sedikit demi sedikit. Itu terjadi saat usia nya masih di bawah 14 tahun, tidak berbau hal negatif sama sekali, hanya Alen dulu terlalu polos dan mengira cinta akan membuat nya bahagia selamanya, tapi laki-laki yang didapatkan nya salah dari ekspetasi Alen..dia..bukan orang yang setia..

Traumanya... adalah..cinta..

____________________________________________

"Dengan siapa lagi kau bersama...bisakah kau berubah?.. bisakah kau setia?..aku hanya bisa menangisi mu dari kejauhan yang tak terlihat sama sekali....

___________________________________________





To be continued....
Maaf chp 2 agak membosankan ni
Pokoknya maaf banget ya yang masih nunggu cerita Upan lagi
Author tahu mungkin kalian bosan baca ini, tapi..ini juga ada yang termasuk dalam hidup yang pernah author jalani dulu..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang