6. Aku Ingin Lebih Dari Ini

664 84 45
                                    

6. Aku Ingin Lebih Dari Ini

[WARN! part ini sedikit smut, harap kebijakannya dalam membaca😃]

vote + komen + share [✓]

happy reading!

―↬❖↫―

"Hiks, hiks...."

"Sstt. Berhentilah menangis."

Aku berkedip dua kali hingga bulir air mata jatuh ke pipiku, menatap kosong pada wajah seseorang yang menampilkan ekspresi cemas. Jemari tangannya yang panjang mengusap air mataku dengan lembut. Perlakuan manis ini membuatku berdebar lagi.

Hiks. Kenapa kau cemas begini?

Aku merasa bingung, senang, dan berdebar. Perasaan yang meluap-luap ini bercampur aduk.

Orang yang kusukai perhatian padaku dan memperlakukanku dengan lembut.

Bagaimana ini? Aku tidak bisa berhenti menyukainya! Malahan aku semakin suka....

"Jangan menangis," ujarnya dengan nada rendah. Mata keperakan itu menatapku intens. "Entah kenapa, aku nggak suka melihatmu menangis."

Deg, deg, deg.

Aku terpaku untuk beberapa saat. Panas menjalar di pipiku. Bibirku terbuka kecil.

Wah... dia, dia... mengkhawatirkanku?!

"K-kenapa?"

Aku bertanya gugup. Masih bisa kurasakan jari-jari tangannya mengusap air mata di pipiku. Astaga. Bisa tidak jangan membuatku gila?!

Iaros diam sesaat, menjauhkan tangannya dari pipiku, kemudian duduk di sampingku. Mata peraknya menatap lurus ke arahku.

"Aku cuma nggak suka."

"... Ya?"

'Aku cuma nggak suka'. Apa maksudnya itu?!

Tanpa sadar aku mengerutkan kening, dia juga begitu. Kami sama-sama saling tidak memahami situasi ini.

"Kenapa kau nggak suka?" tanyaku hati-hati.

"Gimana ya?" Iaros menopang dagunya sambil tetap menatapku. "Aku merasa marah saat melihatmu menangis. Kau yang selalu kulihat ceria tiba-tiba begitu. Sudah pasti aku kepikiran. Benar 'kan?"

Tapi kau bukan orang yang mudah khawatir seperti itu!

Ingin sekali aku berteriak seperti itu di depannya, tapi tidak mungkin. Dia 'kan sudah menghiburku. Ah, tapi bukannya ini sepadan? Aku menangis karena dia dan dia menghiburku.

Huh. Dipikirkan lagi semakin membuatku kesal.

Kenapa mereka sangat serasi, sih?!

"Berhenti cemberut." Iaros menekan pipiku dan mencubitnya cukup keras, mau tidak mau aku mengerang kesakitan.

"A-aduh! Sakit...!"

Tetapi dia tersenyum miring tanpa memiliki rasa bersalah sedikit pun. Menyebalkan banget!

"Lwepasss!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(HIATUS) Hello, Prince! (Iaros X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang