Sebelum flight Jeffrey menyempatkan diri untuk mampir membeli coffee karena dia ngantuk banget ini.
brukk
Nah kan dia malah nabrak orang, "eh maaf maaf mas saya gak liat." ucap orang bermasker yang dia tabrak, makanan yang dia bawa jatuh dan Jeffrey membungkuk untuk mengambilnya lalu memberikannya kembali ke orang tersebut.
"ini, saya juga minta maaf saya gak liat jalan tadi. Apa mau saya belikan yang baru?" ucap Jeffrey.
"gapapa mas, ini jugakan ada paper bag nya kok hehe. Sekali lagi maaf ya mas, saya duluan." setelah dia angguki, orang tersebut keluar ke parkiran matanya mengikuti orang tersebut sampai masuk ke dalam mobil berwarna silver.
Setelah itu dia berjalan untuk memesan coffee tapi dirinya menemukan ID card tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dia mengambil ID card itu dan membaca untuk mengetahui siapa pemiliknya.
"lah rambutnya mirip sama orang yang barusan gua tabrak. Anjirlah ini kalo gak gua balikin dia butuh tapi kalo gua balikin keburu gak ya?" ucapnya sambil memandang Id card di tangannya itu.
"gua bawa dulu aja dah." ID card tersebut dia masukan ke dalam jas lalu Jeffrey berjalan untuk memesan coffee agar dapat mengejar waktu flight.
Hp Jeffrey berdering tertera nama sang kakak disana
"halo.."
"lo dimana si onta.. gua udah sampe ini, awas aja kalo lo sampe gajadi ikut."
"iye ini gua otw, dah ye."
Sambungan telepon di tutup sepihak olehnya, orang ini masih jam 2 kakaknya aja yang brisik. Setelah mendapatkan pesanannya, ia kembali ke mobilnya dan melajukan mobilnya ke rumah sakit yang tertera di ID card tersebut untuk menitipkan kepada resepsionis.
.
.
.
.
.Setelah sampai di RS, dia turun dari mobilnya lalu berjalan menuju meja resepsionis. Hari ini RS lumayan ramai pengunjung, banyak mata yang dari tadi tertuju kepada dirinya. Ada yang aneh kah penampilan dia?
Sesampainya di tujuan, "ada yang bisa saya bantu mas?" ucap seorang resepsionis yang berjaga di RS tempat pemilik ID card ini bekerja, Jeffrey tersenyum kepada wanita di depannya ini.
"mbak saya tadi gak sengaja menabrak salah satu perawat disini dan ID card nya jatuh, bisa saya titipkan disini?" ucap Jeffrey sambil menunjukkan ID card yang dia temukan tadi.
"waduh mas, gabisa soalnya ID card yang mas pegang punya kak Tara dia lagi cuti, kalo saya pegang takutnya pas shift kita beda. Dan kalaupun ditinggal nanti takutnya hilang, mas bisa kembaliin langsung aja ke orangnya saat dia sudah masuk." si mba resepsionis jelasin, oke.. agak sedikit masuk akal si yaudah lah.
"kalau boleh tau dia cuti sampai kapan ya?" tanyanya.
"wah kurang tau mas.." resepsionis itu memang belum menemui Tara sejak dia masuk shiftnya ini, dan juga jarang berkomunikasi karena perbedaan shift.
"kalau gitu saya bisa minta nomor teleponnya?" tanya Jeffrey.
"oh boleh mas sebentar.." mbanya senyum lebar banget sambil menuliskan nomor dari hpnya.
"ini mas.." setelah menerima kertas kecil bertuliskan deretan nomor setelah itu Jeffrey berterimakasih lalu kembali ke parkiran dan langsung meninggalkan RS untuk menuju bandara.
Jam 3 dia harus cepetan check in soalnya dia udah telat banget ini, setelah sampai di bandara dia berlari memasuki bandara, "gua chat dia nanti aja deh.." cepat- cepat dia check in lalu mencari keberadaan kakaknya.
Dia menelfon Jordan soalnya pesawat mereka udah dateng, "halo.. lo dimana anjing.."
"lo masuk duluan aja gua ntar nyusul." setelah itu sambungan telepon dimatikan Jordan, Jeffrey berdecak menatap layar hpnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji suci - Jaeyong
FanfictionIni tentang kisah cinta Jay dan Bian ‼️ABO ‼️bxb ‼️mpreg ‼️male breastfeeding Jaeyong Johnten Yuwin Ilyoung