Baby Blues?

2.1K 79 2
                                        

            Tak terasa umur pernikahan Shinhye dan Yonghwa sudah menginjak perayaan yang keempat tahun. Selalu sama dengan tahun-tahun sebelumnya, masih saling membesarkan masalah kecil, Berdebat argument, saling adu otot meski keduanya sering kali mereka bertengkar, tetapi Yonghwa tidak pernah melakukan kekerasan kepada istrinya itu. Malah shinhye yang sering menyiksanya. Benar-benar istri yang tidak bisa dibayangkan ketika sudah marah.

            Tetapi setelah beberapa bulan lalu ketika shinhye didiagnosa mengalami masa kehamilan. Yonghwa tidak mau membuat shinhye marah-marah lagi, tidak mau menjahili yeojanya yang selalu ia ledek ceroboh. Ia tidak mau mengambil resiko yang lebih parah jika yeoja itu mengalami stress dan berpengaruh terhadap janin yang sedang dikandung istrinya itu. Shinhye setiap minggu selalu berkunjung kerumah Eomma dan Appanya untuk les privat cara mengurus bayi. Shinhye sudah bekerja keras menunjukkan bahwa dirinya adalah calon ibu yang terbaik. Yonghwa pun semakin ketar ketir  ketika umur kandungan istrinya sudah menginjak masa-masa ia wajib menjadi suami siaga.

Disupermarket....

            Yonghwa dan Shinhye berbelanja keperluan bulanannya seperti biasa. Yonghwa masih sibuk mengutak ngatik Tabnya sambil mendorong troli belanjaan. Sementara shinhye sibuk menimang-nimang barang yang akan ia beli. Waktu lumayan terbuang banyak detik karena Shinhye selalu sibuk menyeleksi barang belanjaannya. Ia adalah yeoja yang super irit. Terlebih dengan dibeberapa bulan mendatang ia akan kedatangan satu malaikat kecil dikeluarganya. Membuatnya harus ekstra mengelola keuangan Yonghwa.

"Shinhye..... Apa kau tidak lelah? Ini sudah hampir 2 jam kita didalam supermarket." Keluh yonghwa mengisyaratkan untuk mengakhiri waktu memilih barang-barang yang masih ditimang-timang oleh shinhye. Ia sudah tidak tahan berlama-lama disini. Shinhye tidak menghiraukan perkataan yonghwa. Ia masih fokus terhadap barang yang ia pegang. "Yeobo...." Rengek Yonghwa manja. Akhirnya shinhye menoleh kearah suaminya itu.

"Geurae... Kajja." Mau tak mau ia harus mengalah karena mengerti keadaannya juga tidak boleh lelah karena mengerjakan aktivitas. Ditambah yonghwa yang baru saja selesai bekerja, ia pasti sudah merasa sangat lelah karena harus menemani shinhye berbelanja.

Didalam Mobil menuju Pulang...

"Yong-ah.... Aku sudah direkomendasikan oleh teman soal nama. Aku mau dia diberi nama Ha Na. Jung Ha Na. Eotte?" Tanya Shinhye meminta pendapat yonghwa yang masih fokus menyetir. 1 detik... 2 detik.... 3 detik... Shinhye merengut  ketika yonghwa mengabaikannya. Yeoja itu membuang muka memilih melihat jalan raya yang ramai.

Sesampai dirumah...

            Yonghwa masih terlihat dingin, raut wajahnya menunjukkan bahwa namja itu lelah dengan aktivitas hari ini. Shinhye mau tak mau ingin protes dengan sikap yonghwa yang aneh. Namun namja itu sudah buru-buru menaruh barang belanjaannya didapur dan bergegas kekamar.

"Ada apa dengan namja itu, Eoh?." Kesal Shinhye mencibir sendirian merutuki yonghwa yang sudah menutup pintu kamarnya. Ia menuju dapur dan meraih gelas yang sudah berisi air mineral. Diteguknya dengan kasar hingga ia tersedak dengan ulahnya sendiri. bingo! Shinhye batuk-batuk karena tersedak. Moodnya jadi memburuk atas kejadian itu. Shinhye pun menuju kamar.

"Apa jadwalnya tidak bisa diundur? Aku ingin cuti selama 2 minggu ini." Shinhye mendengar suara yonghwa samar dari sudut lorong pintu. Shinhye akhirnya memilih mengendap-ngendap untuk mendekati yonghwa yang duduk diatas Kasur sambil membelakanginya. Tap... Tap... Tap...

Cinta. (Yongshin FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang