♥Jangan lupa vote dan komentarnya♥
7 bulan sudah masa kandungan Chan saat ini. Sejauh ini tidak ada yang menyadari akan kehamilan Chan. Justin dan Chan sangat pandai menyembunyikan akan kehamilan istrinya.
Tapi sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga. Seperti halnya rumor tentang kehamilan Chan yang sudah menyebar kepenjuru sekolah sampaoi didengar oleh Kepala Sekolah.
Pagi ini Chan tidak langsung masuk ke dalam ruangan kelas, tetapi dia harus mendengarkan ceramah dari Kepala Sekolah dan mencari tahu kebenaran tentang kehamilannya.
Disisi lain terlihat Justin sedang belajar di dalam kelasnya dan tak tahu tentang apa yang sedang Chan alami saat ini.
Karena memang sedari tadi Chan tidak menyebut nama pria itu sama sekali.
Sampai tiba saat bel istirahat berbunyi. Justin terlihat memasuki ruangan kelas Chan yang hendak mengajaknya ke kantin.
Matanya mengitari seluruh sudut kelas tetapi ia tak menemukan keberadaan Chan sama sekali.
Akhirnya David sahabat Chan datang menemui Justin dengan wajah penuh khawatir.
"Mending sekarang lo pergi ke ruang Kepsek deh, kayanya Chan lagi disidang deh. Muka Pak Agus tadi merah banget soalnya"
"Perasaan gue ga enak, gue yakin kalau semuanya udah tau tentang kehamilan Chan"
Tanpa menjawab pernyataan dari David, lelaki itu langsung berlari menuju tempat yang dimaksud oleh sahabat Kim Chan tersebut.
Dari luar terdengar suara Pak Agus yang terlihat sangat marah kepada Chan.
"Chan sekali lagi bapak tanya, siapa ayah dari anak itu?"
"A-anu pak"
Hendak mengelak pertanyaan Pak Agus, mata mereka mendapati Justin yang sudah berdiri di depan pintu dan menjawab pertanyaannya.
"Anak saya pak" Dengan tegas Justin membenarkan hal itu.
Justin tak mau kalau nanti Chan hanya menanggung beban seorang diri, padahal kesalahan ini juga dikarenakan olehnya.
"Maaf pak selama ini kita berdua nikah secara diam-diam. Cuma kerabat terdekat saja yang tau" Justin menambahkan.
"Kalian tau tidak akibat dari perbuatan kalian ini apa?" Tanya Pak Agus memastikan kedua orang di depan mereka mengerti konsekuensi yang akan diterimanya.
"Kita akan mencoreng nama baik sekolah dan dikeluarkan"
"Kalau tau kenapa masih dilakukan?" Tanya pak Kepsek sekali lagi menyudutkan mereka berdua.
"M-maaf pak. Biar saya yang menanggung konsekuensinya, biarkan kak Justin melanjutkan sekolah disini sampai dia lulus"
"Toh sebentar lagi kak Justin memasuki ujian akhir dan akan lulus" Pinta Chan meminta belas kasihan kepada Kepala Sekolahnya.
Berharap Pak Agus memberi keringanan kepada Justin, tapi ditolak olehnya.
"Kata maaf sudah tidak berguan lagi sekarang, dengan berat hati bapak harus mengeluarkan kalian dari sekolah"
"Kesalahan ini diperbuat oleh kalian berdua, dan kalian juga yang harus menanggung akibatnya"
Pak agus terlihat mengetik surat pengunduran diri untuk Justin dan Chan.
"Ini surat pengunduran diri kaliamn, harap ditanda tangani"
Mereka berdua melakukan apa yang diminta oleh Kepala Sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable - Park Jeongwoo ✔️
Teen FictionPark Justin, adalah seorang remaja kelas XII di Cristian Academy High School. Pribadi Justin yang dikenal dingin dan gengsian apalagi jika berurusan dengan yang namanya asmara. Suatu ketika bertemu dengan gadis cantik nan mungil, Kim Chan. Sebut saj...