What doesn't kill you makes you stronger
Stand a little taller
Doen't mean I'm lonely when I'm alone
What doesn't kill you makes fighter
Footsteps even lighter
Doesn't mean I'm over 'cause you're gone
(Stronger [What's Doen't Kill You] - Kelly Clarkson)
Jennie sibuk memandang kerumunan warta berita di depan butik kliennya. Dia sibuk mencari cara untuk keluar dari butik ini tanpa harus melewati kerumunan para wartawan. Apparate. Konyol sekali bila harus ber-Apparete ke tempat yang hanya berselang beberapa bangunan dari tempat ini, selain itu dia benci ber-Apparate. Rasanya mau muntah. Dengan menghela napas panjang ia membuka pintu butik ini dan menerobos kerumunan juru berita.
"Nona Jane."
"Nona Jane," hampir semua para juru warta memanggil-manggil namanya saat Jennie keluar dari salah butik dari perancang busana sihir terkenal di Seoul.
Gadis itu hanya menunduk saat keluar dari butik itu sembari berjalan dengan cepat menuju restoran yang terletak sangat dekat dengan tempatnya tadi. Dalam hati ia menggerutu sejadi-jadinya pada para juru warta itu. Mengapa mereka bertingkah seperti hantu yang tahu kemana saja ia melangkah? Atau mungkin mereka semua adalah seorang cenayang. Jennie mempercepat langkahnya. Dan yang paling dibencinya sekarang adalah mengapa tempat itu terasa jauh sekali? Padahal tempat itu sudah berada di depan matanya.
"Nona Jane, apakah benar isu yang mengatakan kau akan dideportasi dari Korea?" tanya seorang wartawan yang sejak tadi mengekorinya.
Tanpa perlu menjawab Jennie langsung masuk ke dalam sebuah bangunan beraksitektur Hae Sookn kuno tempat ia akan bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Secara otomatis pintu restoran itu akan menutup secara sihir apabila wartawan mencoba memasukinya. Oleh sebab itulah, ia memilih tempat ini untuk bertemu dengan Sehun, Daniel, dan Seulgi.
"Hey," Daniel melambaikan tangannya pada Jennie saat ia memasuki pintu restoran ini.
Dengan cepat ia berjalan mendekati meja yang sudah ditempati sahabat-sahabatnya itu lalu menghempaskan tubuhnya di salah satu kursi empuk tepat disamping Seulgi.
"Kau baik-baik saja?" tanya Sehun khawatir padanya.
Jennie hanya menghela napas panjang lalu menyerobot gelas yang berisi air putih dari meja Seulgi "Aku kacau."
"Semua media menggila saat melihatku," tambahnya lagi.
Seulgi hanya tertawa "Jangan salahkan kalau mereka jadi gila. Kau sasaran empuk untuk berita mereka. Kapan lagi mereka mendapatkan headline tentang super model dunia sihir akan dideportasi dari negaranya sendiri."
"Ooh shut up, Nona Kang! Aku benar-benar kacau sekarang," balas Jennie.
Daniel terkekeh "Setahuku Ruby Jane tak akan pernah kacau."
Ia hanya mendengus saat mendengar perkataan Daniel "Lalu bagaimana keputusan Kementerian mengenai pendeportasianmu?" tanya Seulgi yang mengambil kembali gelas dari tangan Jennie.
"Mereka masih bersikeras akan mendeportasiku kecuali..," kalimatnya terputus begitu saja.
Sehun memandangnya dengan serius begitu juga dengan Daniel serta Seulgi. "Kecuali apa?" tanya Sehun tak sabaran.
Sekali lagi ia menghela napas. "Kecuali aku menikah dengan salah satu penyihir berkebangsaan Korea Selatan dalam kurun waktu 3 minggu kedepan," jawabnya lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deportation (Taennie Version)
Fantasy"Ini lebih menyedihkan daripada kematian. Aku diusir dari negaraku sendiri. Aku akan dideportasi, Kim. Dideportasi! Dan sekarang aku harus mencari lelaki yang mau kunikahi agar aku tak di deportasi dari sini," Jennie meracau. * Original Story from...