Chapter 3

118 25 1
                                    

Hello, hello

My, my, my, what have we here?

What a surprise

What a surprise

(Hello Hello – Elton John)

"Kim."

Hanya satu kata itu yang terus mengisi ruangan ini. Hampir seluruh mata memandang mereka berdua. Tangan Taehyung masih melingkar canggung di pinggang istrinya, tak tahu apa lagi yang harus ia lakukan. Mata-mata di ruangan itu akhirnya beralih kepada dimana tangan lelaki pirang ini menaruhnya.

"Lepaskan tanganmu, Kim," Daniel yang pertama kali membuka suara.

Taehyung hanya melihat Daniel dengan seringaian khasnya lalu mengedikkan bahu "Tak ada alasan untuk aku melepaskan pelukanku ini," jawabnya enteng.

Jennie hanya mematung. Tanpa tahu apa yang harus ia lakukan sekarang "Apa maksudnya, 'Jane?" tanya Sehun.

Baru saja Taehyung akan menjawabnya, Jennie memegang lengan pria itu "Biar aku saja," bisiknya pelan yang membuat semua orang di ruangan itu semakin bertanya-tanya.

"Aku sudah menikah," ujarnya pelan "tepatnya kami sudah menikah," Jennie tersenyum pada Taehyung saat mengatakannya sambil menunjukkan cincin manis yang kini terlingkar di jari tangan kanannya.

Seakan tak mau kalah dalam sandiwara ini, Taehyung ikut tersenyum sambil menarik Jennie ke dalam pelukannya kemudian mengecup puncak kepalanya. Otomatis tubuh Jennie menegang. Apa-apaan semua ini? Segalanya berjalan terlalu berlebihan. Jennie merasa sangat bersalah. Bukan hanya hukum negara yang ia bohongi, tapi semua keluarganya.

"Tersenyumlah, agar mereka benar-benar percaya," Taehyung mendesis.

Seluruh keluarga Kang plus Irine dan Jihyo masih tak memercayai apa yang mereka lihat. Melihat kejadian ini sama mustahilnya dengan melihat Voldemort memiliki hidung dan rambut.

"Ini bukan April Mop, Jennie, jangan membuat lelucon yang sama sekali tak lucu seperti ini," ujar Sehun lagi.

Jennie langsung menggeleng "Ini bukan lelucon, kami benar-benar sudah menikah," jawab Jennie mencoba tenang sementara Taehyung masih diam di belakangnya.

"Bahkan kau tak berpacaran dengannya," ucap Seulgi tak percaya.

"Kami berpacaran," giliran Taehyung yang menjawab.

Semua alis mereka mengerut "Kami sudah bersama sejak masih bersekolah dulu, tapi tak ada yang tahu."

"Taehyung!" Jennie melotot padanya.

"Taehyung?" ucap Daniel tak percaya "kau memanggilnya Taehyung? Bukan lagi Kim?" tambahnya lagi "Tunggu, kalian berpacaran sejak di sekolah dulu, Demi Tuhan! Jennie apa pikiranmu bergeser? Terus apa yang kau lakukan dengan aku dan si Jong-in itu?"

Jennie tak tahu harus menjawab apa lagi. Sandiwara ini benar-benar sudah berlebihan, dia tak pernah berekspektasi akan sejauh ini. Lagipula semua kebohongan ini dibuat oleh Taehyung dari awalnya.

"Kalian sudah putus saat itu dan tentang Jong-in, kami sedang rehat sejenak saat itu,' ujar Taehyung enteng "jadi, Jennie bebas memilih teman kencannya," tambahnya lagi dengan teramat sangat santai.

Jennie hanya melihat lelaki yang sudah menjadi suaminya ini. Hanya tatapan tak percaya yang menghiasi manik wajahnya. Ia tak percaya Taehyung sangat mahir dalam berakting. Bahkan semua ini sama sekali belum ada skenarionya. Jennie menghela napas. Taehyung jago akting? Itu pasti bakat alami seorang Slytherin.

"Kau benar-benar seperti kembang api, Tae", ujar Irine dari sisi Sehun "sangat mengejutkan," tambahnya lagi.

"Apa ini sebuah pujian? Kalau iya, terima kasih", kekehnya.

Deportation (Taennie Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang