16

5.5K 494 73
                                    

Sorry for typo, happy reading..

Jaehyun benar sampe rumah pukul 2 malam, saat dia akan mengetuk pintu hpnya berbunyi panggilan pas dia liat ternyata telpon dari nomor tidak dikenal, dia memilih duduk di kursi depan kamarnya sambil mengangkat telpon itu.

"halo selamat malam."

"ya selamat malam."

"Maaf mengganggu waktu istirahat anda, karena dari siang saya hubungi nomor anda tidak aktif. Apakah benar ini dengan saudari Jaehyun Wiranegara?"

"Ya benar, saya sendiri."

"Saya Mahendra, pengacara dari almarhum bapak Cakra Wiranegara. Ada yang perlu saya sampaikan kepada anda berhubungan dengan surat wasiat dari mendiang. Apakah anda ada waktu untuk membahas ini?"

"bisa pak, besok jam 3 sore bagaimana?"

"Baiklah kalau begitu, terimakasih dan selamat malam."

"ya pak, sama- sama. Selamat malam."

Jaehyun memandang layar hpnya bingung, "wasiat? Papa meninggalnya udah lama ngapa wasiatnya baru sekarang di kasih taunya."

"wah jangan- jangan wasiatnya tagihan utang, anjir gimana ini.. masa duit buat nikah gua pake.."

Saat sedang berkelut dengan pikirannya, pintu kamar terbuka dan terlihat Taeyong keluar dari kamar dengan wajah khas orang bangun tidur.

"kamu pulang bukannya masuk malah nongkrong disini, ngapain?"

Mendengar suara Taeyong membuat Jaehyun berjingkat kaget, "Yangg yampun ngagetin aja kamu. Sini.." Jaehyun menepuk pahanya.

"apaan si, aku juga ngomongnya pelan. Lebay banget." Taeyong duduk di pangkuan Jaehyun karena itu bangku emang buat seorang doang.

"iyaa maaf. Kamu gimana keadaanya udah mendingan?"

Jaehyun mengusap kepala Taeyong yang tersandar di bahunya, "aku pusing terus mau makan tapi gak nafsu. Terus barusan aku kebangun gegara laper.." tangan Taeyong melingkar di leher Jaehyun.

"heh jadi kamu belom makan seharian?" pertanyan Jaehyun hanya dijawab anggukan. "kamu gak masak dong?" anggukan lagi yang diterima Jaehyun. "tapi tadi Mar aku beliin bubur."

"astaga yang.. kamu makan atuh iihh.. ayo sekarang mau makan apa? aku beliin." tanya Jaehyun khawatir dia tuh bisa- bisanya Taeyong seharian gak makan.

"mau sate padang.." lirih si manis pelan.

Jaehyun memandang lekat ke muka lelah Taeyong lalu mengusapnya pelan, "iya aku cariin sekarang yaa.. kamu masuk gih tunggu di dalem aja sama Mar.." diakhiri kecupan di dahinya Taeyong.

"eum, mau banyak ya tapi gamau pake lontong, beli satenya aja aku mau makan sama nasi." Taeyong bangkit dari duduknya membawa barang Jaehyun.

"iya siap sayangku cintaku." Jaehyun bersiap untuk mencari sate padang di tengah malam begini, doakan saja ketemu yegesya.

"iya hati- hati ya.." setelah itu Jaehyun pergi, Taeyong duduk di pinggir kasur menyalakan televisi untuk menemaninya menunggu Jaehyun bersama sate padangnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Jaehyun mengedarkan pandangannya mencari yang masih menjual sate padang, sudah hampir 30 menit dia menyusuri jalan namun belum juga menemukan sate padang yang masih buka.

D'Kost - Jaeyong [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang