"Apa yang kau lakukan di sini?" Pekik Clara saat dia terbangun karena sebuah sentuhan di pipinya.
"Kau cantik sekali, Clara Jameson" bisik Alec di telinga Clara. Tangannya membelai kehalusan kulit leher gadis itu.
"Hentikan, Alec" desis Clara dengan suara tercekat. "Mengapa kau disini, pergilah. Bagaimana jika ada yang melihat?"
"Bukankah itu lebih baik, jika ada yang mengetahui keberadaanku saat ini" jawab Alec tak peduli.
"Kau gila!" Desis Clara.
"Mungkin" kekehnya.
"Kumohon, pergilah. Aku tak ingin mendapatkan masalah nantinya" ucap Clara.
Alec tertawa kecil. Membaringkan tubuhnya disamping Clara. Membuat gadis itu cepat-cepat menjauh.
Alec menatap Clara, lalu mengulurkan tangannya menyentuh payudara gadis itu yang hanya ditutupi gaun tidur dari satin hitam.
Clara menahan erangannya, saat jemari Alec menjentik puncak payudaranya. Alex tersenyum mengetahui apa akibat perbuatannya pada Clara. Dia menopang tubuhnya dengan satu lengan dan menatap Clara tajam.
"Katakan padaku dengan jujur, sayang. Pernahkah Mathias menyentuhmu seperti ini?" Tanya Alec membelai lembut puncak payudara Clara yang menegang.
"Hentikan Alec, kumohon. Aku kekasih Mathias, adikmu. Tak sepantasnya kau berlaku kurang ajar seperti ini" ucap Clara dengan suara tercekat.
"Kau belum menjawab pertanyaan ku, Clara. Pernahkah?" Desak Alec menggigit daun telinga Clara, membuat tubuh gadis itu gemetar.
"Mathias pria yang sopan. Dia menghargai wanita. Berbeda denganmu yang menganggap semua wanita bisa kau ajak bersenang-senang" desis Clara mencoba untuk tidak terpengaruh oleh sentuhan Alec.
Sejujurnya, Mathias pernah menciumnya tapi Clara tak merasakan percikan gairah yang selalu diributkan oleh Nora, sepupunya. Nora begitu antusias saat bercerita bagaimana kekasih nya mencium dia dengan sangat bergairah, atau sentuhan-sentuhan kecil yang selalu dilakukan pria itu saat sedang bersama Nora membuat gadis itu mabuk kepayang.
Ciuman yang Clara dan Mathias lakukan terasa sangat, biasa. Dan terkesan sopan. Hanya saling menempelkan bibir, Clara terkesan lebih bernafsu dibandingkan Mathias.
Sebenarnya Clara sangat ingin merasakan gairah seperti yang selalu dibicarakan Nora, tapi Mathias terlalu sopan dan pendiam. Awalnya Clara bahagia memiliki Mathias yang begitu menghormati nya, tapi semakin lama Clara merasa ada sesuatu yang salah. Hubungan mereka cenderung terlihat seperti sepasang sahabat.
Clara memekik pelan, tangannya meremas seprei saat Alec menggigit lembut rahangnya lalu menjilati dengan gerakan sensual.
Alec sangat berbeda dengan Mathias. Saat pertama kali dikenalkan, Clara merasa sangat takut dan selalu gelisah jika berada didekat pria itu.
Alec selalu menatapnya dengan tatapan yang dalam. Alec pria yang bebas, selalu senang menggoda wanita. Wanita, bukan gadis.
Clara tak perlu bertanya untuk mengetahui reputasi Alec. Semua media mendaulatnya sebagai seorang Don Juan.
Tapi Clara tak mengerti mengapa akhir-akhir ini pria itu selalu menggodanya, terkadang Clara memergoki Alec sedang menatapnya dengan tatapan intens. Atau dengan sengaja menyentuhnya, membuat Clara semakin gelisah.
Alec dan Mathias, keduanya sangat tampan dan kaya raya. Dia kekasih Mathias, tapi disisi lain Alec mampu membuatnya gelisah hanya dengan sebuah tatapan.
Andai saja Mathias bisa seperti Alec, bisa sedikit lebih agresif. Tapi Mathias terlalu tenang dan sopan.
Setiap kali menciumnya, Clara mencoba membalasnya dengan lebih bergairah, berharap Mathias bisa tersulut gairahnya.