Chapter 1

39 3 0
                                    

Hari ini hari senin, hari yang sangat dibenci semua orang termasuk Lea. Ia sekarang sedang di perjalanan menuju kampusnya. Sebenarnya ia tidak ada kelas hari ini tapi dia masih mempunyai beberapa tugas yang belum di selesaikan. Meskipun Lea terlihat polos dan bodoh, ia adalah murid beasiswa dan siswa berprestasi dan sangat rajin.

Setelah beberapa menit berjalan dari halte bus, akhirnya Lea sampai ke kampusnya. tanpa basa basi ia langsung pergi menuju ruangan kelas seni yang kosong. Lea tidak mempunyai studio sendiri, maka dari itu dia selalu pergi ke ruangan seni untuk melukis tugasnya.

"Andai saja aku punya studio sendiri...pasti lebih enak dan tidak perlu repot repot pergi ke kampus dan mengerjakan ini sendirian.." Guman Lea. Meskipun Lea mengomel terus, dia tetap mengerjakan lukisannya.

Waktu lama-lama telah berlalu. Jam sudah menunjukan waktu 14.47. Sebentar lagi Lea harus bekerja shift di starbucek. Lea yang menyadari bahwa jamnya sudah menunjukan pukul 14.47 langsung bergegas mengemasi alat lukisnya. Tapi sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya Lea. Saat ia baru mau pulang, ada seseorang yang membuka pintu kelas seni.

"Halo sayang, apakah kamu kangen kepadaku?" Ucap salah satu orang yang paling dibenci Lea. Orang itu adalah Alex, yang tidak lain adalah "mantan" pacar Lea.

"Sudalah aku tidak mau berurusan denganmu lagi" Balas Lea sambil memundurkan langkah kakinya secara perlahan. Ia takut. Ia takut kalau mantan pacarnya ini akan melakukan sesuatu kepadanya seperti dulu.

Saat itu Lea masih maba dan sangat polos. Lea dipaksa oleh Alex untuk berpacaran dengannya. Bahkan Alex juga mengancam Lea jika ia tidak mau berpacaran dengannya. Pada saat itu Lea sangat takut dan tidak bisa apa apa. Ia hanya bisa meng-iyakan Alex. Tapi akhirnya mereka bisa putus dengan bantuan teman dekatnya di kampus. Tapi sekarang tidak ada seseorang yang bisa menyelamatkannya.

"Ayolah sayang, aku masih menyayangimu. Aku bahkan masih mempunyai celana dalammu" Jawab Alex yang mulai mendekati Lea.

Menjijikan. Sangat menjijikan. Lea sudah tidak kuat. Ia sangat ingin untuk menangis. Apa yang ia lakukan kepada dunia sehingga ia harus melalui ini semua?. 

*BRAK!!*

Suara bantingan pintu itu terdengar dengan jelas oleh Lea dan Alex. Mereka berdua langsung menoleh ke arah suara itu berasal. Disana terlihat sosok yang sangat familiar. Sekilas Lea mengira itu adalah cewe yang kemarin pergi ke cafe starbucek. Tapi itu ternyata adalah teman dekatnya Lea yang membantu Lea dulu saat putus dengan Alex.

"Jauhkan dirimu yang menjijikan itu dari Lea dasar brengsek!!" Ucap Zyn ke Alex dengan tatapan ingin membunuh.

Lea yang melihat kesempatan untuk melarikan diri pun langsung berlari ke arah Zyn dan langsung menariknya pergi dari ruangan itu. Zyn hanya menatap tajam ke arah Alex dan ikut pergi bersama Lea.

"huft..huft....terima..kasih Zyn!" Jawab Lea terbata-bata karena kehabisan nafas untuk berlari.

"Ya tidak apa apa, kau harus selalu waspada jika kau sendirian. Orang brengsek seperti dia itu ada di mana mana" Balas Zyn.

"Ahahaha...aku akan berusaha lebih berhati hati, oiya aku tadi sempat melihatmu sebagai cewe yang cantik dan ganteng ituloh! yang pernah aku ceritakan di chat!!" Balas Lea yang kagum bahwa teman dekatnya itu sangat mirip dengan cewe yang ia temui di starbucek.

"Yang benar? perasaanmu aja kali, oiya bentar lagi udah waktunya shiftmu-"

"AH! IYA! AKU DULUANNYA!! AKU INGIN MEMINTA NOMER WANITA YANG CANTIK ITU" Balas Lea yang baru saja teringat kalau ia harus bekerja di starbucek. 

Lea langsung berlari menuju halte bus terdekat untuk pergi ke starbucek tempat ia bekerja. Zyn hanya melambaikan tangannya dan tersenyum sambil melihat Lea yang lama lama menghilang. Kemudian ia mengeluarkan handphone nya dari saku dan mengatakan.

"Kau puas? aku sudah mencari dan membantu Lea" Ucap Zyn yang sedang berbicara dengan Ryn dari telfon.

"Ya, yang penting sekarang aku tau dia baik baik saja. Terimakasih aku akan mentraktirmu kapan kapan, sudahlah aku mau pergi ke cafe starbucek menemui Lea. Jangan. Telfon. Aku." Balas Ryn dari telfon.

*Tutt*

Zyn hanya bisa menggelengkan kepalanya kepada kembarannya yang sangat sangat bucin ke Lea. Ryn memang sudah menyukai Lea dari SMA sih jadi wajar saja jika ia rela pergi ke starbucek ditengah tengah pekerjaannya dia untuk menemui Lea. 

-Fated Love-

Extra POV Zyn :

"Hari hari gini enaknya sih bolos kelas aja, pergi ke cafe ah" Ucap Zyn yang berusaha menyelinap keluar.

*AIYAA IYA IM YOR LITEL BATERPLY*  (ini ringtone telfon hp btw)

Zyn yang mendengar ringtonenya itu langsung mencari handphone nya dan melihat nama orang yang menelfonnya. Yang menelfonnya adalah Ryn saudara kembarnya, ia bingung karena tidak seperti biasanya Ryn menelfon dirinya. Seharusnya sekarang Ryn sangat sibuk karena ia adalah CEO perusahaan Leonpard ia bukan sembarangan orang. Zyn kemudian mengangkatnya.

"OI ZYN KALAU AKU TELFON KAU HARUSNYA JAWAB DENGAN CEPAT SIALAN!!" Teriak Ryn dari telfon

"Shhhh aku ada di kampus sialan, suaramu terlalu besar bodoh" Balas Zyn yang baru saja ingin mematikan telfonnya. Tapi ia berhenti karena mendengar suatu tawaran yang menggiurkan.

"Aku butuh bantuanmu. Tolong cari Lea sekarang, saat tadi siang aku pergi ke cafe dimana ia bekerja tetapi tidak ada dia. Jika kau mau mencari Lea di kampus maka akan ku traktir kau makan selama 3 bulan" Jawab Ryn dengan tawaran yang menggiurkan.

"Deal." Balas Zyn singkat jelas padat. Zyn bahkan tidak menjelaskan kalau Lea memulai shiftnya jam 15.00 bukan jam 12.00. Haha sangat licik.

Setelah itu Zyn pergi mencari Lea di tempat ia biasanya berada dan kemudian menyelamatkan Lea dari Alex dan mengirim Lea untuk pergi ke starbucek. Mission success. Akhirnya Zyn di traktir Ryn selama 3 bulan penuh. Happy ending untuk Zyn, apakah Ryn dan Lea akan mendapatkan happy ending juga? stay tunned untuk chapter chapter selanjutnya~


-end chapter-

Fated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang