Chapter 2

27 4 0
                                    

Ryn sekarang sedang bersiap siap untuk pergi menemui Lea. Ia bolak balik memakai parfum agar dirinya tetap wangi. Merapikan rambut dan bajunya terus menerus. Sekertarisnya Ryn yang melihatnya sedari tadi hanya bisa menggelengkan kepalanya. CEO satu ini seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta, yah umurnya Ryn pun masih relatif muda yaitu 24 tahun.

"Ma'am....you remember that you still have work right?.." Ucap sekertaris itu.

"Ya i know shut up william, aku cuma pergi sebentar ke cafe, aku tidak akan lama." Balas Ryn sambil menatap sekertarisnya dengan tatapan tajam.

"Ugh...aku tidak percaya kau, aku tidak akan mengerjakan tugasmu!!" Jawab William. Ryn kemudian berhenti merapikan rambutnya dan berpikir. Setelah itu ia mengatakan.

"Aku akan menambahkan gajimu jadi-" Ucap Ryn yang kemudian dipotong oleh William.

"Oke deal aku akan mengerjakan tugas mu ma'am" Jawab William dengan senang hati.

Ryn hanya bisa terkekeh. Ia kemudian keluar dari kantornya itu dan mulai pergi ke tempat parkiran untuk mengambil motornya. Sangking kegirangannya, Ryn tidak sadar kalau ada orang yang mengikutinya. Ia hanya lanjut memakai helm dan mulai berangkat ke cafe itu.

Setelah beberapa menit akhirnya ia sampai di tempat parkiran cafe itu. Ryn yang hendak memarkirkan motornya itu sadar bahwa ada seseorang yang mengikutinya. Sebenarnya ia mau langsung masuk ke cafe tetapi mengingat hal bahwa ia adalah CEO perusahaan Leonpard yang memiliki banyak musuh merenungkan niatnya untuk masuk ke cafe.

Ryn kemudian berjalan menjauh dari cafe dan mulai mencari tempat yang sepi. Seperti yang ia duga, orang yang mengikutinya tadi pun ikut berjalan ke arah yang Ryn tuju. Kemudian orang-orang yang mengikutinya mulai keluar mengepung dia, Ryn hanya bisa tersenyum tipis dan mulai tertawa.

"Hahaha....siapa yang mengirim kalian hah?" Ucap Ryn sambil meneliti pembunuh bayaran itu.

'hmm...ada 5 di depanku, 3 di belakang, dan 2 diatas ya..' Batin Ryn yang sedari tadi meneliti sekitarnya

"Kau tidak perlu tau nyonya muda, kau akan mati disini" Balas salah satu dari mereka.

Kemudian mereka mulai menyerang Ryn. Ada 1 orang menggunakan pisau di depannya berusaha untuk menusuknya dan 2 orang di belakang berusaha menyerang kepalanya, Tapi tentu saja Ryn menghindar serangan itu semua. 

"Sayang sekali aku tidak bawa senjata hari ini, kurasa aku akan menghabisi kalian semua menggunakan tanganku" Ucap Ryn sambil tersenyum.

Ryn tetap menghindar dari serangan serangan pembunuh bayaran itu, meskipun ia mendapat beberapa luka goresan akibat menghindar. Ketika melihat celah, Ryn langsung menggunakan celah itu untuk meninju pembunuh bayaran itu. Ini adalah pekerjaan yang cukup gampang bagi Ryn karena dari kecil ia sudah diajari cara untuk menghabisi musuhnya.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit bagi Ryn untuk menumbangkan semua pembunuh bayaran itu. Ryn hanya mendapatkan luka goresan sebanyak 6 goresan. Bajunya sudah dilumuri darah, tentu saja itu bukan darahnya. Itu darah musuhnya.

"A-ampun jangan bunuh s-saya" Ucap salah satu pembunuh bayaran yang sedang diduduki oleh Ryn.

"Hmmm akan ku lepaskan kalian jika kalian memberitaukan aku siapa yang mengutus kalian" Balas Ryn sambil memberikan senyuman yang mengerikannya itu. Tetapi pembunuh bayaran itu hanya terdiam. Mereka tidak mengatakan apa pun.

"....jadi kalian memilih diam? oke." Jawab Ryn yang senyumannya mulai memudar. Ryn kemudian melirik mereka satu per satu dan berkata.

"Akan kuhabisi kalian semua disini."


*Tutt...Tut..*

"Halo? ada apa kau menelfon ku lagi bangsat." Ucap Zyn di telfon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang