Chapter.3.Dunia Kultivasi.

9 2 1
                                    

Chapter.3.Dunia Kultivasi.

Dunia kultivasi ini terdiri dari Xianxia yaitu ada 3 (tiga) alam diantaranya adalah alam surga, alam manusia atau alam fana dan alam bawah tanah atau alam neraka. Di dunia kultivasi ini seorang kultivator mendapatkan ilmu seni bela diri dari ilmu tenaga dalam, sihir, jurus dan memiliki obsesi untuk mengembangkan keabadian, hal itu didapatkan dari pengaruh Taoisme.

Di alam surga adalah tempat para dewa-dewi. Alam manusia atau alam fana adalah alam para kultivator dan para manusia biasa. Alam bawah tanah atau alam neraka adalah alam setan, iblis, dan sejenisnya.

Umumnya, dunia kultivasi yang merupakan tempat para kultivator masih hidup itu.. terdapat tebing, pegunungan, danau, sungai, laut, air terjun, jurang, hutan, sekte-sekte, rumah tradisional, penginapan, kedai, gua, tempat-tempat terpencil, hutan berkabut, gua dibalik air terjun, dan lain-lain sebagainya. Rumah di alam manusia atau lebih dikenal dengan sebutan alam fana memang desainnya terlihat sederhana dan kuno yang terbuat dari kayu.

Dunia kultivasi meskipun terdapat tempat-tempat yang terlihat sederhana, luas, namun terlihat indah, juga merupakan tempat yang berbahaya. Karena, di dunia kultivasi bukan hanya harus waspada dengan hewan atau binatang buas, juga harus waspada terhadap manusia maksudnya para kultivator, terutama kultivator jahat, setan, dan iblis.

Kultivasi adalah sebuah proses meningkatkan kesehatan, memperpanjang umur, dan
bertambah kuat. Kultivasi biasanya dicapai dengan mengolah Qi atau tenaga dalam dan latihan seni bela
diri dan mistik. Kultivasi bertujuan atau akhir dari kultivasi adalah menjadi abadi atau dewa atau mencapai keilahian. Sedangkan, kultivator adalah sebutan orang yang melakukan metode kultivasi.

Metode mendapatkan kultivasi.
Berhubungan dengan pernafasan, atau juga metode mengumpulkan tenaga dalam dan sejenis dalam tersebut nantinya dapat rank menjadi immortal.
Nah, setiap metode teknik kultivasi belajar itu yang paling tentunya bergabung berbagai sekte ada dalam selebihnya tempat khusus, seperti dungeon, dan lain-lain.

Contoh kultivator yang telah berhasil melakukan kultivasi hingga mencapai tahap keabadian atau keilahian dan menjadi dewa atau dewi, yaitu ada dewa Zeus, dewi Hera, dewa Poseidon, dewa Ares, dewa Hermes, dewa Hefaistos, dewi Afrodit, dewi Athena, dewa Apollo dan dewi Artemis. Dua dari Hebe, Helios, dewi Hestia, dewi Demeter, dewa Dionisos, dewa Hades, dan Persefone, dan masih banyak lagi.

Dewa Zeus sebagai dewa penguasa Olimpus dan dewa langit, cuaca, petir, hukum dan takdir. Simbolnya adalah petir, tongkat kerajaan dan burung elang. Dewi Afrodit sebagai dewi cinta, nafsu, kecantikan, bujukan, dan kesenangan. Lambangnya adalah burung dara, apel, kulit kerang dan rangkaian murad. Dewa Apollo sebagai dewa penyembuhan, wabah, ramalan, puisi, dan panahan; diasosiasikan dengan cahaya, kebenaran, dan matahari. Dewa Ares sebagai dewa perang, nafsu haus darah, kekejaman, kejantanan. Perlengkapannya antara lain baju perang emas dan tombak berujung perunggu, hewan keramatnya adalah burung hantu, burung hering dan ular berbisa. Dewi Artemis sebagai dewi perburuan, alam liar, hewan liar, kelahiran dan wabah. Dia diasosiasikan dengan bulan. Selain panah, perlengkapannya juga adalah tombak berburu, kulit hewan, rusa dan hewan liar lainnya. Dia adalah dewi perawan. Dewi Athena sebagai dewi kebijaksanaan, perang, strategi, usaha, kerajinan tangan, dan akal pikiran. Simbolnya adalah aegis, burung hantu dan pohon zaitun. Dia adalah dewi perawan. Dewi Demeter sebagai dewi kesuburan, pertanian, perkebunan, dan panen. Simbolnya adalah Kornukopia, ular bersayap dan tongkat lotus. Dewa Dionisos sebagai dewa anggur, pesta dan festival, kegilaan, mabuk dan kesenangan. Simbolnya adalah ethyrsus (tongkat berujung cemara), gelas minum, tanaman anggur dan mahkota Hedera. Dewa Hades sebagai dewa kematian, orang mati, dan harta dalam bumi. Simbolnya adalah kunci Hades, helm kegelapan, dan Kerberos. Dewa Hefaistos sebagai dewa api, pandai besi, seni patung, dan gunung berapi. Dia adalah dewa yang pincang. Simbolnya adalah palu, pelengkung dan besi landasan. Dewi Hera sebagai dewi pernikahan, wanita, kelahiran, pewaris, raja dan kerajaan. Simbolnya adalah mahkota, tongkat lotus, merak, kakatua, burung kukuk dan buah delima. Dewa Hermes sebagai dewa perjalanan, pembawa pesan, perdagangan, pencurian, tipuan, bahasa, tulisan, diplomasi, atletik, dan peternakan. Dia adalah pembawa pesan para dewa, pemandu yang memandu roh orang mati menuju dunia bawah. Atributnya meliputi tongkat Kadukeus, sandal bersayap, dan topi pelancong. Dewi Hestia sebagai Dewi perapian, rumah, dan memasak. Dia adalah dewi perawan. Dewa Poseidon sebagai dewa laut, sungai, banjir, kekeringan, gempa bumi, dan kuda; dikenal sebagai "Pengguncang Bumi" atau "Pembawa Badai." Simbolnya adalah trisula, lumba-lumba dan kuda.

Di alam surga tempat para dewa-dewi biasanya terdapat istana yang merupakan tempat tinggal para dewa-dewi itu, istana tersebut ada yang terbuat dari silver dan atau emas. Di dalam istananya ada air terjun, taman, aula, ruang rapat, perpustakaan, dan lain sebagainya.

Sedangkan, di alam bawah tanah atau alam neraka tempat para setan, iblis, dan sejenisnya terdapat istana yang merupakan tempat tinggal para setan, iblis, dan sejenisnya, istana tersebut berwarna merah dan atau merah darah yang tampak sangat menyeramkan, langit di alam bawah tanah atau alam neraka itu juga berwarna merah kehitam-hitaman yang menambah kesan suasana horor, menyeramkan, menakutkan, dan menegangkan.

Jika alam surga sebagai tempat para dewa cenderung terlihat mewah, megah, dan luas. Maka, alam bawah tanah atau alam neraka sebagai tempat para setan, iblis, dan sejenisnya cenderung terlihat horor, menyeramkan, menakutkan, dan menegangkan.

Jika umumnya rupa dewa-dewi itu tampan dan cantik, maka bentuk rupa setan, iblis, dan sejenisnya kebanyakan itu aneh-aneh meskipun tidak semuanya karena itu hanya kebanyakan, ada juga rupa iblis yang tampan dan cantik seperti manusia.

Di alam Surgawi umumnya memiliki rasio waktu yang berbeda dengan alam fana yaitu di mana 100 tahun di alam Surgawi = 1 tahun alam fana. Jadi, perbandingan rasio waktunya adalah 1 : 1000. Kalau waktu alam bawah tanah atau alam neraka sama seperti alam fana, tidak berbeda.

Tentang Amako||Season 1 (Satu) / Volume 1 (Vol.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang