30. Wreak a havoc

2K 182 39
                                    

"Ya, Jungkook-ah."

Mendengar namanya disebut, si empunya nama, yang sedang sibuk memindahkan piring kotor bekas pelanggan ke nampan lantas mengangkat tatapannya untuk menatap seorang presensi gadis bernama Hana, yang merupakan teman satu jurusannya dan satu tim-nya. "Kenapa?"

Hana menyentak dagunya ke arah depan, matanya pun memandang lurus ke depan. Jungkook yang penasaran mengikut arah tatapannya, dan menemukan kalau Hana sedang memperhatikan wilayah stan yang ada di sebelah milik stan mereka.

"Choi Mingyu itu temanmu, bukan?"

Jungkook sontak memandang ke tempat Minyu berada, yang saat itu sedang berbicara di telepon sambil berkacak pinggang dan tersenyum kecil.

"Ya," kata Jungkook, ia kembali menatap Hana. "Kenapa memangnya?"

"Bisakah kau kenalkan aku padanya?" tanya Hana, yang sedang mengelap meja dengan serbet.

Jungkook mengenyit. "Untuk apa?"

"Untuk meminjam KTP-nya supaya aku bisa gunakan identitasnya untuk pinjaman online. Ya untuk berkenalanlah, bodoh!"

"Kau tertarik padanya?"

"Well, siapa yang tidak? Maksudku, lihatlah betapa sempurnanya dia," kata gadis itu dengan penuh kekaguman. Matanya yang masih melihat ke arah Mingyu jadi bersinar cerah ketika membicarakannya. "Sudah tampan, murah senyum, memiliki aura positif. Seperti anjing golden retriever, kau tahu, kan? Anjing lucu yang penurut dan memiliki banyak tingkah menggemaskan."

Jungkook mendengkus. "Kau benar. Dia memang anjing." Lalu ia mengangkat nampan dan pergi masuk ke dalam food truck-nya untuk meletakan semua piring dan gelas kotor ke tempat pencucian.

Jungkook pikir, Hana tidak akan lagi mengganggunya, namun dugaannya salah, karena selama beberapa menit ke depan, gadis itu tetap memohon pada Jungkook agar menjodohkannya dengan Mingyu. Jungkook yang kesal akhirnya mengiyakan permintaan itu.

"Aku akan mengenalkanmu, tapi berhentilah merengek padaku!" tingginya suara bentakan yang Jungkook keluarkan untuk Hana menyebabkan sebagian timnya— yang berada di belakang food truck—langsung menoleh ke arahnya, melihatnya dengan penuh tanya, tetapi Jungkook tidak peduli dengan itu. "Kuperingatkan padamu, dia itu brengsek. Kau akan menyesal mengenalnya. Jika kau jadi dengannya, dan jika hal buruk terjadi padamu, jangan datang kepadaku untuk meminta tolong apalagi minta pertanggung jawaban!"

Hana mengernyit, raut wajahnya bingung. "Apa maksudmu?"

"Intinya, lebih baik kau tidak usah mengenalnya."

"Memangnya kenapa?"

"Pokoknya jangan. Dengarkan aku atau kau akan menyesal." Jungkook lalu meninggalkan Hana yang masih terdiam di tempatnya.

Sewaktu ia berjalan melewati bagian samping food truck milik timnya, Jungkook sempat menoleh ke arah Mingyu yang sekarang sedang melipat apronnya, lalu diletakan asal di bagian depan food truck-nya, dan kemudian temannya itu pergi dengan terburu-buru.

Jungkook punya alasan kuat mengapa ia tidak menyarankan Hana untuk berkencan dengan temannya sendiri. Untuk ukuran teman, Mingyu memang baik, bahkan Jungkook akui, solidaritas pria itu sangat tinggi. Apapun kesulitan Jungkook, jika dia meminta tolong pada Mingyu, pasti temannya itu akan menolongnya tanpa berpikir lagi. Sudah tidak terhitung bantuan dan kebaikan yang Jungkook terima dari Mingyu. Namun untuk moralitasnya pada kaum perempuan? Minyu tidak memilikinya, dan sebagai teman, Jungkook sangat menyayangkan hal itu.

Setali tiga uang dengan Jungkook, Mingyu cukup memiliki reputasi sebagai 'playboy' di kampus. Seperti yang Hana bilang, wajah tampan serta senyuman hangat yang setiap waktu Minyu tebar membuat para cewek di kampus tergila-gila padanya. Dan karena hal itu, Mingyu sering bergonta-ganti kekasih. Jika Jungkook hanya memilih gadis-gadis untuk melakukan 'one night stand' bersamanya, yang akan dilupakan esok paginya setelah melakukan pergulatan liar di malam harinya dan memilih untuk tidak terlibat dalam komitmen merepotkan seperti 'memiliki hubungan serius', Mingyu adalah kebalikannya.

KOO-PHORIA ✔️ [AKAN TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang