Chapter 2

704 72 18
                                    


Sebuah mobil sedan hitam metalic jenis toyota camry, berhenti di depan sebuah rumah. Xiao Zhan berdiri di depan jendela kamarnya, mengintip melalui celah tirai yang sedikit tersingkap.

Pintu kanan mobil bagian depan terbuka, seorang pria berbadan besar turun, lalu berjalan mengitari mobil membuka pintu bagian belakang. Kali ini seorang pria berbadan tinggi tegap turun, Xiao Zhan menyipitkan mata mencoba mengenali si pria.

Wajah dingin pria itu mendongak, melihat Xiao Zhan yang masih berdiri di depan jendela kamar di lantai dua. Xiao Zhan terkesiap langsung menutup tenda kembali.

Si pemuda manis merasa seperti pernah bertemu dengan pria itu, wajah itu Xiao Zhan seperti pernah melihatnya. Memiringkan kepala, matanya berkedip beberapa kali. Mengingat-ingat di mana Xiao Zhan pernah bertemu dengan pria tadi.

“Wajahnya ... aku seperti pernah melihatnya,” gumam Xiao Zhan. “Tapi dimana?”

•••

Tuan Xiao dan Nyonya Xiao menyambut kedatangan Yibo malam itu dengan suka cita, senyum tak pernah lepas dari bibir mereka. Begitu melihat Yibo datang, lelaki paruh baya itu menghampiri Yibo mengulurkan tangan mengajak Yibo berjabat tangan.

Yibo berlalu begitu saja, tidak perduli dengan ajakan berjabat tangan oleh Tuan Xiao. Yibo duduk disingle sofa tanpa dipinta Tuan Xiao, dua orang bodyguard berdiri di samping si pengusaha muda tersebut.

Tuan Xiao menarik tangannya kembali, bibir Tuan Xiao terkatup rapat seraya memejamkan mata sejenak sebelum berbalik menghadap Yibo.

“Tuan Xiao,” kata Yibo, melipat kedua tangan di depan dada, menyilangkan kaki panjangnya dan bersandar nyaman di sofa. “kau ingin bekerja sama dengan perusahaanku?” lanjutnya.

Tuan Xiao mengangguk, duduk bersama sang istri di sofa lain, memiringkan tubuh mereka menjadi menghadap Yibo.

“Dan ... kau menjadikan anakmu sebagai jaminannya,” ucap Yibo, menatap lurus Tuan Xiao.

Tuan Xiao mengangguk, pria paruh baya itu tersenyum membalas tatapan Wang Yibo.

Xiao Zhan bersembunyi dibalik dinding, menguping pembicaraan ayahnya dan pria muda tersebut. Xiao Zhan memperhatikan wajah pria yang tengah berbicara dengan ayahnya, dan sekarang Xiao Zhan ingat di mana ia pernah melihat wajah tampan itu.

Pria itu, pria yang kemarin datang dengan seorang temannya ke cafe milik Buoxian. Apa pria itu si pengusaha muda yang dikatakan ayahnya, jika benar. Berarti Xiao Zhan akan menjadi pasangan pria tersebut.

“Kau sudah membaca perjanjian yang diberikan Canlie?” tanya Yibo.

“Sudah, Tuan,” sahut Tuan Xiao mengangguk.

“Baiklah, kalau begitu aku bisa langsung membawa Xiao Zhan pergi,” ujar Yibo.

“Sebentar Tuan Wang, saya panggilkan anak saya,” sahut Tuan Xiao.

“Tidak perlu. Anakmu sudah menguping pembicaraan kita sejak tadi,” ucap Yibo, menghentikan gerakan Tuan Xiao yang ingin bangkit berdiri dari duduknya.

“Kau keluar sekarang, atau aku yang menjemputmu ke sana,” tukas Yibo.

Mendengar suara Yibo, dada Xiao Zhan bergemuruh, bulu-bulu halus di tubuhnya meremang. Bukannya takut, pemuda manis itu malah terpesona dengan suara Yibo. Xiao Zhan dengan perlahan keluar dari persembunyiannya, menundukkan kepala antara takut dan juga malu karena sudah ketahuan menguping pembicaraan orang tuanya.
Tuan Xiao menatap tajam pada Xiao Zhan, berani sekali anaknya itu menguping pembicaraan mereka. Sementara, Yibo tersenyum miring memperhatikan pemuda manis yang menunduk. Kedua tangan Xiao Zhan meremat-remat ujung pakaiannya dengan gelisah.

My Sex Doll (Ready in Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang