Nanon yang berada di bawah Pawat hanya bisa pasrah, rangsangan demi rangsangan terus Pawat berikan kepada kekasihnya itu.
"Ahhh Pawwhh stopphh."
Desah Nanon saat Pawat bermain-main dengan lubangnya dan tangan kiri yang terus memanjakan nipplenya.
"Sabar sayang, bentar lagi ya." ujar Pawat terus bermain dengan lubang Nanon.
"Pawwhhh, sakitthhh. Please cepet."
Nanon semakin mendesah saat jari Pawat bermain di dalam sana.
"Paw, cepet please. Gatel banget."
"Iya sayang sebentar."
Tak butuh waktu lama dan Pawat juga kasihan dengan kekasihnya yang mulai kelelahan.
Pawat memposisikan dirinya, perlahan ia memasukkan kejantanannya ke dalam lubang Nanon.
"Awhhh Paw, masukin cepet. Jangan lama-lama."
Dengan sekali hentakan penis Pawat masuk seutuhnya ke dalam tubuh Nanon.
"Sakit?" tanya Pawat dengan lembut. Nanon hanya mengangguk.
Perlahan Pawat memompa keluar masuk dan membuat Nanon mendesah semakin kencang.
"Ahhh ahhh Pawwhhh, ahhh ahhh faster Pawhh."
"Pawwhhh, ahhh lebih cepet lagi Pawhhh."
Nanon yang semakin mendesah membuat libido Pawat semakin naik. Yang tadinya Pawat bermain pelan, ia berubah menjadi brutal.
"Ahhh ahhh ahhh ahhh Pawhhh."
"Sayanghhh pelan ahhh."
Nanon menikmati tumbukan dari Pawat dengan desahan yang terdengar nyaring. Apalagi saat penis Pawat berhasil mengenai titik kelemahannya.
"Pawwhhh, ahhhh akuhh ahh cumm."
"Akuuhhh mau cumm ahhh."
Nanon semakin lantang mendesah dan Pawat semakin brutal menusuk penisnya di dalam lubang Nanon.
"Akkhh tahan sebentar. Aku juga mau keluar." Pawat semakin brutal karena akan menyambut putihnya.
Nanon semakin gencar mendesah nikmat di telinga Pawat, membuat lelaki dominan itu semakin menusuk.
"Akkhhh Pawwhh, gak kuathhh."
"Dikit lagi sayang, jangan kamu rapetin."
Nanon benar-benar ingin keluar sekarang, tetapi Pawat menutup lubang penisnya. "Gakhhh gakkhh bisaahh. Pawwhh pleaseee." .
"Bareng sayang." Pawat menjelang putihnya.
"AKHHHHH" teriak Nanon saat berhasil melepas putihnya.
"Enak??" goda Pawat pada Nanon.
"Seperti biasa, selalu enak."
"Mau lagi gak?"
"Gak ah. Sakit tau, kamu brutal banget mainnya."
"Hahaha, aku kangen tau sama kamu."
"Orang mah kalo kangen itu quality time, nah ini malah ngewe."
Keduanya tertawa, jangan lupakan jika penis Pawat masih berada di dalam lubang Nanon.
JANGAN BEREKSPEKTASI TINGGI PADA CERITA YANG AKU BUAT. AKU GAK KUAT KALO BIKIN CERITA DELAPAN BELAS CORET, TAPI OTAK KU KOTOR BANGET WKWKWKWKW. SEKIAN DAN TERIMA KASIH POKOKNYA. BUAT SELANJUTNYA TIPIS-TIPIS AJA YA, GAK ADA N WORD GINI YA WKWKWK.
Vote yang banyak sini biar lanjut cepet wleeeee wkwkwk.