BAB 1 - Ucapan cinta Andin.

153K 5.5K 71
                                    

https://youtu.be/8dG5A4luJKQ

Trailer di instagram dan youtube @deana astari ❤️❤️

***

"Andin cinta sama Mas Aby. Mas Aby mau jadi pacar Andin?"

Laki-laki ber-sweater abu itu menyatukan kedua alis tebalnya saat mendengar kalimat Andin yang mengejutkan. Mereka sedang berdua, duduk di taman belakang rumah dekat kolam ikan. Aby hanya berniat mencari angin sebentar sebelum tiba-tiba kedatangan Andin membuatnya harus bertahan.

"Maksudnya gimana, Dek? Sorry, Mas nggak dengar," kilahnya. Padahal Andin yakin, Aby sudah menangkap pertanyaannya dengan jelas.

Bersitatap dengan mata hitam itu, nyali Andin menciut. Cinta memang se-dahsyat itu, sesuatu yang awalnya sudah terbentuk tekad yang kuat, justru kini ia tersesat.

"Andin cinta sama Mas Aby. Mas Aby mau jadi pacar Andin?" tanyanya lagi, dengan kalimat yang sama dan nada yang sama persis.

Setelah lebih dari tiga tahun menyimpan rasa, akhirnya Andin memberanikan diri mengungkapkan sesuatu yang dirasa harus segera disampaikan.

"Pacar?" Aby masih ingin menegaskan.

"Iya."

Ada senyum meremehkan tersungging tetapi anehnya sama sekali tidak menyinggung perasaan Andin yang duduk di hadapannya.

"Mas cuma menganggap Andin seperti Lita, seperti adik sendiri."

Jangan dipikir Andin tidak menyiapkan jawaban, dia sudah menyiapkan semuanya termasuk jawaban jika Aby menolaknya.

"Kenapa Mas Aby tidak mencoba?"

Aby menaikan satu alisnya ke atas, menambah ketampanan laki-laki itu yang sudah kongenital bawaan lahir. Mas Aby itu laksana Arjuna, tampan dan menawan. Jika boleh memvisualisasikan, wajah Aby mirip Nicholas Saputra dengan kombinasi Jacob Elordi tapi tetap selera nusantara. Laki-laki yang lebih banyak menyimpan suaranya itu memiliki mata tajam yang bisa membuat wanita penasaran hanya dengan tatapannya.

"Cinta bukan untuk coba-coba, Adeeek," jawabnya dengan nada mencomooh seperti lagu yang sering Andin dengar di aplikasi booming kalangan anak muda.

Andin yakin, Aby tidak bermaksud meremehkan keberaniannya. Dia hanya terkejut. Siapa laki-laki yang tidak terkejut? Ditembak gadis, di rumahnya sendiri, malam hari dan dalam keadaan sepi.

Andin kembali memutar otak, mencoba mengais-ngais jawaban yang sudah ia siapkan sebelum melangkah ke taman belakang rumah.

"Sampai kapan Mas Aby mau terbelenggu dalam perasaan yang tak berbalas?"

Ada lirikan tidak suka yang ditunjukan Aby, laki-laki itu mengambil tehnya yang sudah mendingin, menyecapnya sekilas lalu membenahi posisi duduknya yang terlihat tidak nyaman. Andin yakin, kalimatnya sangat mempengaruhi perasaan Abyasa, si Don Juan keluarga Bramantya.

"Seperti kehangatan yang bisa menghilang karena terlalu lama dibiarkan. Perasaan sama saja, bisa menguap jika tidak kunjung berbalas."

Senyum tipis kembali Aby tunjukan sebelum kembali bersuara. "Lalu kamu? Kalau benar apa yang kamu rasakan ke Mas itu cinta, kenapa nggak hilang meski dibiarkan saja?"

"Andin baru mencoba mengungkapkan, artinya perjuangan Andin baru dimulai, berbeda dengan Mas aby yang sudah berjuang lama."

Abyasa terkekeh, cukup kencang nyaris membuat jantung Andin meloncat dari tempatnya. Pemandangan Aby yang tertawa lepas, sudah bisa dipastikan menciptakan detak tak karuan di dada Andin. Dia bahkan sempat memegangi dadanya yang jumpalitan karena Abyasa.

Bertaut Rasa (Gratis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang