Warisan Berharga dari Sang Guru

9 2 0
                                    

"De.. besok kalo kamu udah mulai kuliah, carilah lingkungan yang mendukung potensi dirimu. Sibukkan dirimu dengan berorganisasi atau kegiatan positif yang membangun karakter. Masa mudamu hanya sekali dan tidak akan pernah kembali. Manfaatkan sebaik mungkin peluang emas didepan mata. 3 hari lagi kamu berangkat ke kampus, ucapkan bismillah. Semoga Allah meridhoi perjalanan mu menuntut ilmu." Kata ayah sembari beranjak ke kamar tidur lalu mematikan lampu.

Namaku Felix, Felix Lunar Adrian. Aku baru saja lulus SMA jurusan IPS dan pernah menjadi pimpinan redaksi jurnalistik di sekolah. Saat ini aku sedang melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi di kota kelahiranku, Tremo.

Sebenarnya aku seorang history addict (sorry kalau penulisannya salah :D). Khususnya tentang sejarah nusantara, impian ku adalah kuliah di jurusan Arkeologi/Antropologi/Ilmu Sejarah. Walau kata orang itu adalah jurusan buangan yang tidak menghasilkan banyak uang, tapi bagiku bukan begitu cara menghargai ilmu. Goals kuliah bukan hanya tentang uang, tapi tentang bagaimana karakter kita terbentuk dari minat dan bakat yang dimiliki.

Sesederhana itu fikiranku ketika memilih jurusan dan kampus sewaktu SBMPTN, tapi karena keadaan akhirnya aku masuk di jurusan hukum. Yah, tak apalah setidaknya kalau aku tidak masuk di jurusan yang aku inginkan tapi aku masuk di jurusan yang bergengsi hehehe.

"Akhirnya 3 hari lagi aku akan merasakan dunia perkuliahan. Dunia yang dipenuhi banyak kisah tentang persahabatan, cinta, pengkhianatan, dan keluarga. Aku jadi tidak sabar ...." Gumamku

Aku beranjak mematikan TV lalu pergi ke kamar untuk istirahat. Pukul 12 malam, waktunya untuk tidur. Akhir-akhir ini aku menderita insomnia akut, dan itu cukup membuat keseharianku terganggu. Sambil berusaha memejamkan mata, aku memegang sebuah buku wirid yang ku bawa dari pesantren dulu. Secuil warisan berharga yang aku jaga sampai kapanpun. Shalawat Syajaratun Nuqud, Ijazah dari Guru Besarku Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi BSA. Membaca shalawat sebanyak 400x sesudah Isya', dengan amalan ini insyaAllah segala urusan dan rezeki bisa dipermudah.

Entah sudah berapa kali aku membaca shalawat, kamar ku yang gelap perlahan semakin gelap. Sayup-sayup suara burung walet diluar sana terdengar syahdu. Dalam nyenyak aku bermimpi, aku menjadi seorang penulis dan bisa menginspirasi banyak orang .....

Petuah AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang