"Dimana daerah kost mu de?" Tanya ayah sambil celingak-celinguk melihat jalan
"Daerah Kertapati, Yah. Ga jauh dari kampus. Alamatnya di Jalan Gatot Subroto No. 157, nama kost nya 'Barakat Kost' samping Indomaret" Jawabku sambil memperhatikan maps
"Kamu dapet info kost dari siapa de?" Sekarang giliran ibu yang bertanya
"Dari kawan SMP dulu bu, kebetulan kita satu kampus tapi beda jurusan. Dia di jurusan Manajemen Bisnis"
"Kost nya ini pinggir jalan kan de? Ga masuk-masuk gang?"
"Iya bu pinggir jalan. Alhamdulillah dapet harga murah dibanding kost yang pinggir jalan di tempat lain."
"Ya syukurlah kalau begitu. Yang penting kamu nyaman tinggal disana." Kata ibu
Aku sebenarnya sudah biasa merantau. Sejak SMP memang aku sudah dilepas oleh orantua ku. Hal ini membuat naluri ku untuk menyiapkan barang bawaan sepraktis mungkin sudah berjalan otomatis.
"De... Di depan kiri jalan ada Indomaret Kertapati, kost kamu sebelah mananya?" Tanya ayah sambil menatap tajam ke depan
"Sebelah sananya, Yah. Pas disampingnya ada Plang 'Barakat Kost' gerbang warna kuning." Jawabku sambil menyelidik arah depan.
"Ahh.. ini dia!" Kata ayah yang segera mengambil lajur kiri dan masuk ke halaman kost.
Halaman kost ini cukup luas, kira2 bisa menampung sampai 5 mobil. Gedung kost nya sampai 3 lantai berbentuk letter U dengan total mencapai 20 kamar. Sebenarnya kost ini bisa dibilang mahal karena fasilitasnya yang lengkap dengan AC dan shower air panas serta lokasi yang strategis, tapi bisa juga dibilang murah karena jika dibanding harga kost sekitar yang secara fasilitas lebih minim masih boleh diadu.
"Sebentar, Yah. Aku telfon bapak kost nya dulu."
Sembari menunggu kami membawa barang-barang ke lobby kost.
"Hallo, selamat pagi! Dengan siapa saya bicara?" Suara diujung telfon sana.
"Selamat pagi, Pak Gandi. Ini saya Felix pak, yang tempo hari ngehubungin bapak untuk kost tanggal 7 Juni hari ini."
"Oohh iyaiya, gimana Fel? Udah sampai di kost?" Tanya Pak Gandi.
"Kami sudah sampai pak, ini sedang di lobby. Kira-kira bapak sampai kost lama tidak ya pak?"
"Oh tidak, Fel. Saya sebentar lagi sampai disana." Jawab Pak Gandi yang terburu-buru. Dan juga terdengar ramai riuh disana, kurasa tak tau mungkin saja sedang berada di Festival Street Food.
"Baik pak." Jawabku seraya menutup telfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petuah Ayah
Short StoryProses menemukan jati diri memang bukan hal yang mudah. Perjalanan seorang mahasiswa dengan lika liku kehidupan kampus yang dialaminya. Dia bukan orang yang hebat, bukan juga orang yang beruntung. Tapi dia menunjukkan bahwa dia juga berhak untuk mem...