17

276 16 0
                                    


“Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?” tanya Chris seraya menetralkan napasnya yang terengah-engah.

Azkier berpikir sejenak sebelum menjawab. “Sepertinya aku akan mengirimkan surat.”

“Ini seperti bukan dirimu saja,” ejek Chris.

“Begitukah? Mungkin itu hanya sekedar spekulasi liar mu saja,” ujar Azkier.

Chris mendesah pelan. “Sepertinya kau masih belum menyadarinya bukan?” tanya Chris seraya melirik Azkier dari ekor matanya.

“Menyadari apa?” Azkier balik bertanya. Chris diam tak menjawab.

Sudah ia duga Azkier bahkan tidak menyadari tentang perasaannya sendiri bagaimana bisa pria ini memberikan hatinya pada gadis itu?Sedangkan ia sendiri tidak menyadari tentang perasaannya.

“Hei Az, bolehkah aku menanyakan sesuatu?”

“Apa itu?”

“Hm... bagaimana perasaanmu saat melihat Lady Deleux?”

“Bagaimana perasaanku saat melihatnya 'kah?” Azkier diam dan larut dalam pikirannya sendiri.

“Kau tahu bukan bagaimana sikap gadis itu?” Chris mengangguk paham.

Azkier kemudian melanjutkan “Aku bahkan tidak tahu mengapa aku berbuat seperti ini, aku menyukai sikap dan sifatnya yang apa adanya. Lalu apa yang sebenarnya terjadi padaku? Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana caranya untuk menjelaskan tentang perasaan ini.”

Sudah Chris duga. Chris lalu mendudukkan tubuhnya dan menatap Azkier yang masih berbaring di rerumputan.

“Lalu bagaimana seandainya jika gadis itu tidak memilihmu dan ia menjadi milik orang lain?” Azkier mendudukkan dirinya tiba-tiba lalu menatap Chris dengan tajam.

“Aku tidak akan mengizinkan hal itu terjadi. Tidak boleh,” seru Azkier dengan rahang mengeras.

“Lagipula aku mendapatkan sesuatu yang menarik belum lama ini. Dan kebetulan ‘sesuatu’ itu ada kaitannya dengan gadis itu. Aku tidak akan membiarkannya lolos dengan mudah,” Azkier menyeringai.

Chris mengendik, “Ya, ya. Lakukan apapun yang kau inginkan. Hanya saja jangan sampai melewati batas," setelah mengatakan hal itu Chris bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan Azkier yang melamun.

Rain menutup buku yang tengah ia baca kala mendengar suara keras yang berasal dari balkonnya.

Di bukanya jendela balkon dan mendapati Ash—Blue Bird milik Azkier tengah bertengger pada pembatas balkon.

Rain berjalan mendekat dan mengambil tabung yang ada di kaki Ash dan berjalan masuk ke kamarnya.

Rain menjatuhkan diri pada sofa dan membuka surat itu.

Sebelum itu, aku ingin meminta maaf padamu jika tanpa sengaja aku membuat kesalahan.

Bagaimana keadaan kakimu? Apakah itu sudah sembuh? Saat mengingat betapa dalamnya luka itu aku khawatir lukanya akan meninggalkan bekas.

Lalu apakah Lady ingin meluangkan waktu untuk makan siang bersama dan aku ingin meminta maaf dengan benar padamu. Tolong balas surat ini jika Anda sudah membacanya. 

                                                 
  Salam
                                                  
Azkier Havelen.

Antagonis Lady [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang