Keila baru saja menyelesaikan pekerjaannya, jadwal hari ini hanya ada 1 yaitu wawancara. Keila mendapatkan kabar dari atasannya bahwa ia bisa beristirahat dan kembali bekerja besok, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di ruangan kantornya sebelum pulang ke apartemen Aerin.
Seluruh tubuhnya terasa pegal dan sakit karena bekerja beberapa hari ini, jadwal mereka sangat teramat padat. Keila yang hanya diam, menjaga, menunggu saja biza merasakan betapa lelahnya menjadi mereka, memang tidak mudah.
Keila membuka jas miliknya karena merasa gerah, untung saja AC di dalam ruangan itu menyala. Ia menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, memandangi langit membayangkan bagaimana Bunda di rumah. Sungguh Keila sangat merindukan keluarganya dan juga teman-teman nya.
Kapan aku bisa pulang? Batin Keila.
Knock..knock...knock
"Nee, nuguseyo?" Tanya Keila.
Ia segera bangkit dari kasurnya dan membuka pintu itu, "Omo.. Jungkook-ssi? Apa kau membutuhkan sesuatu? Seharusnya kau menghubungiku saja," Keila terkejut ketika Jungkook datang ke ruangannya.
Sosok laki-laki di depannya ini malah terkekeh.
Ya Allah Keila mau culik yang ini boleh nggak? Batin Keila. Ia hanya terdiam melihat Jungkook yang tersenyum.
JUNGKOOK POV
Aku mengibaskan tanganku di depan wajahnya untuk membuyarkan lamunannya. Sepertinya ia sedikit terkejut karena kedatanganku tiba-tiba.
Sebenarnya aku kesini dengan alasan hanya ingin bertemu dengannya, dan mengobrol sebentar. Entah mengapa belakangan ini Keila menarik perhatianku, ia sangat cantik.
"Kau tidak apa-apa?" Aku mulai bertanya ketika melihat Keila yang sudah sadar kembali.
Ia tersenyum lalu mengangguk, "tidak apa-apa."
"Aku boleh masuk?" Tanyaku dahulu.
"Boleh." Aku masuk lalu duduk di sofa, Keila tidak menutup pintunya agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Ada apa kau kemari, Jungkook-ssi?" Tanyanya.
"Aku hanya ingin mengobrol sebentar."
"Apa itu hal penting?" Wajahnya sangat lucu, seperti bertanya-tanya.
"Santai saja, bukan hal penting."
"Aku kira sangat penting sampai kau datang langsung kemari."
"Tapi ini mengenai hal pribadi."
"Hah? Hal pribadi? Hal yang mana?"
"Bagimana jepitan yang aku berikan?"
Dia langsung menyadarinya, dan aku tebak dia sangat menyukainya, harusnya sih begitu hahaha.
"Oh itu! Aku sangat suka! Kau hanya menuliskan jepitan tapi tidak dengan kuncirannya." Ia beranjak, pergi mengambil tas miliknya, entah mengambil apa.
"Itu bonus makanya tidak aku tulis."
Ternyata Keila mengeluarkan jepitan dan kunciran yang aku berikan, "aku sangat menyukai ini, terimakasih banyak."
"Aku senang jika kau menyukainya."
Ia memasangkan kedua jepitannya pada sisi kanan dan kiri rambutnya.
"Bagaimana menurutmu?" Tanyanya. Cantik, sangat cantik, dan juga lucu. Oh Tuhan kenapa perempuan ini sangat cantik?
"Cantik." Jawabku jujur.
"Hah?"
"Cantik, Kei."
"O-oh, kamsahamnida Jungkook-ssi." Aku bisa melihat pipinya yang merah merona, apakah dia tersipu malu? Lucu.
AUTHOR POV
Jungkook dan Keila melanjutkan obrolannya, dari Keila yang bertanya bagaimana keseharian Jungkook dan Jungkook yang membalikkan pertanyaan dari Keila.
Mereka berdua mengobrol sampai lupa waktu. Dan menyelesaikan obrolannya saat Jungkook dipanggil untuk makan siang bersama.
Halo, part 16 nih! Siapa yang udah nunggu? Hehe maaf ya baru update, lama banget ya 😭🙏🏻
Semoga suka yaa🤗
Don't skip your vote (⭐) and your comment, share to your friends or other if you like this story❤️
Jangan lupa lewatkan vote kamu (⭐) dan komen kamu, bagikan ke teman kamu atau orang lain jika kamu menyukai cerita ini❤️
Stay healthy guys! Jaga kesehatan, sehat itu mahal❤✨