当你面临如此多的选择时,你会做什么?
(Ketika kamu di hadapkan oleh banyak sekali pilihan, apa yang akan lakukan?)Di rumah sakit Yusoo, salah satu rumah sakit yang terkenal karena dokter, residen serta pemagangnya kebanyakan adalah anak-anak muda pintar dan berbakat. Rumah sakit ini beroperasi selama dua puluh empat jam penuh dan selalu ramai oleh pasien yang datang juga pergi. Pagi hari seperti sekarang adalah jam-jam sibuk, para dokter, perawat, serta staf rumah sakit Yusoo akan berganti Shift.
"Eka, kemarin pasien yang selesai dioperasi gimana stabilitas imunnya?" tanya Libra.
Mengenakan baju dokter lengkap dengan kacamata tidak membuat ketampanan Dokter umum satu ini menurun, walaupun raut wajahnya jarang tersenyum dan dingin, tetapi banyak perawat di sini yang mengidolakannya.
"Kemarin saya dan Haris ganti shift, Dok," jawab Eka, perawat magang yang baru bekerja selama tiga bulan. Libra menautkan keningnya saat membaca daftar pasien yang harus dia kunjungi dan periksa pagi ini.
"Terus, kalian satu pun tidak ada yang mengeceknya?" Libra menatap tajam ke arah Eka yang gemetar ketakutan, Eka sadar ini kesalahannya karena dia telah teledor dengan lupa memberitahu Haris kemarin untuk mengecek pasien dan pulang begitu saja.
"Biar saya tanyakan Haris dulu, Dok." Eka bersiap untuk memanggil Haris, salah satu perawat magang juga di rumah sakit ini.
"Tidak usah, kita liat sekarang." Libra mulai berjalan di koridor, beberapa dokter residen juga bergabung berjalan mengikutinya. Ini adalah kegiatan rutin empat kali seminggu, dokter bedah umum akan mengecek langsung para pasien pasca operasi.
Libra membuka satu pintu ruangan yang tertutup, di dalamnya ada lima orang pasien yang sudah selesai operasi. Ruangnya cukup nyaman dan juga luas, Libra membenarkan letak kacamatanya sebelum menanyai satu per satu pasien.
"Kamar nomor empat belas, beri dia satu darah tambahan dua jam lagi. Kalau keadaannya memburuk, kita bawa ke ruang operasi. Infeksi pada Ginjalnya semakin mengkhawatirkan."
Eka dan satu perawat di sana mencatat ucapan Libra dengan fokus.
"Pasien dengan luka tusuk itu, sepertinya sudah boleh pulang hari ini. Jangan lupa minta dia kontrol seminggu satu kali," kata Libra.
Kegiatan itu selesai sekitar dua jam, setelahnya perawat dan dokter residen mulai mengerjakan pekerjaan masing-masing. Sedangkan Libra, dia harus kembali ke ruangannya untuk memeriksa data-data pasien VVIP yang akan dia operasi nanti.
Pasien VVIP ini termasuk orang pemerintahan atau orang-orang kaya yang memang khusus meminta rumah sakit hebat untuk menangani operasi mereka. Dokternya juga harus yang kompeten dan berpengalaman. Dalam artian jumlah operasinya sembilan puluh persen kebanyakan berhasil. Sejak bergabung dengan rumah sakit Yusoo, Libra sering kali mendapat pasien VVIP. Karena selain terkenal galak, Libra juga sangat cekatan saat mengoperasi dan tidak pernah gagal.
Larut dengan banyaknya dokumen, tiba-tiba terdengar ketukan pada pintu ruangan Libra. Ternyata itu adalah Ferri, sahabatnya dari dokter poli anak.
"Pagi-pagi udah sibuk aja, nih, dokter umum," kata Ferri, sambil merebahkan tubuhnya pada sofa di pojok ruangan Libra. Dia datang bersama dengan Rani, wanita berhijab putih itu menaruh plastik berisi makanan ke atas meja, kemudian ikut bergabung bersama Ferri.
"Poli anak lagi sepi apa gimana?" tanya Libra, matanya masih sibuk membaca dokumen milik pasien.
Ferri menoleh ke Rani, sering kali Libra, sahabatnya ini menyindirnya karena terlalu santai. Padahal, tadi malam dia sudah mengoperasi dua anak, dan Libra masih mengatai poli anak sepi, what the hell.
![](https://img.wattpad.com/cover/324490785-288-k205970.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Jodoh [On Going]
General FictionSalah Jodoh, kok bisa? Pria yang dikejar Scorpio secara mati-matian dengan segenap jiwa dan raga, malah melamar kakaknya, Rani. Sakit hati? Iya, bahkan dia sampai mencoba untuk bunuh diri. Namun, bagaimana kalau seorang dokter yang terkenal galak, L...