1. BERLIAN KECILNYA PAPA

8K 232 25
                                    

××"Jagoan Papa, selamat datang di dunia. Aku akan menjadikanmu yang mulia dalam dekapan dan permata termahal yang pernah ada."××

*
*
*
Birth method: water birth
Couple: Yizhan🥀
.
..
...

XIAO Zhan mengelus perut besarnya sambil tersenyum bahagia. Sesekali menikmati ciuman di kedua pipi dan leher dari Wang Yibo.

"Bunny, Mom nanyain kapan kita bisa ke rumah."

"Aku udah sering bilang untuk ke sana, tapi Bobo yang selalu bilang lain kali," Zhan mencebik lucu, dan bibir cemberutnya jadi sasaran ciuman.

"Dad juga bilang biar Bunny ngelahirin di sana aja." Yibo menambahkan dan akhirnya mendapatkan cubitan menyakitkan di lengan.

"Bobo yang males ke sana! Bunny 'kan udah sejak lama mau ke Mom dan Dad. Bunny kangen mereka, mau ngelahirin di sana aja." Zhan merengek manis, itu membuat suaminya tertawa gemas.

"Kita berangkat besok pagi, Bunny setuju?"

"Hah?! Seriusan?"

"Serius, Cantik. Barang-barang, biar Bobo yang siapin. Bunny cuma perlu duduk diam, dan...kasih ciuman sebanyak mungkin buat Bobo."

Zhan tertawa. Suaminya selalu memberikan apa saja yang dia inginkan, tapi tentu saja itu tidak gratis. Zhan harus rela kelelahan mencium atau dicium Yibo. Itu imbalan yang setimpal, bukan?

°
°°
°°°
°°°°

SUDAH memasuki bulan terakhir kehamilan, dan Zhan sudah berada di rumah mertuanya bersama sang suami. Mereka tiba di sana dua minggu lalu, lantas disambut begitu dramatis oleh ibu mertua dan saudari iparnya.

"Bobo, uhhh..."

Zhan bangkit untuk yang keempat kalinya dari kasur. Ini masih jam 2 dini hari, tapi dia hanya bisa terlelap setengah jam. Perutnya memang terasa kram dua hari lalu, kemudian berubah nyeri di area bawah.

"Sakit lagi, Bunny?" Zhan hanya mampu mengangguk lemah, lantas mengangkat sebelah tangan untuk diraih suaminya.

"Bobo, anterin ke kamar mandi."

Tanpa diminta dua kali, Yibo dengan sigap turun dari ranjang besar mereka dan membantu isterinya turun juga.

"Bentar-bentar, uhhh...mmm..." Zhan menahan erangan. Tangan kiri menekan bawah perutnya, satu tangan dipegang Yibo sampai pinggang.

"Bagian pinggang Bunny kencang banget. Pipisnya di sini aja, ya? Nggak apa-apa, ntar Bobo yang bersihin."

Zhan menggeleng, lalu tertawa lemah. "Bobo aneh, ih. Bunny malu pipis sembarangan."

"Tapi, Sayangkuuu... Bobo kasihan sama Bunny, kesakitan gini." Yibo cemberut, tapi bibirnya dicium dengan cepat oleh bibir dingin sang isteri.

"Udah, ah. Ayo anterin, Bunny nggak mau ngompol."

Zhan mendengar dengusan lemah Yibo, tapi pria besar itu tetap setia membantunya berjalan ke dalam kamar mandi mereka.

^
^^
^^^

YIBO setia mengusap punggung Zhan saat isterinya mengerang lagi. Sudah jam 9 pagi, dan sejak jam 2 dini hari, Zhan mengeluh nyeri. Kedua orang tua Yibo tidak pergi ke mana-mana, ikut menemani si menantu yang duduk setengah berbaring di sofa besar ruang keluarga.

"Kakak Ipar..." Lin Xue memeluk lengan Zhan, mengusap dahinya yang berkeringat. "Kakak masih bisa tahan, ya? Harus bisa, oke? Bentar lagi, keponakan A'Lin lahir, loh."

LION AND BUNNY 🦁🐇✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang