Bertemu

4 0 0
                                    

Senin pagi merupakan hari terburuk bagi orang-orang yang akan beraktivitas diluar dikarenakan hujan sudah melanda sejak subuh tadi. Tapi hal tersebut tidak membuat si gadis cantik Ristia hilang semangat untuk memulai aktivitas nya pagi ini, dia tetap semangat berjalan dari pemberhentian bus transjakarta menuju kampus dengan payung digenggaman nya.

Berbeda dengan lelaki tampan Jeremi yang saat ini terlihat kesal dan berusaha untuk mengeringkan sepatu nya yang basah terkena hujan saat dijalan tadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 wib dimana sudah saat nya untuk masuk kelas mata kuliah pertama, Ristia yang sudah duduk manis dibangku pojok kanan dengan semangat memulai perkuliahan nya hari ini. Begitu juga dengan Jeremi si lelaki tampan itu juga sudah terlihat sedang mengajari salah satu mahasiswa adik tingkat nya di ruang praktik. Semua terlihat melakukan aktivitas masing-masing, ada dosen yang mengajar disetiap kelas pagi, ada mahasiswa dan mahasiswi yang saling bercengkramah menunggu jadwal masuk perkuliahan mereka.

jam menunjukkan angka 12 dimana Ristia sudah terlihat sibuk memasukkan buku-buku nya kedalam tasnya dan bergegas keluar menuju kantin yang berada tak jauh dari fakultas nya, dia terlihat menghampiri teman-teman nya agatha, Chyntia, Tari dan Miko yang sudah sejak tadi berada dikantin menunggu sigadis cantik itu, mereka memang beda jurusan, Ristia mengambil jurusan manajemen bisnis teman-temannya berada dijurusan teknik informatika. Agatha, Chyntia, Tari merupakan teman satu stambuk nya, sementara Miko adalah kakak stambuk mereka yang mana Miko dan Chyntia merupakan pasangan kekasih, jadi itulah kenapa miko kadang terlihat bersama mereka, dan tak disangka miko juga merupakan teman dekat dan teman satu kost dari Jeremi sang mantan kekasih dari Ristia. Tapi karena kesibukan jeremi yang selalu ada jadwal mengajar setelah selesai perkuliahan jadilah miko sangat jarang terlihat dengan jeremi.

"haii" sapa Ristia

"eh, udah selesai? ada jadwal lain gak setelah ini?" Agatha

"udah, hemmm udah enggak ada sih, gue juga cuma bisa sebentar disini, gue mau ngerjain tugas diperpus, setelah itu gue mau kerja ntar jam 5 sore" Ristia

"lu mah gitu, kerja terus sampai lu nya gak ada waktu buat kumpul-kumpul sama kita" ucap Tari

"ya mau gimana lagi?, gue harus biayain kehidupan gue disini" Ristia

"iya-iya kita ngerti kok ri, eh btw lu gak mau makan dulu sebelum ngerjain tugas?" tawar Agatha

"gue belum laper, entar aja deh, eh iya gue langsung ke perpus aja ya, biar cepat selesai tugas gue" ucap Ristia

Ristia pun langsung pergi menuju perpustakaan untuk mengerjakan tugas kuliah nya, dia bersikeras untuk cepat menyelesaikan kuliah nya agar segera mempunyai pekerjaan yang menetap hingga dia bisa membantu meringankan beban sang ibu dikampung

ya, dia seorang anak yatim yang ditinggal sang ayah sewaktu dia kelas 3 SMA. Dia juga bisa berkuliah karena beasiswa yang didapatkan nya. Ristia mempunyai cita-cita jika sudah sukses diperantauan dia akan mengajak ibu nya untuk tinggal bersama di Jakarta. Saat sedang serius mengerjakan tugas tanpa disadari nya sejak dia duduk disalah satu meja perpustakaan ada seorang lelaki tampan yang memperhatikan nya, sang lelaki itu terlihat menatapnya dengan tatapan rindu, terlihat seperti menahan perasaan yang menggebu dari hati nya. Dia kadang tersenyum tipis kala melihat gadis cantiknya sedang menggerutu karena tugas yang sedang dikerjakannya. Ya lelaki itu Jeremi.

Ristia selesai dengan tugas nya saat jam menunjukkan angka 4 sore, dan dia juga merasa lapar karena tadi dia menunda makan siangnya, masih ada waktu untuk makan siang yang sangat telat sebelum dia pergi untuk bekerja. Dia membereskan buku-buku nya kedalam tas dan segera keluar dari perpustakaan, tak sengaja saat dia hendak keluar terlihat Jeremi juga menuju pintu keluar, mereka terlihat seperti berjalan bersama tetapi jika diperhatikan lebih Ristia lebih mempercepat langkah nya agar tidak bertemu Jeremi, bukan karena apa-apa tapi jujur Ristia merasa takut untuk bertemu lelaki itu. Dia merasa segan untuk sekedar berpapasan dengan masa lalu yang masih sangat disayanginya. Berbeda dengan Jeremi yang berjalan biasa saja, terlihat tidak ada rasa apa-apa tapi siapa sangka dihati nya sangat ingin menyapa gadis nya yang sudah terlihat lebih mandiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang