Ulang Tahun Sakura

1K 148 24
                                    

RATE mission : 18+
Yang belum cukup umur, silahkan mundur.

Subjek : Sasukasu, Tim 7 Sarada

Catatan : sudah pernah di-publis di FFN pada tahun 2016. Setelah dikaji ulang, ada beberapa bagian dari laporan yang sudah diperbaiki. Duduk tenang, Selamat bersenang-senang...

🔓


Tepat pukul setengah enam pagi, Sakura terbangun. Kicauan burung saling beradu, begitu pula pendaran mentari yang menyibak lembaran baru. Kedua emerald Sakura melirik Uchiha Sasuke, pria itu masih terlelap di sampingnya, nafas yang teratur, serta kepolosan wajahnya menjadi bukti bahwa ia hanyalah manusia biasa, itu yang Sakura pikirkan setiap kali ia membuka mata dan mendapati sang suami telah kembali padanya.

Jemari tangan Sakura menyingkirkan poni-poni Sasuke yang berserakan, menikmati paras sang suami yang mempesona. Bulu mata yang panjang, garis wajah yang tegas, serta bibir yang menggoda.

"Pagi, sayang." Sakura menyapa ketika Sasuke perlahan membuka mata, telapak tangannya lembut menyentuh pipi Sasuke. Selagi ada kesempatan, Sakura tak ingin melewatkannya, menyentuh suaminya.

Sasuke tak menjawab, ia kembali terpejam, menikmati sentuhan sang istri yang kini terbayar setelah seminggu menjalani misi tanpa pulang ke rumah. Sakura lalu menarik selimut menutupi tubuh Sasuke yang tanpa busana atas itu hingga kehangatan bisa mencapai lengan.

Kenyataan bahwa Sakura tidak bisa berlama-lama di atas ranjang membuatnya sebal. Ia harus segera bersiap, memo di kepala mulai mengingatkannya akan rutinitas yang harus ia lakukan.

"Aku akan membuat sarapan pagi. Apa kau mau sup tomat?"

"Hn." jawab Sasuke dengan nada identiknya,
ia meraih tangan Sakura dari pipinya, lalu merapatkan tubuh mereka. Cara Sasuke bernafas di dekat leher membuat pangkal perut Sakura terayun, perlahan ..., lembut, dan membisikkan gairah di pagi hari.

"Atau, kau mau menu lain Sasuke-kun?"

"Bagaimana denganmu?" nada Sasuke serak serta berbisik. Tawaran kecil itu adalah masalah besar bagi Sakura, ia akan meruntuki kebodohanya sepanjang hari jika melewatkan kesempatan ini. Tapi, jadwal medis pagi ini tidak bisa ditunggu, ditambah...,

"Sa-sarada.." jawab Sakura. "Dia ada misi, aku harus segera membuat sarapan."

"Aa." Sasuke menarik kepala, lalu mengubah posisi tubuhnya berbalik arah membelakangi Sakura. Karena pergerakannya, selimut kembali merosot, menampakkan bagian lengannya yang putus. Cinderamata yang ia dapatkan dari bertarung melawan sahabatnya, Uzumaki Naruto, Nanadaime Hokage.

Sakura membenarkan selimut lagi agar Sasuke tak kehilangan kenyamanan. Sepulang Sasuke dari misinya semalam, ia butuh istirahat sebanyak yang ia perlukan.

"Kami akan menunggumu di meja makan." kata Sakura, lalu ia turun dari ranjang, ketika ia sadar bahwa tersisa baju dalam yang ia kenakan, wajah Sakura berubah panas, kilasan kilasan semalam bersama Sasuke menggila dalam ingatannya. Walau tak berujung pada klimaks, sambutan yang tak terduga kala itu cukup menggairahkan baginya. Mata Sakura terpejam erat-erat hingga ia harus menepuk pelan kedua pipinya, tetaplah waras.

.

.

Ketika Sakura memulai kesibukannya di dapur, Bunyi alarm Sarada kembali berdering, untuk kesekian kalinya Sarada mencoba mematikan benda itu. Beberapa gulungan bacaan tersebar di sekitar tempat tidurnya, rasa kantuk berlebihan menimpanya setelah menghabiskan waktu membaca hingga dini hari. Misi, misi, dan misi, kata itu menghantui lebih dari sekedar bunyi alarm hingga mau tak mau Sarada harus membuka mata. Sepasang onyx jernih melihat langit-langit kamar. Kesadaran Sarada terisi penuh saat mendengar bunyi 'ding' pesan masuk dari komputernya yang masih menyala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARIAN KONOHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang