Pemotretan yang seharusnya Jeno lakukan siang tadi. Kini baru dilakukan saat sore menjelang malam. Hari ini wajahnya full make up, karena Jeno menjadi Brand Ambassador make up yang cukup ternama di Korea Selatan. Para staff terlihat sangat sibuk, ada sedikit perubahan karena jam di undur. Maka sesi pemotretan dibuat lebih singkat.
"Cantik banget sih kamu, Jeno." puji Jungwoo. Laki-laki tampan itu ikut ke tempat dimana Jeno melakukan pemotretan dari apartemennya, kebetulan dia sedang kosong jadwalnya. Berbeda dengan sang adik, Doyoung pergi ke lain tempat, katanya mau bertemu dengan seseorang.
Jeno mendelik, "Aku ganteng ya!" serunya tak terima. Laki-laki itu baru saja selesai di make up dan sedang menunggu sesi pemotretan yang selanjutnya.
Jungwoo terkekeh kecil, "Kalau ganteng gak akan disukai sama cowok ganteng. Tapi, disukai cewek cantik." balasnya.
"Berarti kamu cantik, kan kamu disukai sama Lucas hyung."
"Iya, aku emang cantik." Jungwoo menerima penilaian dari Jeno dengan senang hati. Toh, sahabatnya itu juga tidak salah.
Jeno mencebik tak suka, "Mending kamu pergi deh. Aku bosan lihat kamu Uwu." Laki-laki itu santai sekali mengusir.
Jungwoo menggeleng, "Tidak! Aku akan menemani kamu sampai selesai." tolaknya.
"Yaudah diam, jangan buat aku emosi."
"Iya baiklah, aku akan diam." lirihnya.
"Btw, kamu kenapa pindah ke agensi JH Entertaiment, Jen? Bukannya, seharusnya kontrak kamu sama JM Entertaiment masih satu tahun lagi ya?" tanya Jungwoo.
Jeno mengangguk kecil, "Iya, seharusnya begitu. Tapi, di JM Entertaiment ada CEO yang suka sama aku, Uwu. Taeyong hyung tau, itu sebabnya dia memutuskan kontrak aku dengan JM Entertaiment." jawabnya.
Jungwoo mengernyit, "CEO? Hah?! Tapi, aku gak pernah lihat kamu dekat sama cowok manapun di agensi." herannya.
Jeno menggeleng lemah, "Aku juga pikir begitu, makanya aku sempat menolak perintah hyung. Tapi, kalau aku gak nurut, Taeyong hyung gak akan izinkan aku buat tetap di dunia modeling. Jadi, aku putuskan untuk mengikuti apa katanya."
Jungwoo mengangguk mengerti, walaupun tidak sepenuhnya. Ia sudah bisa menyimpulkan, bisa jadi memang di JM Entertaiment ada CEO yang suka Jeno juga, terlebih CEO agensi itu digadang-gadang masih muda dan tampan. Lagipula, Jungwoo rasa tidak ada yang tidak akan jatuh cinta pada sosok secantik sang dewi seperti Jeno. Hanya saja yang tidak ia mengerti, bagaimana bisa Taeyong mengetahui bahwa CEO itu menyukai Jeno? Padahal, sahabatnya itu selama ini tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun kecuali dirinya dan juga sang kakak selain kakak iparnya.
"Semoga agensi JH Entertaiment bisa lebih baik dari JM Entertaiment ya, Jeno." harap Jungwoo yang diangguki dengan cepat oleh Jeno.
"Jeno, ayo kita take." panggil salah satu staff. Si manis berlari kecil ke tempat yang sudah disiapkan untuk pemotretan.
Dilain sisi, Dita yang sejak tadi sibuk dengan para staff, tiba-tiba mangasingkan diri untuk menerima telfon dari Taeyong.
"Halo?"
"Aku menelfonmu sejak tadi, Dita! Kemana saja kamu?!"
Dita memejamkan matanya sesaat, ia sedikit terkejut mendengar suara sang suami dari seberang yang tiba-tiba berteriak penuh amarah.
"Maaf, tadi aku lagi sibuk sama staff." lirihnya menyesal.
"Aku menunggumu mengirimkan foto Jeno padaku sejak tadi. Cepat kirimkan! Jangan buat aku menunggu lama lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Marriage
Fanfiction"I want fly free, hyung." "Don't expect!" ● "Want to go with me? I promise you freedom." "Really? I'm coming with you." ● "Sorry, I disappointed you again. Just hate me." "Don't worry, babe. I still love you. I can't hate you." ● M-Preg, BxB, Jeno b...