1

158 20 3
                                    

Berpikir semuanya akan sesuai dengan apa yang diharapkan memang mudah. Namun kita tidak tau hasil apa yang diberikan saat melaksanakannya dalam realita.

Hidup ini memang lucu. Ada orang yang baru memasuki dunia yang diinginkan karena iseng, orang tersebut malah diberi bakat yang tidak masuk akal dan membuatnya terlihat hebat sampai bisa diagung-agungkan. Namun sebaliknya jika orang tersebut bersungguh-sungguh, hasil yang diberikan malah tidak pernah menyentuh ekspektasi.

Dunia yang berada di puncak komedi. Harus apa lagi yang mereka lakukan agar bisa memenuhi ekspektasi?

Melihat seseorang yang berusaha keras mati-matian sampai titik darah penghabisan, tidak pernah sekalipun dirinya diberikan bakat yang bisa diagung-agungkan semua orang. Begitu juga apa yang dipikirkan seseorang bernama Shinonome Akito dan Shiraishi An saat ini.

Melihat partner mereka masing-masing yang lebih hebat daripada diri mereka membuat mereka minder dan ingin berusaha lebih keras lagi agar bisa diakui dunia.

Selagi memikirkan hal tersebut, biasanya An akan membuat cheesecake sebagai pelampiasan.

"Aku benar-benar lelah. Jika terus begini, kita akan benar-benar tertinggal oleh mereka berdua," keluh Akito yang tidak jauh duduk di bangku cafe milik Ayah An bernama Shiraishi Ken.

An hanya membalas dengan tawa garingnya dan lanjut membuat cheesecake yang sempat tertunda.

"Oh, ngomong-ngomong dimana Ken-san?"

"Ayah katanya sedang keluar sebentar."

Terdiam lagi beberapa saat. Hanya mereka berdua yang ada di ruangan itu, tentu saja ruangan ini menjadi sunyi.

Selesai dengan buatannya, An membawanya dan langsung menghidangkannya untuk Akito, pelaku pemesanan cheesecake.

"Akhirnya jadi. Selamat makan!" Akito berseru sebelum menyendokan cheesecake tersebut dan memakannya.

Berhasil melayani satu pelanggan, langkah An kembali ke tempat dimana mesin kasir berada. Sebelum sampai disana, tangan seperti tertarik sesuatu dengan tangan Akito sebagai pelaku penarikan.

"Kenapa sih?! Aku kan hampir jatuh!"

"Kamu pikir bisa pergi begitu saja setelah menghidangkan cheesecake yang banyak ini?"

Dilihat dari cheesecakenya, memang terbilang banyak untuk ukuran satu porsi. Tapi kan sebelumnya Akito sendiri yang memesan 2, kenapa kali ini dia protes?

"Aku tau kau rakus kalau berhadapan dengan cheesecake, maka dari itu aku sengaja menghidangkan sedikit lebih banyak dari porsi aslinya agar kau tak kembali." An bergumam kesal.

"Bukannya itu korupsi?"

"Kan kau juga yang mau sedikit lebih banyak dari porsi asli!"

Mulailah pertengkaran mereka. Sebenarnya jika ada Aoyagi Touya atau Azusawa Kohane, mereka pasti bisa cepat ditenangkan. Berbeda jika kedua orang yang disebutkan barusan tidak ada di lokasi.

"Memang aku maunya begitu. Kalau begitu temani aku makan!"

"Enak sekali kau bicara! Aku harus melayani pelanggan lain!"

"Tapi kan hari ini hanya ada aku yang jadi pelangganmu!"

"Lalu kenapa kau tidak bekerja saja seperti sebelumnya?!"

"Aku libur."

"Bagus sekali! Kali ini aku juga mau libur!"

"Woy--"

Belum sempat Akito protes, An pergi meninggalkannya, melepas celemeknya, dan menghampiri Akito kembali untuk duduk tepat di seberang Akito.

"Kenapa?" Tanya An sambil melirik kesal.

"O-oh, tidak. A-aku pikir kau--"

"Sudah ku bilang aku libur, jadi aku bisa menemanimu disini kalau aku libur juga."

Hap.

Satu suapan masuk ke dalam mulut An setelah menyendokan seporsi cheesecake lainnya. Akito hanya bengong beberapa saat sebelum akhirnya protes.

"ITU KAN MAKANANKU!"

"Tapi yang ini kan belum kamu makan."

"Iya sih, tapi kan--"

"Sudahlah, diam saja, jangan banyak protes. Kau tadinya berniat ingin memberikanku kan?"

"B-benar sih."

Hap.

Sendok kedua sudah masuk ke dalam mulut An.

"Wah, ternyata cheesecake buatanku lumayan juga."

Akito mengernyit mendengar penuturan itu. "Kau baru mencoba buatanmu sendiri?"

"Bukannya begitu. Aku sudah berkali-kali mencobanya, tapi kali ini rasanya berbeda."

Keduanya yang mendengar itu sama-sama mengeluarkan semburat merah. Entah karena kepanasan atau karena malu dengan sang lawan bicara, hanya kedua insan ini saja yang tau apa penyebabnya.

.

Omake

"Beneran loh, ternyata rasanya enak banget." -An

"Dirasakan bagaimanapun bukannya memang rasa ini udah biasa?" -Akito

"Nggak! Ini nggak biasa! Apa karena aku libur dari pekerjaanku makanya rasanya enak?" -An

"Hah? Teori macam apa lagi itu?" -Akito

.

To be continue ....

644 word

Resaseki12

Jum'at, 21 Oktober 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

{ ▶️ } Dessert; Cheesecake (AkiAn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang