the once upon a time

334 21 6
                                    

Chapter 1

-Nusantara 17 Agustus 1778

Suatu malam, di tengah badai yang sangat kencang lahirlah seorang anak laki-laki. Dia terlihat sangat manis di mata ayah dan bunda nya. Seluruh kerajaan merayakan kehadiran tuan muda baru mereka. Dan tentu saja pesta kelahiran tidak akan lengkap tanpa kehadiran sahabat sang ayah. Majapahit mengundang D.E. dalam pesta kelahiran itu. Setelah mendengar kabar gembira ini, D.E. langsung bergegas menuju kamar nya untuk bersiap siap. Tanpa ia sadari ada seseorang yang mengikuti nya.

Duk.. duk.. duk.. duk..
Suara langkah kaki kecil yang sedikit cepat dapat sayu sayu terdengar di tengah deras nya hujan.

"Papa mag ik met je mee?"
[Papa bolehkah aku ikut?]

Tanya salah satu keturunan D.E. yang bernama Netherland. Dia adalah anak ke 2 dari D.E. dan Weisell. D.E. terkejut karena Neth tiba tiba ada di sebelah nya. Dia melihat ke arah Netherland seraya menggelengkan perlahan lahan kepalanya dan tersenyum

"het is geen verjaardagsfeestje weet je zeker dat je wilt komen?, verveel je je dan niet?"
[Ini bukan pesta ulang tahun, yakin mau ikut? Ga takut bosen?]

Balas D.E. seraya membetulkan dasi nya.

"Ik verveel me hier eigenlijk papa, ik kan niets doen..."
[justru aku merasa bosan di sini papa, tidak ada yang bisa aku lakukan...]

Dia mulai menarik narik celana D.E berharap agar dia mengajak nya.

D.E. yang merasa ini adalah kesempatan bagus untuk mengenalkan Neth pada teman baru, [temen idup] akhir nya mengiyakan permintaan Netherland. Mereka di jemput kusir kerajaan menggunakan kereta kencana. Yang berkilau dan benar benar mencolok.

Susana hutan sangat sangat sunyi, pohon pohon lebat menutupi langit langit hingga cahaya bulan tidak dapat masuk. Hanya ada beberapa cahaya api lentera kereta itu yang bisa di lihat, Neth ketakutan. Dia memeluk papa nya erat erat dan tidak mau membuka matanya. D.E. menyadari bahwa anak nya sedang ketakutan dia tiba tiba berkata..

"wat is er kleine prins, ben je bang? Hahaha hoe kan een prins bang zijn in het donker?"
[Ada apa pangeran kecil, Takut? Hahaha bagaimana seorang pangeran bisa takut akan gelap?]

Dia mulai tertawa dengan 2 lesung pipi yang ada di wajah nya untuk mencairkan suasana. Namun pangeran Neth tetap tidak bergerak dan menutup mata nya rapat rapat.

"ahhh je kunt niet bang zijn! een prins moet dapper zijn"
[aduhhh kamu tidak boleh takut! Seorang pangeran harus berani!]

Kata D.E. seraya mendorong Neth dengan lembut berusaha untuk melepaskan anak itu dari tangan nya.

"papa me niet gaan, verlaat me niet- ik ben bang"
[Papa jangan lepaskan aku, jangan meninggalkan ku- aku takut]

Ujar Neth yang mulai meneteskan air mata nya, dan memeluk D.E. lebih erat sampai sampai seluruh tubuh nya bergetar [utututtutt kciannn sni ama tante autor ajaa]. D.E melihat ke arah anak nya yang sudah benar benar menciut karena ketakutan. Wajah D.E mengkerut sedih, dia mengangkat Neth dan memangku Neth face to face, Melihat wajah neth yang benar benar merah karena menangis.

"Kom op, huil niet wat er ook gebeurt, onthoud dat papa altijd aan je zijde zal staan."
[ sudah-sudah, tidak usah menangis ingat lah apapun yang terjadi papa akan selalu berada di sisi mu]

Ujar D.E. seraya mengusap air mata dari pipi anak nya itu. Melihat neth sudah membaik, dia tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dari saku celana nya. Dia memberikan Bulu merak berwarna merah putih dan biru kepada neth

Our Relationship - NetherIndoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang