Chapter 1,5
Ternyata, itu bukan lah sekarung kentang. Tuan Netherland melihat seorang anak dengan mata sehijau batu emerald dan rambut semerah darah. Anak itu menatap dalam mata Neth, Neth terpaku diam. Dia tidak bisa berhenti melihat ke arah wajah anak itu. Neth tersadar setelah D.E. menepuk pundak nya.
"Isn't he cute?"
[Bukan kah dia lucu?]Celetuk D.E., Neth melirik ke arah Papa nya dan mengangguk tanpa mengucapkan apa-apa. D.E. melihat ke arah Neth seraya menaikan alis nya dan tersenyum.
"You didn't want to know his name?"
[Kau tidak mau mengetahui nama nya?]Tanya D.E., Neth mengangguk sekali lagi tapi kali ini melirik ke arah Maja. Maja yang belum menentukan nama untuk anak itu pun berinisiatif agar Neth saja yang menamainya. Dia tersenyum dan mengatakan.
"Want to give him a name?, but remember hes last name is gotta be Nusantara, like all of his sibling's"
[Mau menamainya?, tapi ingat marga nya adalah Nusantara, seperti saudara - saudaranya]Neth terkejut mendengar tawaran Maja, dan sekali lagi dia mengangguk dengan wajah datar, walaupun hati nya merasa sangat senang. Neth berpikir keras dan melihat sebuah permadani dengan kaligrafi bertuliskan "We zijn Indie, we zijn vrij" yang berartikan "kita ini merdeka, dan kita ini bebas" setelah melihat permadani itu, tanpa pikir panjang Neth berkata
"Indiëkht Nusanara"
"Did you mean Indië Nusantara?"
[Maksud mu Indies Nusantara?]Ucap D.E. Neth mengangguk pelan.
"Alright then, Mr. Netherland i'll introduce you raden Indië"
[Baiklah kalau begitu, Tuan Netherland perkenalkan Raden Indies]"Nice to meet you Indiëkht"
[Senang bisa bertemu dengan mu Indiekh]Ucap Netherland dengan suara yang sangat pelan dan lembut. Walaupun dia memberikan muka datar, sebenarnya dia sangat senang dan bersemangat karena dia akhirnya memiliki teman laki laki yang bisa dia anggap sebagai seorang adik. Umur VOC (anak pertama dari D.E. dan Weisell dan juga anak yang akan menjadi penerus tahta setelah D.E. tiada) berbeda terlalu jauh dengan Neth untuk bisa di ajak bermain. Jadi, dia sangat senang atas kehadiran Indies. Maja yang menyadari bahwa Neth sedikit tersenyum pun ikut tersenyum dan sedikit menampakkan gigi nya.
"Ehehe, do you want to carry him?"
[Ehehe, apakah kau mau menggendong nya?]Kata Majapahit sambil tersenyum dengan ke dua mata nya yang hampir tertutup.
"You serious? He's still 6-"
[Apakah kamu serius? Dia masih berumur 6 tahun-]Sahut D.E. dengan spontan, karena jangankan Neth. Maja saja bisa menjatuhkan seorang bayi padahal dia sudah berumur 42 tahun (504 tahun)
"It's fine.."
[Semua akan baik baik saja..]Ocap Maja, D.E. hanya bisa mengagguk pelan seraya menatap anak nya itu.
"There you go Neth, be carefull"
[Ini, berhati hatilah..]Neth menggendong Indië dengan kuat namun lembut, dia memeluk nya seolah olah mereka sudah berteman lama.
"Indiëkht this is neth, your brother nice to meet you"
(Indie ini neth, saudara mu senang bertemu dengan mu)Neth berkata dengan suara yang sangat lembut dan pelan sampai sampai D.E. dan Maja hampir tidak bisa mendengar nya, Indië dengan mata yang sayu, Melihat ke arah orang yang sedang menggendong nya. Namun dia tidak bisa melihat nya dengan jelas(emng bayi klo baru lahir blom bisa ngeliat jelas..). Dia dapat melihat rahang seputih salju dengan bibir semerah persik. Bibir itu tersenyum. Dan Indië juga ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Relationship - NetherIndo
AdventureTentu saja semua orang tau cerita tanpa tokoh jahat itu tidak seru.. Pada awal nya seluruh kehidupan aman dan damai. Tanpa pertengkaran, ataupun permusuhan. Seluruh kerajaan sejahtera dengan dipimpin oleh petinggi masing masing. Ada daerah yan...