Subuh tiba, aku mandi lalu melaksanakan sholat subuh dan menunggu mua yang akan me make up aku datang. Aku memandang indahnya dekorasi pernikahanku yang dihiasi bunga serba putih dengan alam terbuka hijau dihalaman rumah. Ini adalah wedding dream yang selama ini aku impikan. Mua yang mau meriasku sudah datang rupanya dan ibu mempersilahkan mereka masuk kedalam kamarku. Tanpa berlama lama mereka langsung merias wajahku. Setelah make up selesai aku memakai dres putih sederhana dari bahan chantili dengan payet mewah namun dres ini terlihat sangat minimalis dan elegan apalagi ditambah model hijab yang aku pakai menutup dada dengan ronce melati segar dan bunga mawar yang diselipkan disamping hijabku ditambah veil. Aku bahagia, akhirnya semua ini terwujud. Aku sudah selesai dirias, ibu dan bapak beserta saudara juga sudah siap menungguku didepan. Aku tinggal menunggu panggilan dari w.o untuk keluar setelah ijab qobul. Seorang w.o menghampiri ku dikamar
"Mba keyra, mas Arsen ko belum datang ya?padahal ini jamnya sudah lewat. Boleh coba di hubungi mba?"tanyanya padaku
"Iya mba"jawabku lalu langsung menghubungi Arsen
"Panggilan yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar area. Cobalah beberapa saat lagi"aku sudah mencoba beberapa kali namun Arsen tidak aktif. Aku panik, apalagi tamu undangan sudah datang semua
"Key, Arsen sudah sampai mana?"tanya bapak yang baru masuk kamar padaku
"Keyra ngga tau pak, nomornya tidak aktif"jawabku panik. Namun tiba tiba ada nomor tidak dikenal meneleponku danaku segera mengangkatnya
"Halo, dengan siapa ya?"tanyaku pada orang dibalik telepon
"Maaf dengan mba keyra? "Tanya orang tersebut
"Iya betul"
"Saya dari petugas rumah sakit medika mau mengabarkan bahwa telah terjadi kecelakaan hebat yang mengakibatkan pasien atas nama Arsenio Shankara dan beberapa keluarganya yang satu mobil luka parah, saat ini pasien atas nama Arsenio shankara sedang kritis dan berada di ruang icu"deg ! Tubuhku lemas. Air mataku mengalir seketika mendengar ucapan orang yang baru menelponku. Handphone yang ku pegang jatuh dari genggamanku.
"Kenapa key?"tanya ibu padaku
"Key!" Aku hanya diam tidak bisa berkata apa apa. Apa yang terjadi, apa aku sedang mimpi.
"Ada apa key?"tanya ibu kembali padaku dengan mengguncang guncangkan bahuku
"Arsen kritis bu"ucapku lirih membuat ibu menatapku bingung .
Ibu dan ayah yang mendengar ucapanku langsung keluar dari kamarku
"Bagaimana ini ros?!"tanya bapak pada ibu yang terlihat kebingungan
"Aku ngga tau mas, pasti Keyra kecewa sekali"jawab ibu sedih
"Bagaimana mungkin kita membatalkan acara ini ros, sedangkan semua saudara jauh dan tamu undangan sudah datang semua. Apalagi rekan kerja bapak"ucap bapak panik