"Sasuke, Bagaimana bisa kau berkata seperti itu." Hinata melayangkan protes.
"Kenapa?" Ejek Sasuke.
"Kenapa kau sekarang malah tidak terima? Kau sengaja melupakannya? Maka akan aku ingatkan kembali."
"Dia..." Sasuke menunjuk putranya, "hanya alat yang kau gunakan untuk memerasku dulu."
Hinata menggeleng sambil menutupi kedua telinga anaknya dengan telapak tangan.
"Kau bahkan menghancurkan hubunganku dengan Sakura. Dimana letak pikiranmu saat itu? Ahhh aku lupa, kau dulu sangat menyukaiku karena aku kaya kan?"
"Kehidupanku dulu sangat sempurna, sampai kau datang sebagai parasit dan merusak segalanya."
Suara rendah penuh tekanan Sasuke langsung membuat Hinata goyah untuk melawan laki-laki dominan itu.
Ucapan yang dikeluarkan dari bibir kejam itu tentu saja akan melukai harga dirinya. Dan akan menekankan kenyataan bahwa dirinya tak akan pernah mampu menandingi laki-laki itu. Entah itu dari materi maupun fisik.
"Murahan, kata itu cocok untukmu!" Sasuke menunjuk wajah Hinata yang sedang menunduk dibawah sana
"Cukup." Potong Hinata dengan suara bergetar menahan tangis.
Souta melepaskan kedua tangan Hinata dari telinganya. Ia ingin menenangkan mereka berdua, lalu berkata kalau mereka tak perlu berkelahi. Namun saat akan membuka suara, dia lebih dulu dipotong oleh ibunya.
"Oke, aku yang akan pergi."
"Mommy, no!" Lirih Souta sambil menggeleng tidak terima.
Hinata menatap mata bulat putranya. Tangannya mengusap rambut lurus putranya. "Tidak apa sayang, kita bisa bertemu kapan saja kau mau."
"Bercerai berarti kalian tidak akan bertemu lagi. Jadi, tidak ada yang akan bertemu diantara kalian." Potong Sasuke kejam.
"Daddy!!" Teriak Souta tidak terima.
"Kau berani berteriak? Masuk ke kamarmu dan terima hukumanmu nanti."
"Aaaaaaaakkk..... Aku benci Daddy!!" Teriak Souta sambil berlari menuju kamarnya.
Hinata bangkit berdiri. Matanya mengikuti gerak tubuh mungil itu.
Lalu didalam kamar terdengar barang-barang yang dibanting, teriakan disertai tangisan keras Souta yang terus berkata Daddy jahat.
"Itu yang kau ajarkan pada putraku? Dia begitu berani membangkang bahkan berteriak pada ayahnya. Aku jadi bertanya-tanya bagaimana caramu mendidiknya sih?!"
Hinata kembali menatap Sasuke.
"Sas..."
"Diam!" Perintah laki-laki itu dengan mata melotot. Disaat emosinya masih meluap-luap terbakar, anaknya malah semakin menyiram bensin.
Dirinya masih tidak terima diteriaki sang anak apalagi dia diteriaki benci oleh darah dagingnya sendiri. Sasuke tidak menerima prilaku ataupun perkataan yang merendahkan dirinya. Catat itu!
"Aku jadi menyesal membiarkanmu mendidik putraku selama ini. Harusnya aku langsung memisahkan kalian dan membayar guru khusus untuknya dari kecil, supaya anakku tidak memberontak seperti ini. Kini tanpa sadar prilakumu menurun padanya. Kau sungguh ibu yang buruk!"
Menelan ludahnya yang pahit, Hinata kini tersenyum kaku dengan kedua tangan yang mengepal dan tubuh sedikit bergetar karena efek sakit hati dan emosi yang makin membung-bung tinggi.
Ahh... Jadi Hinata adalah ibu yang buruk?
"Lalu kau apa?" Seolah tidak ingin mengalah, Hinata menekan pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back To Me!
FanfictionMemiliki hubungan yang sangat rumit dengan suaminya membuat Hinata sakit kepala. Tidak ada yang bisa diselamatkan lagi dari hubungan ini, sehingga mereka memilih sama-sama menyerah. Tak peduli sang buah hati yang harus menjadi korban keegoisan mere...