prolog

534 78 1
                                    

Hari ini hari yang cukup panjang untuk di jelaskan, aku baru saja mendapatkan peringkat pertama di sekolah, itu membuat gairah semangat ku untuk belajar kembali memuncak.

Entah sedari kapan aku mulai berambisi untuk menjadi yang pertama di sekolah.

"Mae, coba liat kakak mu, dia selalu mendapat rangking pertama dengan nilai nya yang nyaris sempurna. Seharusnya kamu juga melakukan hal yang sama." Ibu menyisir rambut adik ku yang saat ini berusia 14 tahun, dia adik laki-laki ku yang bandel.

"Ah, dia kan cuma berlagak jenius, bisa saja dia mencontek!" Teriak Mae tak terima.

Aku hanya mendengar dalam diam, mereka berdua saling beradu argumen hingga jam belajar ku selesai.

Cklek.

"[Name], kamu mau kemana?" Ibu membawa sekotak cookies.

Ya, dia sangat suka membuat kue kering. Kemudian kue kering itu biasanya di bagikan pada bibi, dan sisanya ia jual.

"Ibu bisa minta tolong padamu tidak?"

"Aku harus—"

"Kau akan mendapat sangu tambahan kok," ujar ibu sembari mengeluarkan uang dari saku nya.

"Ah tidak perlu, kalau memang benar-benar butuh, maka akan kulakukan bu," jawab ku menolak.

"Nah, [name] memang yang terbaik!"

Ibu memberikan dua kotak cookies pada ku.

"Baiklah, aku pergi!"

"Eh tunggu, cookies yang satu nya tolong berikan pada tetangga baru kita!" Teriak beliau dari kejauhan.

"Ya!"

. . .

Aku lelah, dari tadi aku terus berjalan untuk mencari dimana rumah dari tetangga baru itu. Padahal kurasa hanya dengan mendengar nya saja aku pasti bisa mengetahui di mana letak nya. Tapi ternyata rumah orang itu terlalu sulit untuk di temukan dari sekian banyak nya rumah di sini.

"Huh ..." Aku mengelap peluh keringat di dahi, dan mulai mendudukan diri di dekat lapangan bola yang tepat nya berada pada dekat jaring-jaring pembatas.

"Chigiri!"

Aku melihat permainan itu yang saat ini terjadi di depan mata ku. Sepak bola, merupakan sesuatu yang tidak begitu menarik bagi ku.

Tapi saat itu, aku melihat dia memainkan bola dengan begitu cepat, ah tidak, sangat cepat, seperti seolah ia merupakan pengendali waktu.

Rambut merah jambu nya terurai panjang sebahu. Entah apa yang baru saja menarik perhatian ku, kedua setelah belajar.

"GOLLL, YEAH!"

Ku rasa aku akan sering .... datang kesini untuk melihat permainan itu.

Pretty boy | Chigiri HyomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang