Ch 1. Ulang tahun Zee

882 6 3
                                    

Disclaimer :  Akan ada beberapa revisi pada beberapa Bab dan Aurora juga akan UP perlahan-lahan, ya. Mohon bersabar dan ikuti terus cerita Zee dan Zio ^_^.

"Zee!" panggil seorang gadis yang sudah sangat Zee hafal suaranya di luar kepala.

Stanze, gadis yang akrab disapa Zee itu langsung menoleh pada seorang gadis bertubuh tinggi menjulang dan memiliki rambut yang panjang. Zee yang tadinya sedang memandangi hujan dari balik jendela kaca sebuah resto, langsung saja mengarahkan pandangannya ke arah gadis cantik yang kini sedang berjalan mengarah kepadanya. Ya, Zee memiliki seorang sahabat yang sejak kecil tidak pernah berpisah cukup lama dengannya. Zee benar-benar sangat merindukan gadis itu.

"Aku sangat merindukanmu, Zee-Zeeku!" ucap sahabat Zee yang langsung disambut pelukannya oleh gadis itu.

"Aku juga merindukanmu, Luna!" Zee memeluk erat sahabatnya itu dan langsung mengajaknya untuk duduk dikursi di depannya.

"Mana hadiah untuk ulang tahunku?" tanya Zee yang langsung menyodorkan tangannya meminta Luna untuk menyerahkan kado ulang tahun yang sudah dijanjikan oleh gadis cantik itu.

"Astaga, kau sungguh tidak sabaran sekali, Zee. Aku baru saja duduk, kau sudah meminta hadiah ulang tahun." Gerutu Luna yang langsung membuka sebuah paper bag berwarna orange dan mengeluarkan sebuah kotak hadiah yang terbungkus rapi.

Kotak hadiah yang memang tentunya sudah dipersiapkan oleh Luna untuk ulang tahun Zee tahun ini.

"Ini untukmu, semoga kau suka ... dan sekali lagi, selamat ulang tahun Zee-Zeeku ..." Luna memberikannya dengan senyuman lebar yang ia tampilkan di wajahnya.

"Thank you, Darling!" Zee langsung tersenyum senang dan langsung menerima kotak hadiah yang masih terbungkus rapi itu.

Zee langsung berdiri dan memeluknya.

"You're welcome," Luna juga membalas senyuman dan pelukan Zee. "You know what?" Luna melanjutkan kata-katanya ketika Zee sudah melepaskan pelukannya.

Zee jelas sedang terfokus membuka bungkusan hadiah yang diberikannya pada sahabatnya itu setelah dirinya duduk kembali di tempatnya.

"Nope!" Zee masih terfokus ke hadiah yang sedang ia buka bungkusnya tanpa melihat ke arah sahabatnya itu.

"Tunggu dulu sebentar! Kau ini, belum juga aku menyelesaikan kalimatku, kau sudah menjawabnya." Luna sedikit menggerutu karna sahabatnya itu ternyata tidak malah sudah menjawab lagi ucapannya.

Zee hanya memutar bola matanya dan tersenyum ke arah Luna. Gadis itu masih terus antusias dengan kado yang sedang ia buka bungkusnya. Zee memang terlalu senang jika menerima hadiah dari sahabatnya itu. Sebab setiap tahun, Luna pasti memberikan hadiah yang sama sekali tidak terduga dan membuat Zee sangat senang.

"Aku punya kejutan lain untukmu." Luna menyeruput jus jeruk hangat yang sudah dipesankan oleh Zee sebelum dirinya datang.

Walaupun rasanya sudah tidak terlalu hangat lagi, malah cenderung dingin, tapi cukup membuat tenggorokan Luna segar.

"Apa?" Zee langsung memandang Luna dengan senyuman yang tak lupa dipasangkan oleh gadis itu.

"Kau akan tau nanti. Tapi yang jelas, kau tau kan sebentar lagi ada reuni sekolah kita?" tanya Luna yang langsung melipat tangannya rapi di atas meja.

Memperhatikan reaksi Zee yang sungguh sangat ia tunggu.

"Oohhh ya ampun itu lagi?" tanya Zee yang langsung terdiam dan kembali ke fokus untuk membuka kado yang diberikan Luna, sahabatnya. "Wowww ... aku suka sekali hadiahnya. Terima kasih, Luna, Sahabatku yang paling baik." Zee tersenyum senang karna berhasil membuka seluruh bungkus hadiah yang diberikan Luna padanya.

Mengejar Cinta Musuhku (21+++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang