Chapter 7. Hal yang Tak ingin Ku Lihat.

41 8 1
                                    


Di keesokan harinya disaat pagi hari, tanpa kami sadari Kerajaan Gloria diserang oleh kerjaan tetangga, yaitu Kerajaan Narv. Kerajaan Narv terkenal akan pasukan sihirnya yang di sebut Dua Kembar Merah, seperti namanya, mereka terdiri satu laki laki dan 1 perempuan kembar. Kerajaan Narv ini masih tidak diketahui alasannya kenapa mereka menyerang Kerajaan Gloria, mungkin karena mereka telah bekerja sama dengan benua sebelah? Atau juga karena ego mereka sendiri.

[Untuk kerajaan Narv gtw napa pas aku baca lagi kayak gk keluar lagi namanya]

Penyerangan itu juga berdampak pada daerah pesisir Kerajaan Gloria sehingga banyak desa desa di sekita Kerajaan tersebut mengungsi ketempat yang lebih aman.

Meskipun begitu, aku tetap khawatir dengan keadaan Kyouka, katanya dia adalah salah satu pangeran dari kerajaan Gloria. Tetapi disaat kami akan mengungsi, terdapat seorang Prajurit sihir dari kerajaan Narv ke desa kami.

"Semuanya!! Diam ditempat!! jika tidak akan ku ledakan tempat ini!!" Sikapnya sudah seperti teroris yang akan mengebom sebuah Mall.

Orang tuaku tidak tinggal diam, mereka bersembunyi di salah satu rumah rumah untuk menyerang mereka saat menjarah barang nantinya.

Kami dikumpulkan di sebuah ladang didekat sungai, dan... aku ada disitu, kata Ibu... "Illy, Illy ikut Bibi ini ya... nanti biar Ibu dan Ayah yang melawan para penjahat itu," Bibi yang ibuku maksud adalah tetanggaku.

Setelah sekian lama, aku menungggu tetapi tidak ada yang terjadi, sampai...

"Semua sudah disini?! periksa setiap rumah!! Cepat!! jika terlalu lama Dua Merah Kembar bisa bisa melemparkan kita ke kandang Elang Zambrud!"

Setiap dari mereka mengecek rumah rumah tersebut secara bergantian, sampai tibalah mereka mengecek rumahku.

1 Prajurit masuk kedalam, dan setelah beberapa menit dia tidak keluar keluar. Karena mereka merasakan keanehan sehingga Pemimpin mereka memasuki rumahku. Disaat masuk tidak terjadi apa apa, tetapi diluar...

"Hight Buff Agility, Anti Magic Resistence." Ibu menyerangnya dengan sangat cepat, bahkan gerakannya hampir tak terlihat olehku.

Sedangkan Ayah sedang menjebak pemimpinnya di rumahku.
"~Low Power Area~, ~Wind Wall~, Anti Magic Area~, Sekarang, saatnya laki laki adu kekuatan fisik!" Ayah sepertinya membuat Sihir area di rumahku, tapi tak ku sangka juga kukira karena dia Penyihir dia akan menggunakan sihir tetapi juga menggunakan kekuatan Fisik.

Pemimpin itu tidak kuat menarik pedang maupun melafalkan sihir sehingga dia di hajar habis-habisan oleh ayahku.

Disaat berhasil mengalahkan mereka semua, entah datang dari mana aku merasakan tekanan Energi Sihir yang luar biasa dari arah Kerajaan Gloria.

Disaat aku menoleh muncul Meteor yang besarnya mungkin besarnya hampir menyerupai Helikopter, Pertama Ibu menyerangnya dengan Tebasan Gelombang tetapi masih kurang, dan Ayah mencoba untuk menahannya dengan Sihir Dinding Berelemen Air.

Meskipun begitu Sihir Dinding milik Ayah hampir pecah, aku pun menggunakan sihir Support kepada Ayah dan Ibu, '~Brave Aura~' Sihir Dinding milik Ayah kembali menjadi besar serta Tebasan Gelombang milik Ibu menjadi lebih kuat sehingga Meteor itu dapat dihentikan oleh mereka.

Tanpa pikir panjang aku pergi dari tempat penduduk desa yang di kumpulkan ke sekitar desa sambil menaburi Bubuk yang terbuat dari Kristal yang mirip dengan Kristal yang ada di Cincin Albhis, Bubuk itu aku dapatkan dari Laboratorium Ayah. Setelah sampai kembali aku menyalurkan energi Sihir ke Bubuk itu.

Jadi, yang ku pikirkan adalah agar desa yang kami tempati saat ini tidak memiliki aura sihir sehingga terlihat seperti desa yang sudah ditinggalkan, dengan kata lain aku berencana untuk menghilangkan aura sihir di desa.

Ayah yang langsung tanggap memberi kode kepada Ibu. Ibu langsung mengarahkan semuanya untuk kembali kerumahnya masing masing, dan berusaha agar tidak membuat keributan.

Dan... aku juga kembali kerumah, disitu tergeletak seorang pria tak sadarkan diri dengan wajah memar.

Disaat aku kembali kekamar, aku merasakan Energi Sihir yang lebih kuat lagi dari Meteor tadi... dan itu...

"Hmm... Tempat ini... mungkin sudah ditinggalkan, aku tidak merasakan energi sihir apapun dari desa ini..."

"Ya sudah, kita cari di tempat lain, lagian kita sudah mendapatkan Pangeran Api itu, sisanya tinggal Putri Air."

Jangan bilang... Kyouka... Semoga kamu baik baik saja.'
Aku tidak tau siapa mereka karena aku takut jika mengintip sedikit akan ketahuan, sehingga aku hanya mendengarkan mereka, sepertinya hanya dua orang.

Dan disaat mereka pergi aku mengintip sedikit...

"Ke-te-mu." Kagetnya aku disaat ada muka seseorang dari balik celah pintu rumahku.

Baiklah aku akan menggunakan Sihir lain, selama cincin ini masih aktif.'

"~Katana Craft~, ~Water Element~, ~Attack Power, Dexterity, Vitality, Intelligence, Agility UP!!~"

Rasanya malah seperti tidak menggunakan cincin, tapi ini lebih baik karena jika aku lepas cincinnya bisa bisa malah ketahuan jika kekuatanku bisa lebih dari ini.

Disaat aku akan lari lewat pintu belakang, di dalam rumah sudah ada satu orang lagi, karena tidak ada pilihan lain aku mencoba untuk menebasnya. Dia terbelah menjadi dua, lalu aku lanjutkan lariku.

Aku berlari menuju Kerajaan Gloria untuk menemui Kyouka. Tetapi mereka berdua mengejarku, Mereka memiliki Element Angin dan Tanah. Dari pengalamanku dalam bermain Game RPG Angin dan tanah adalah hal yang tidak dapat digabungkan tapi disaat bertabrakan akan menghasilkan kerusakan yang luar biasa, dan juga Element tanah kan Kelemahan ku yang menggunakan Element Air.

"Tidak akan ku biarkan kau lari! ~Tornado~" Si Perempuan itu menggunakan sihir angin yang mereka harap untuk menariku tetapi tidak berhasil.

"~Hight Dirt Wall~" Si Laki itu menggunakan sihir Tanah, muncul dinding Tanah yang tebal dihadapanku, tetapi dengan Katanaku masih dapat aku tebas.

Disaat sampai, aku melihat ledakan dari arah Akademi, lantas berlari menuju ke Akademi, tetapi saat sampai keruang kelas... Franz terkapar lemas dengan luka.yang terlihat fatal, darah berkeluaran dari beberapa lukanya, dan terdapat sobekan baju milik Kyouka di tangannya.

'Ini... jangan bilang!'

|sfx:Whuuusss.....| sihir api yang sangat panas.
"Heh... Putri Air disini juga..."

Hal yang paling aku takutkan pun terjadi...

Futari No Isekai. Ore wa kanojo ni natta, Soshite kanojo wa Kareshi nattaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang