"Kak Jaemin..."
Na Jaemin, kakak tiri dari Na Jisung itu menoleh. Menatap adik tirinya yang berdiri diambang pintu kamarnya sembari memeluk sebuah boneka beruang berukuran sedang.
"Jisung? Kenapa belum tidur."
Jaemin bangkit dari duduknya, meninggalkan laptop dan gamenya sejenak untuk menghampiri sang adik.
"Jie ga bisa tidur." Bibir Jisung sedikit mengerucut, "Deg deg an, besok mau ambil rapot kelulusan, Jie takut ga lulus."
Jaemin tersenyum tipis, ia menarik tangan Jisung untuk masuk kedalam kamarnya. Kembali duduk di kursi belajarnya lalu menarik Jisung untuk duduk di pangkuannya.
"Jie pasti lulus, adek kakak ini kan selain manis dan gemesin juga pinter." Jaemin dengan lembut mengusap kepala Jisung.
Jaemin memang begitu menyayangi Jisung, meski mereka bukan saudara kandung. Ia begitu ingat ketika ayahnya memperkenalkan Winwin sebagai mama barunya dan Jisung sebagai adik tirinya.
Saat itu Jisung baru saja lulus dari bangku sekolah dasar. Masih begitu kecil dan menggemaskan, apalagi ketika lelaki itu bersembunyi dibelakang tubuh Winwin karena takut padanya.
Jaemin sempat bingung memikirkan cara untuk menjadi lebih akrab dengan Jisung. Namun seiring berjalannya waktu, mereka dekat dengan sendirinya. Apalagi keduanya sering di tinggal di rumah berdua ketika orang tua mereka melakukan perjalanan bisnis.
Jisung yang manja dan Jaemin yang dewasa membuat mereka menjadi kakak adik yang saling melengkapi. Meski umur mereka hanya berbeda satu tahun.
Jisung dengan nyaman menyandarkan kepalanya di dada bidang sang kakak. Meski baru akan naik ke kelas sebelas, namun bentuk tubuh Jaemin bisa di bilang seperti bentuk tubuh orang dewasa.
"Nanti Jie SMA nya mau di sekolah yang sama kayak kak Jaemin ya?" Jisung mendongak, menatap netra Jaemin yang selalu menatap hangat dirinya.
Jaemin mengecup hidung Jisung kemudian menganggukkan kepalanya. Jisung tersenyum senang, ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jaemin.
"Tidur yuk?" Ujar Jaemin, mengingat sekarang sudah pukul sepuluh malam. Itu sudah cukup larut untuk Jisung.
"Heum, Jie mau tidur sama kak Jaemin, boleh?"
Jaemin mengangguk, "Tentu saja. Mau di kamar kakak atau kamar Jisung?"
"Kamar kakak!"
Jaemin terkekeh kecil mendengar jawaban antusias Jisung. Ia langsung mengangkat tubuh mungil Jisung kedalam gendongannya. Dengan penuh kehati-hatian meletakkan Jisung keatas tempat tidur.
Jaemin berjalan menuju pintu kamar untuk mematikan lampu dan juga mengunci pintunya. Kembali mendekati ranjang lalu naik keatas kasur, mengisi ruang kosong disamping Jisung.
Jisung meletakkan boneka beruang yang ia bawa kebelakang tubuhnya dan beralih memeluk erat Jaemin.
Jaemin membalas pelukan Jisung tak kalah erat. Mengusap rambut serta punggung Jisung membuat lelaki manis itu memejamkan matanya nyaman.
"Good night kak Jaemin."
"Night too, sayang."
*****
"Jaem, nanti turnamen basket ikut kan lo?" Mark Lee, teman sekaligus kapten basket disekolah itu membuka suara.
Jaemin kini tengah melakukan makan siang dikantin. Bersama dengan ketiga temannya. Mark Lee, Lee Jeno, dan Jung Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psyco
أدب المراهقينHubungan antara Jisung, dengan kakak tirinya, Jaemin. Dan sebuah rahasia yang disembunyikan oleh salah satu dari mereka. • BxB • 18+ • Terdapat beberapa adegan dewasa dan kekerasan • Harap pandai dalam memilih bacaan Start: 1 Januari 2023 End: -