~Happy Reading~
*****
SMA CAKRAWALA di gemparkan penemuan mayat Deon yang di bunuh secara tragis, polisi sudah tiba di tempat kejadian memeriksa sidik jari serta mencari barang bukti lainnya. Namun tidak ada yang di temuka sebagai acuan kejadian tersebut, pelaku melakukannya dengan bersih yang ada hanya mayat Deon yang di potong menjadi beberapa bagian.
Semua kejadian tersebut tak luput dari padangan gadis yang hanya diam menatap datar mayat Deon yang di amankan oleh pihak polisi. Ia tersenyum puas dan pergi dari sana, ah... Tidak sia-sia usahanya membuat gempar sekolah tercintanya ini.
SMA CAKRAWALA tidak di liburkan seperti sekolah-sekolah lain yang akan libur jika ada kejadian seperti ini, pihak sekolah memberi tanggung jawab kepada pihak kepolisian dan juga kejadian tersebut bukan jam mengajar, walaupun kejadiannya di sekolah tersebut.
*****
Liona dan teman-temannya berjalan santai menuju kantin, tak lupa Felia yang berada di belakang mereka sudah di pastikan ia akan di jadikan babu sampai di kantin, entah itu akan membayar makanan yang akan di pesan Liona atau akan di permalukan.
"Cupu... Seperti biasa." Ucap Liona, seakan mengerti Felia berjalan memesankan makanan untuk Liona dan teman-temannya.
Felia berjalan membawa 3 mangkuk bakso serta es teh, untuk Liona dkk, ia terlalu fokus melihat ke arah Liona dkk hingga tidak menyadari sesuatu yang akan terjadi padanya. Seorang siswa sengaja mengulurkan kakinya dan...
Brukk
Prangg
"Ups... Sorry sengaja." setelah mengatakan itu gadis yang sengaja mengait kaki Felia tertawa terbahak-bahak.
Felia hanya diam, bajunya basah dan tanganya terkena pecahan piring, banyak pasang mata yang melihatnya namun bukannya membantu mereka malah menertawakan Felia seolah itu hanya sebuah lelucon.
Tidak ada yang membantunya ketika di bully seperti sekarang ini, ia hanya menjadi bahan tontonan bahkan pihak sekolahpun menutup mata seolah tidak melihat apa yang sedang terjadi, miris bukan? Sekolah elit namun peri kemanusiaan sulit. Bukan hanya itu bahkan sekolah ini sangat takut dengan Cindy dan juga Liona. Cindy Maudia Abraham anak konglomerat, Ayahnya menjadi donatur terbesar di sekolah ini, itulah yang menyebabkan ia mengait kaki Felia di depan Liona, ia tahu Liona tidak dapat berbuat apa-apa saat mainannya di bully olehnya.
*****
Setelah kejadian di kantin yang membuatnya terluka, Felia sekarang berada di ruang UKS untuk mengobati tangannya pakaiannya yang basah ia sudah ganti, kulitnya melepuh akibat kuah panas. Ia mengobati luka-lukanya di bantu oleh PMR yang sedang bertugas di UKS.
"Kamu istrahat saja dulu!!, nanti saya suruh yang lain untuk mengizinkan kamu tidak masuk di jam ke tiga" Audia---PMR yang bertugas mengobati Felia, setelah Audia mengatakan itu ia berbalik dan keluar dari ruang UKS.
Felia menutup mata menahan perih pada tubuhnya, walaupun sudah di beri salep tapi tetap saja kulitnya sangat perih. Mencari posisi yang nyaman Felia mengistrahatkan dirinya, mungkin ia harus tidur untuk mengurangi rasa perih di tubuhnya itu.
*****
Di lain tempat, ada pemuda sedang mendiskusikan sesuatu beserta teman-temannya.