Mulai Perundungan

0 0 0
                                    

( Reina POV )

   Hari ini di sekolahku akan diadakan seminar pengembangan bakat dan minat peserta didik dalam bidang penelitian. Kegiatan ini kelanjutan dari seminar beberapa minggu lalu. Kegiatan yang di hadiri oleh guru dan siswa dari perwakilan  sekitar kota ini , antara lain SMA Paduka Bhakti , SMA  01 Anjasmara , SMA Bharatayudha , SMA N Cakrawala dan tuan rumah SMA Thalassia ( Thalassia High School ).

Jam istirahat , Pak Kepsek menyuruhku untuk menggertak  siswa-siswi yang nakal untuk mengikuti seminar ini. Biasanya mereka yang tukang bolos sudah menyiapkan diri untuk kabur dari sekolah dan nongkrong bersama karena mereka malas untuk mengikuti seminar yang lamanya bisa sampai berjam-jam. Aku mulai mengecek beberapa tempat yang biasa ditempati untuk bersembunyi. Tidak hanya itu , Aku sebagai seksi keamanan sekolah diperintahkan untuk menyita seluruh HP siswa-siswi agar mereka fokus dalam seminar ini dan tidak bermain Hp sendiri. Setelah tugasku selesai semuanya , Aku pergi ke toilet karena kebelet pipis. Sampai di toilet , Aku justru diserang oleh beberapa cewek yang memakai topeng mata berwarna hitam. Dari seragamnya saja Aku tahu bahwa mereka anak SMA Thalassia.

    “ Mau apa kalian ?! Jangan berani macam-macam ya !! “
Salah satu dari mereka tersenyum smirk ke arahku , sedetik kemudian cewek berambut pirang itu mengintruksikan ketiga temannya untuk memegang kedua lenganku dan cewek tadi mulai menjambak rambutku “ Maksud elo apa gatel ke Iqbaal , hah ?! Iqbaal itu punya gue ! Elo nggak berhak meluk-meluk dia ditempat umum kayak kemaren itu ! “ 
   “ M_mak...ssud e..lo apaan , sih ?! “ Sekuat tenaga Aku mencoba memberontak melepaskan diri , tapi yang kudapatkan adalah mereka mulai mencakar leherku. Aku meringis menahan sakit. Keempat cewek itu tertawa senang. Kurasakan perih mataku ketika mereka mulai menyiksaku dengan cairan yang entah apa itu mengenai mataku. Aku terus memberontak. Cewek berambut pirang panjang itu tak berhenti menjambak rambutku.
   “ Mentang-mentang elo anak Pak Kepsek disekolah ini , jangan sok-sokan cantik , deh. Gue tahu Iqbaal itu playboy tapi dia cowok gue ! Nggak ada yang boleh deket-deket sama Iqbaal. Elo tuh ya nggak tahu diri , ngakunya ceweknya Iqbaal “ mendengarnya membuat kepalaku sedikit pusing. Aku jadi ingat beberapa hari yang lalu , saat aku tak sengaja memeluk Iqbaal karena kupikir dia itu Sean.

Aku hanya diam tak bersuara , aku mencoba mengamati mereka karena sepertinya aku mengenali suara mereka. Tiba-tiba terlintas dipikiran ku yang sengaja membuat si cewek berambut pirang itu marah.
    “ Elo nggak usah halu , deh , Iqbaal itu memang cowok gue. Kita udah lama jadiannya , tapi kita aja yang menyembunyikan hubungannya selama ini. Gue tahu Iqbaal playboy dari dulu. Gue juga tahu Iqbaal itu mantannya banyak. Dan hampir semua cewek mengejar-ngejar nya kecuali gue. Elo tahu nggak kenapa Iqbaal kalau pacaran nggak pernah lama ? Karena....karena dia cintanya sama gue doank dan selama ini tuh yang jadi mantannya itu hanya pelampiasannya. Pelampiasan karena dia nggak bisa deket sama gue karena gue yang selalu jaga jarak sama dia pas di sekolah “ Entah kenapa aku bisa mengatakannya tanpa gemetar seolah-olah itu terdengar nyata bagi mereka. Aku berbohong. Kebohongan yang membawaku pada masalah besar bernama  Iqbaal. Mereka geram mendengarnya dan tanpa kuduga , mereka menenggelamkan wajahku pada westafel membuatku sulit bernafas. Lalu , mereka mengguyur badanku dengan air yang sudah bau amis ikan yang entah di dapat dari mana. Keempat cewek itu tertawa senang melihatku yang sudah basah kuyup dan berantakan ini.
   “ Itu adalah balasan buat elo yang udah sombong ke kita. Elo pikir kita percaya gitu aja kalau Iqbaal itu pacar elo , hah ? Lain kali kalau mau ngehalu jangan Iqbaal yang di jadikan target haluan !! Iqbaal itu punya gue !! “ Setelah mengucapkan itu , si cewek rambut pirang itu mengajak ketiga temannya untuk pergi dan malah mengunci toilet ini. Aku yang sudah basah kuyup merasa kedinginan plus mual karena bau amis ini. Aku terisak-isak sebentar , meratapi nasibku yang malang. Kulihat Hp ku yang sudah mati gara-gara mereka membantingnya ke lantai. Aku meringkuk di bawah westafel setelah kurasakan badanku gemetar kedinginan.

    “ Kenz...elo di mana ? Gue butuh elo , Kenzo...Kak Sean...Kakak kenapa lama banget tidurnya ? Kapan Kakak sadar ? “

Tak lama kemudian , samar-samar aku mendengar langkah kaki seseorang yang mendekat. Aku teriak minta tolong. Beruntungnya ada orang lain yang menolongku keluar dari sini. Badanku sudah lemas sejak tadi , kepalaku pusing dan berdenyut-denyut nyeri. Aku merasakan orang itu mulai membopongku keluar dari toilet. Aku sempat mengenali suara itu , suara seseorang yang menolongku sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

                             🦸




 

Love Or My Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang