DEMAM

14 1 0
                                    


"Aku akan menemanimu setiap saat , karena kau sudah berjanji padaku tak akan meninggalkanku"

~Auristela Aileen Syaqilah ~


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kota Semarang, ibu kota jawa tengah ini memperlihatkan langit mendung . Sejak kemarin sore hujan membasahi tubuhnya hingga minggu pagi ini. Phoenix baru saja terbangun dari tidurnya. Pria berambut hitam ini mendudukkan diri di pinggir tempat tidurnya sambil memegang kepalanya .

"Pusing ." Ucapnya sambil memegang kepalanya.

Phoenix menengok jam yang ada di dinding kamarnya dan mulai beranjak dari tidurnya.

"Jam setengah 5 pagi , waktunya sholat subuh ." ucapnya lalu pergi beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

"Kepalaku pusing sekali , apa gara – gara kemarin aku pulang kehujanan ya ?" ucapnya sambil berjalan menuju kamar mandi rumahnya.

Namun tiba – tiba Phoenix berhenti mendengar alunan ayat Al – Qur'an yang dibacakan oleh Ayahnya di mushola rumahnya.

"Ayah menangis ? " batin Phoenix melihat Sang Ayah menangis sambil membacakan ayat – ayat Al – Qur'an.

"Pasti Ayah rindu kepada Bunda ." pikir Phoenix lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke kamar mandi.

Setelah mengambil air wudhu Phoenix segera menuju ke Mushola rumahnya dan beranjak menunaikan ibadah Sholat Subuh.

"Phoenix." Ucap Ayahnya .

Phoenix menengok ke arah Ayahnya dan berkata , " Ada apa , Ayah ?"

Dimas Afra Saputra , Ayah Phoenix itu terdiam melihat Phoenix dengan tatapan sedihnya , lalu pergi meninggalkannya . Namun sebelum ia pergi Dimas berkata , " Istirahatlah kau kelihatan pucat ."

Phoenix terdiam terkejut mendengar perkataan Ayahnya , ia tersenyum lembut menatap kepergian Ayahnya. "Meskipun kelihatan dingin , tapi Ayah masih menyayangiku ." batinnya tersenyum.

×××××

Auris sedari tadi mengecek telepon genggamnya . Dia sangat senang hari ini karena akan berjalan – jalan bersama teman – temannya di minggu pagi ini. Sebenarnya ia pergi hanya dengan Phoenix saja . Kemarin setelah pulang dari makam, Phoenix mengajaknya menonton film terbaru di bioskop untuk merayakan kesedihan yang berhasil dia lepaskan kemarin. Mengingat hal itu Auris jadi tersenyum senang dan tanpa sadar sang Ayah dan Adik laki – lakinya menatapnya penuh curiga kepada dirinya.

"Kakak kenapa ya , Pa ?" Bisik Farrel kepada Ayahnya.

"Papa juga tak tahu , Rel . Tapi sangat mencurigakan lihat saja dia dari tadi mengecek Handphonenya berkali – kali dan juga dia senyum – senyum sendiri ." Bisik Sang Ayah. Auris sadar Ayah dan Adiknya memperhatikannya dengan tatapan curiga.

"Ada Apa ? Kenapa kalian memperhatikanku hingga seperti itu ?" Tanya Auris kepada mereka berdua .

"Kamu mau kemana ?" tanya Sang Ayah curiga .

"Iya Kakak mau kemana kenapa berdandan cantik sekali ?" Tanya Farrel.

Auris tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Ayahnya dan juga Adiknya . Dia hanya sibuk mengirim pesan ke Phoenix.

From : Auris

Sampai mana ?

From : Phoenix

PHOENIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang