Chapter 2

908 102 3
                                    

Lisa Pov

Aku sekarang berdiri di depan pintu apartemen milik sahabat ku rosé atau aku biasa memanggil nya chaeng. Aku tidak pulang ke apartemen ku karena aku yakin mereka akan kembali mencari ku di sana. Aku tidak punya siapa-siapa di sini selain nenek ku yang sudah tua dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit. Aku bekerja keras untuk nya, mencukupi semua kebutuhan nya dan biaya pengobatan nya. Aku terpaksa meminjam sejumlah uang karena nenek ku sangat membutuhkan nya dan uang hasil jerih payah ku bekerja tidak cukup untuk melunasi biaya perawatan nenek ku. Jika kalian bertanya-tanya tentang pekerjaan ku, aku bekerja di sebuah  minimarket dan tentu saja itu tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan ku di tambah lagi biaya nenek ku.

Rosé dia sahabat yang ku punya, dia banyak membantu ku dan dia cukup paham apa yang terjadi pada ku. Terkadang aku malu harus terus menerus mendapat bantuan dari nya tapi dia juga memaksa ku untuk menerima nya. Aku sangat berhutang budi pada wanita itu. Setelah beberapa kali aku mengetuk pintu dia akhirnya muncul di hadapan ku. Ia menguap dan rambut nya berantakan sepertinya dia sedang tidur aku jadi merasa bersalah karena telah mengganggu tidur nyenyak nya.

"Emm lisa.. apa itu kau.?"

"Ya ini aku.. maaf telah mengganggu tidur nyenyak mu chaeng" aku menggaruk belakang kepala ku yang sebenarnya tidak gatal.

"Apa yang terjadi pada mu lisa?" Dia mendekatkan tubuh nya dan mengamati tubuh ku yang berantakan serta beberapa memar yang terlihat.

"Emm ak-aku.."

"Masuklah dulu.. kita bicarakan di dalam saja."

Aku mengangguk dan dia menyuruhku masuk. Aku duduk di sofa yang nyaman mengistirahatkan tubuh ku yang sangat lelah dan tak lama dia datang dengan membawa secangkir teh hangat untuk ku.

"Minumlah lisa.."

"Gomawo..." Aku mengambil secangkir teh hangat yang ia berikan dan menyeruput nya perlahan, sungguh tidak ada yang bisa menandingi kenikmatan teh hangat milik chaeng dan jujur ini sangat membantu tubuh ku yang lelah.

"Lisa sebenarnya apa yang terjadi pada mu? kenapa wajah mu terdapat memar? apa kau baru saja berkelahi dengan seseorang?"

Aku meletakkan cangkir teh dan menghela nafas berat sebelum menjawab semua pertanyaan yang chaeng ajukan pada ku.

"Aku baru saja di keroyok oleh beberapa orang, mereka menagih hutang yang aku pinjam pada bos mereka dan aku yakin besok mereka akan mencari ku di apartemen."

"Lisa... Apa ini karena nenek mu?"

"Ya.. dia sangat membutuhkan nya chaeng. Dokter tidak akan menangani nya jika aku tidak segera melunasi semua biaya pengobatan nenek ku."

"Lisa kenapa kau tidak mengatakan nya pada ku? aku bisa membantu mu, aku bisa.."

"Tidak chaeng kau sudah cukup membantu ku dan aku tidak bisa terus menerus menerima bantuan mu."

"Tapi Lisa...."

"Chaeng Gwaenchana.." aku memaksakan senyum ku untuk meyakinkan nya bahwa aku baik-baik saja meskipun kenyataan nya tidak

Ia kemudian hanya bisa menghela nafas dan perlahan mengangguk.

"Mianhae chaeng tapi sepertinya malam ini aku harus menginap di sini kekeke"

"Kau bisa menginap kapan saja lisa"

Aku tersenyum dan kembali menyeruput teh hangat ku sebelum akhirnya aku beranjak untuk pergi ke kamar tamu.

"Baiklah chaeng ini sudah malam sebaiknya kita tidur, aku juga lelah dan badan ku juga terasa sakit, Selamat malam"

"Ne, selamat malam"

Madam JaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang