Kebencian itu terasa jelas.
Aku benci melihatnya tertawa bersamamu. Dulu aku yang tertawa bersamamu.
Aku benci caranya berjalan di sampingmu. Dulu aku yang berjalan bersamamu.
Aku benci saat mata kami beradu. Dia selalu memberikan tatapan kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold
Teen FictionHidup penuh drama dan kebohongan. Penuh rahasia dan rasa benci. Copyright © 2015 by sabilas