8. Intuisi yang Berbeda

8 3 0
                                    


Sesak menerkam membungkam semua harap,
Perih seakan menjelma memaksa untuk bersemayam.

Tanya yang menggantung menjadi luka,
Harap terjawab meski tak pasti,
Paksa menggema bak gemuruh ombak yang menghantam.

Tuan,
Damaiku terenggut oleh diammu
Pilu merajai pikiranku
Risau memukul hatiku yang semakin rusuh,
Resah menggebu hampir lenyapkan Rasa.

Nurani kita rapuh
Meski disatukan, nyatanya kau bertolak belakang.

Dalam segala kemungkinan
Intuisiku berjalan menuntun ke arahmu
Sebaliknya, kamu berlari ke arah yang berlawanan

Letih aku meringkih dengan segala pilu
Kamu semakin samar dan saru,
Lalu menjelma menjadi kelabu,
Hingga kelam mengharu biru.

Pada akhirnya semesta tidak merestui,
Puan menyerah pada intuisi yang tidak sejalan.

Pada akhirnya
Dua hati ini saling menghilang
Saling meninggalkan
Saling merelakan
Dan saling menemukan bahagianya masing-masing.

Intuisi ( Rindu dan Luka )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang