Mandu

401 46 6
                                    

Happy Reading..







-ROSIE-

..

"Rosie?"

Aku mengalihkan perhatianku dari profesor ke Jisoo yang duduk di sampingku.

"Ya?" tanyaku sambil menulis beberapa catatan di buku.

"Apa kamu mengenal gadis itu?" Dia bertanya dan melirik ke belakang yang membuatku mengikuti tatapannya.

"Gadis di dekat jendela itu." Dia melanjutkan dan di sana aku melihatnya, dia hanya beberapa kursi di belakang kami.

" Dia melanjutkan dan di sana aku melihatnya, dia hanya beberapa kursi di belakang kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu tersenyum dan melambaikan tangannya begitu dia melihatku menatapnya, otomatis membuatku membalasnya dengan senyuman juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu tersenyum dan melambaikan tangannya begitu dia melihatku menatapnya, otomatis membuatku membalasnya dengan senyuman juga. Maksudku, aku tidak ingin bersikap kasar.

Aku melihat ke arah Jisoo dan kembali padanya lagi, tapi kali ini dia tampak seperti sedang berpikir keras lalu menggelengkan kepalanya sambil menulis sesuatu di buku catatannya.

Aku mencoba mengingat apakah aku pernah melihat mata yang memesona itu sebelumnya, dan rambutnya yang indah. Tidak, aku belum pernah melihat manusia secantik itu sebelumnya. Aku pasti akan ingat jika aku pernah melihatnya.

"Tidak. Aku rasa aku tidak mengenalnya. Kenapa?" Tanyaku pada Jisoo saat aku mengembalikan perhatianku padanya.

"Aku bersumpah dia sudah melihatmu sejak kelas dimulai." Jisoo berkata dengan nada menggoda yang membuatku memutar mataku.

Tentu saja itu kebohongan tidak ada yang benar-benar memperhatikanku. Jisoo dan aku telah berteman baik
sejak kami praktek memakai popok dan di antara kami berdua, dialah yang membuat banyak pria dan wanita
berkerumun di sekelilingnya hanya untuk mendapatkan perhatiannya. Aku? Aku bukan siapa-siapa, anak-anak di SMA kami dulu sering mempertanyakan mengapa dia berteman denganku.

"Tolong Jisoo, kita berdua tahu itu tidak mungkin. Dia pasti hanya sedang melihatmu." Aku memberitahunya sambil terus menyalin apa yang ditulis profesor di papan tulis.

Mengapa makhluk cantik seperti dia menatapku?

"Ugh Rosie, aku sangat tahu ketika seseorang tertarik padaku dan dia bukan salah satunya. Mungkin ya untuk temannya yang ada di sampingnya tapi bukan dia." Dia berkata dengan jujur yang membuatku menatap gadis berponi di samping gadis itu.

Dia Tidak NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang